mengalah

6.4K 300 2
                                    

Rara pov:

Ketika aku harus merelakanmu,
Bukan berarti aku tidak mencintaimu,
Itu semua karena aku sudah lelah.
Aku lelah dengan hidup ini dan aku lelah mempertahankan mu.!

aku sedang duduk nonton tv di kamarku, mulutku sudah penuh dengan makanan. Mataku fokus ke tv tapi fikiran ku melayang entah kemana.
aku memandang ke arah jam dinding sudah pukul 8 malam.

Apa reina sudah pulang? Tadi dia mengatakan akan pergi jalan jalan sore bersama rey.
apa mereka sekalian makan malam bersama?

Duaarrr....

Aku menoleh ke arah jendela ternyata diluar hujan deras.
petir dan kilat menyambar silih berganti.
tiba tiba aku teringat tentang rey dan reina yang masih ada di luar.
apa yang mereka lakukan di saat hujan hujan begini?
jika seperti di film film mereka berada di tengah hujan deras saling bertatapan kemudian saling berciuman.

Tidak...tidak...!
aku menggelengkan kepala ku dan menampar pelan wajahku.
apa yang ku fikirkan?
bukan kah rey hanya mencintai ku?

Aku lalu melangkah untuk menutup jendela kamarku sebelum air hujan makin banyak yang masuk.
aku menatap keluar di luar sangat gelap dan angin bertiup dengan kencan.
Aku tersenyum sepertinya aku akan tidur dengan nyenyak malam ini.

Aku lalu berbalik dengan masih tersenyum dan..

Aaaaaaaaaaaaaaaaaaa......!!!

Aku berteriak ketakutan.
bagaimana tidak, saat aku berbalik aku melihat sosok yang sangat menyeramkan berdiri di dekat pintu kamarku.
aku menajam kan penglihatanku.
Reina?
kenapa reina seperti itu?penampilannya sangat berantakan badannya basah kuyup, rambutnya berantakan dan maskaranya luntur ke arah matanya pokoknya penampilannya sangat horor lebih horor dari valak.

"kak rei..na? aa..ada apa?" Aku mendekat dan menyentuh bahunya khawatir.

Dia menatapku dengan pandangan sayu, matanya memerah dan bengkak.

"tunggu aku ambilkan handuk" aku berbalik untuk mengambil kan handuk tapi tiba tiba dia mencengkeram pergelangan tangan ku.
aku berbalik ke arahnya dan sangat terkejut melihat dia berlutut di depan ku.
"kak rei..ap apaa yangg kaa kau lakukan?" Tanyaku tergagap.

Aku benar benar syok melihat apa yang dia lakukan sekarang.
seorang reina berlutut sambil menangis di depan ku.
apa aku akan percaya?
mungkin aku akan lebih percaya jika harry one direction yang berlutut di depan ku sambil mengatakan will you merry me??

Tidak. kenapa aku sekarang menghayal yang tidak tidak.
aku kemudian memandang reina yang masih berlutut sambil menangis di depanku.

"kak rei..ayo bangun jangan seperti ini" aku kemudian menunduk memegang pundaknya supaya dia berdiri.
Tapi dia tetap tidak beringsur dari posisinya malah memegang tangan ku

"jangan rey" ucapnya sambil menangis sambil menatapku.
aku menatapnya tidak mengerti.

"a..apa yang kau katakan?" aku benar benar tidak mengerti.

"maaksudku lepaskan rey. biarkan aku menikah dengannya" aku ikut duduk dengan lesu. ternyata ini maksudnya.

"aa..aku..."

"kau sudah merebut ayah ku, jadi ku mohon jangan rebut rey juga dari ku" dia mulai menangis dengan keras.
air mataku jatuh tanpa ku sadari. ingin rasanya aku juga berteriak padanya kau juga telah merebut papaku bahkan dapat bonus dengan merebut mama dari ku dan sekarang kau juga menginginkan rey?
apa lagi yang akan kau sisakan untukku?

Aku menarik tanganku dari genggamannya..

"maaf kak. Untuk kali ini aku tidak bisa" ucapku dingin.

Cinderella's SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang