kembali

9.4K 437 5
                                    

Chapter3
Rara pov:

Terasing dari orang terkasih dan tenggelam dalam kenangan.
Di mana hanya ku dengar gema dari fikiran ku sendiri.

Sedikit menakutkan!

*

Seperti biasa setelah pulang kuliah aku berjalan kaki menyusuri lorong masuk kost an ku.

Selama pergi dan pulang kuliah aku tidak pernah naik taksi, ojek atau pun kendaraan lain. untuk menghemat uang ku yang memang tidak seberapa.

Aku menyeka keringat yang sudah dari tadi bercucuran, cuaca hari ini sangat terik. sepertinya api neraka mengalami kebocoran.

Karena merasa haus, aku memutuskan untuk singgah di sebuah warung untuk membeli minuman yang dapat menghilangkan dahagaku.

Aku mengambil minuman dingin dari frezer lalu membayarnya dan duduk di sebuah bangku yang di sediakan penjaga warung tersebut.

Selagi aku meminun minuman ku, aku terus mengamati seorang cowok yang duduk di depan ku, dia sedang asyik menguyah roti yang dari kemasannya saja sudah terlihat sangat tidak enak, entah itu roti produksi tahun keberapa.

"Apa??" dia bertanya kepadaku masih dengan mulut penuh roti, mungkin dia risih karena aku terus menatapnya.

Aku teringat sesuatu. Wajah tampannya yang beda dari anak gang kebanyakan membuatku langsung mengenalinya. dia cowok yang kemarin melempari ku kaleng.

aku tiba tiba berfikir untuk menjahilinya, itung itung balas budi terhadap apa yang dia lakukan kepada ku kemarin.

"Mas tau gak?" Aku berbisik sok misterius

"Apaa??" dia ikut ikutan memelankan suaranya.

aku melihat ibu warung yang sepertinya tidak begitu peduli pada kami berdua, kemudian semakin mendekatkan wajah ku ke arahnya.

"Kemarin, ada anak laki laki yang juga makan roti yang mas makan itu" kataku menunjuk roti yang dia pegang.

Dia menunggu kata kataku dengan penasaran sementara mulutnya masih terus mengunyah, ckck ini anak lapar apa doyan ya?

"lalu sepulangnya dari sini anak itu MASUK RUMAH SAKÌIITT..!!!" Teriakku menggebrak meja. Sengaja Mengejutkannya

"Uuhugg uhuugggkk" dia langsung terbatuk batuk lalu segera mengambil air mineral yang ada di dekatnya setelah itu menyeka air matanya yang keluar.

Mata merahnya menatap ku "Keracunan??" Tanyanya dengan suara parau efek keselek tadi.

"Nggak, di tertabrak motor waktu habis dari sini" jawabku santai sambil tersenyum manis.

dia bengong, masih mencerna kata kata ku "Aapaa hubungannya?" Tanyanya bingung

"Gak ada, cuma mau cerita aja sih" jawabku sambil berdiri lalu keluar dari warung.

"Heey...tunggu!!" dia ikut berdiri.
Wajahnya tegang saat mendekat ke arahku.

aku mundur dan memasang sikap waspada.

"Sepertinya kita pernah bertemu" katanya berusaha mengingat.

aku menunduk menyembunyikan wajahku.

"Eh bukan kah kamu yang kemarin menendang kaleng ke wajah ku?" Tanyanya dengan suara tinggi.

apa apaan? bukan kah aku yang seharusnya marah?

Kupasang wajah tegasku.
enak saja dia yang memarahiku seharusnya aku yang marah, aku adalah korban di sini

Cinderella's SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang