Chapter15
Reyhan pov:Jangan pernah menyia nyiakan sebuah kepercayaan yang mempercayaimu,
Karena,
Kepercayaan kedua tidak lah sebanyak dan seyakin kepercayaan pertama.
jika di suruh memilih,
Lebih baik aku marah, aku sedih, dan aku kecewa dengan kejujuran mu,
Dari pada harus tersenyum bahagia karena kebohonganmu!.
***Keesokan harinya aku duduk termenung di kamarku,
Bagaimana reina bisa tau tentang rara?Apa mungkin selama ini reina mengawasi ku??
Kalau memang benar,kemungkinan reina akan berbuat macam macam sama rara.
Oh tidak,siapa pun yang ingin melukai rara maka dia harus berhadapan dengan ku dulu.
Tidak akan ku biarkan siapa pun menyakitinya.Kringg...
Aku menatap ponselku, siapa yang menelfon pagi pagi begini??
Bukan kah ini hari minggu? lagi pula aku sama rara janjianya nanti sore, jadi tidak mungkin rara yang menelfon.
aku melihat layar hp ku.
Di sana tertera nama reina.
Ada apa dengan anak ini? apa tadi malam perkataan ku kurang jelas?"halo" jawabku malas
"rey, datang ke rumah ku sekarang" reina mulai menunjukkan sifat aslinya, yaitu memerintah.
"untuk??"
"ada sesuatu yang ingin ku tunjukkan" ujarnya lagi
"apa? tunjukkan lewat video call aja"
"tidak bisa, ini ada hubungan nya dengan pertunangan kita, aku mohon untuk yang terakhir kali " pintanya
"baiklah,aku segera ke sana"
Aku lalu menutup telfon ku dan bersiap siap ke rumah reina.
Sesampainya di sana, reina membukakan pintu sambil tersenyum manis, aku hanya membalasnya sekilas.
Dia lalu mempersilahkan aku masuk, aku mengikutinya ke ruang tengah.
Sesampainya di sana, aku melihat seorang gadis sedang duduk dengan kaki di atas meja dan sedang asyik menonton sambil makan.
Liat apa yang dia tonton.
Film kartun spongebob.!!ckckck"hey, minggir dari situu, tamuku mau duduk!!" seru reina dari belakang.
Dia tidak menoleh
"yang duluan siapa??" tanyanya cuek sambil terus memakan cemilannya, kok suaranya familyar?
"minggir gaakk!!" reina menariknya supaya dia berdiri.
"Apa sihh??" Dia menepis tangan reina, sedangkan aku hanya diam menyaksikan adegan yang terjadi di depan ku tersebut.
Gadis itu masih belum menoleh, aku juga tidak berusaha melihat wajahnya, buat apa? Tidak penting! Yang penting itu adalah pulang secepatnya dan bertemu dengan rara.
"minggir, aku lagi ada tamuu,,!!" Reina masih usaha
"ajak aja ke kamar kakak,, biasanya kan juga gitu" dia masih fokus melihat layar tv, kaki nya sudah berada di atas meja, nih anak tidak pernah di ajari sopan santun kali ya?
"kalau teman ku yang datang maka tidak masalah aku mengajaknya ke kamarku, tapi ini tunangan ku!! Yakin kamu rela aku ajak ke kamar?" Tanya reina.
Aku mulai tidak sabar melihat adegan di depanku tersebut, dan saat aku mau berbicara, tiba tiba gadis itu berbalik dan..
Gadis itu terkejut, tapi tidak mengalahkan rasa terkejut ku, ku rasa akulah yang sangat terkejut.
bagaimana mungkin?
Aku masih bertatapan dengan cewek itu, sulit rasanya mempercayai penglihatanku, tapi aku juga sangat yakin kalau penglihatanku sangat normal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinderella's Sister
Romance[PART COMPLETE] Ketika kehidupan dua gadis yang berbeda harus tertukar. Rara yang awalnya memiliki segalanya harus rela berbagi dengan reina. anak supir papanya, semua itu dia lakukan untuk menebus kesalahannya. Hidup mereka semakin rumit tak kala...