move on

6.5K 336 8
                                    

Chapter17
Rara pov:

Melepaskan orang yang di cintai memang sungguh menyakitkan,
Namun tidak semua yang di cintai harus di miliki....

Aku masih asyik berguling gulingan di kasurku, hari ini hari minggu jadi aku sengaja bermalas malasan.
Meski sudah siang tapi aku masih ogah untuk meninggalkan kasurku.

Tok tok tok...

Siapa lagi yang ngetuk pintu ganggu orang saja.

aku berdiri dan membukakan pintu dengan muka kucel.

"rara,,,kok kamu belum siap siap sih??" tanya mama dengan dandanan sudah seperti akan konser

"mau ke mana lagi sih ma??" aku bertanya sambil merengek .

ampun deh aku udah kayak robot di suruh ke kiri ke kanan,emangnya mereka gak ngantuk habis pesta semalaman suntuk?

"mama reyhan ngajak kita jalan jalan di mall sekaligus shoping shoping gitu" ujarnya senang

"aku!! gak ikut mama sama reina aja" aku mendorong mama dan menutup pintu kamarku.

Tuh orang semua punya tenaga dari mana semua sihh?

"yakin gak mau ikuut!!??" teriak mama dari luar
"iiyyyaaaa!!" aku juga berteriak dari dalam.

Setelah yakin mama sama reina pergi, aku segera bersiap siap juga, hari ini aku janjian sama rendy untuk nonton di bioskop.

Aku melangkah kepintu,
Dan ternyata rendy sudah ada di luar menuggu ku.

"sudah siap??"

"siap" aku berkata dengan semangat,
Rendy kemudian membukakan pintu dan mempersilahkan aku masuk ke mobil.

Sesampainya di mall, sebelum nonton kami memutuskan untuk makan siang dulu .

Aku dan rendy memilih makan di restoran jepang ,,

"kamu orangnya asyik ya" kata rendy sambil memakan makanannya.

"oh ya,? Kamu juga asyik kok, bahkan makanan favorit kita sama" aku ikut memuji rendy.

Dia tertawa lalu manggut manggut.

Tiba tiba aku melihat rombongan yang dari tadi aku hindari.
aku melihat mama, reina, mama rey, dan juga rey.

dari mukanya rey seperti kesel, di tangannya sudah terdapat banyak barang belanjaan.

"liat siapa sihh?" rendy ikut melihat ke arah mama dan ....

"tante.....!" rendy memanggil mama reyhan.

what? Apa apaan sih?
aku segera meraih tangannya yang diangkat tinggi tinggi persis saat ingin menjawab kuis

"rend apa apaan sih? kok manggil mereka??" aku memarahi rendy.

tapi terlambat mereka sudah melihat ku dan berjalan ke arah kami.

"rara,! katanya kamu capek dan tidak mau ikut?" mama duduk di kursi dan memarahiku.

"maaf tante, aku yang mengajaknya untuk menemaniku jalan jalan " ucap rendy membelaku

"benarkah??"

"iya, setelah ini kami juga akan nonton" rendy menambahkan,
aku melihat muka rey yang duduk di sebelah rendy menegang.

"apa ini semacam kencan??" reina ikut menimpali

"ini masih terlalu awal untuk di sebut kencan,iyakan rara??" tanya rendy padaku.

Aku mengangguk.

"kalian tidak pesan??" aku mengalihkan pembicaraan.

"oh tidak, kami akan makan di restoran perancis" reina menjawab pertanyaanku.

Cinderella's SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang