September 2009
Author POV
"Gre."
"Hmmm...."
"Bangun, Gre...! Supirku dah mau berangkat nih!"
"Bentar, Kak.... Lima menit lagi." Kata Gracia tanpa membuka matanya. Dia menarik selimut tebal yang semula berada di pundaknya sampai menutup kepalanya kemudian dia meringkuk seperti ulat.
"Greee...!" panggil Okta sekali lagi sambil berusaha menarik selimut tebal itu. Namun entah apa yang Gracia lakukan di bawah sana sampai-sampai Okta gagal melepaskan selimut miliknya dari tubuh Gracia. Memang tidak bisa disalahkan, cuaca kota Bandung pagi itu mendung dan dingin membuat kasur dan selimut begitu dirindukan.
"Gre, banguuuuuuuuuunnnnnn!!!" Okta tepat di depan kepala Gracia. Gracia membuka selimut itu dan menatap Okta dengan wajah sebal. Ditatap seperti itu Okta berdecak pelan. "Mau kuliah gak sih kamu?" lanjutnya.
"Gak!" Gracia masuk lagi ke dalam selimut.
Okta menarik lagi selimut itu sampai kepala Gracia terlihat.
"Gre! Serius!"
"Serius...aku gak mau kuliah...aku gak mau pulang..." lirih Gracia.Kali ini matanya sudah terbuka sedikit.
Okta menghela nafas panjang. Sekarang dia mengerti bukan cuaca yang membuat Gracia bertahan di bawah selimut itu. Alasan yang sama dengan Gracia tidak mau pulang semalam, dia tidak mau pulang ke rumah yang menurutnya sudah tidak nyaman lagi. Ya, Gracia memilih menginap di rumah Okta.
"Yaudah, nanti pulang kuliah kamu nginep lagi aja sini ya?" kata Okta.
Gracia merubah posisinya jadi duduk. Tubuhnya masih tertutup selimut setengahnya dan tangannya memeluk bantal.
"Gak deh...malam ini aku pulang aja, Ta."
"Bener? Katanya Kak Fries...."
"Udah gak usah dibahas deh, Ta. Nanti aku gak mau pulang lagi." Potong Gracia.
"Yaudah-yaudah...sekarang kamu cepetan mandi sana... aku udah siap nih tinggal nunggu kamu aja..."
Gracia melirik ke arah Okta. Didapatinya Okta sudah mengenakan pakaian rapi dan sudah siap untuk kuliah.
"Ta, sini deh..." desis Gracia.
"Kenapa, Gre?"
"Sini, Ta. Please ?" Ekspresi Gracia berubah jadi sendu. Bibirnya berubah manyun dan matanya menatap ke bawah seperti mau menangis.
Okta berjalan mendekati Gracia dan duduk di sebelahnya. "Gre...kenapa?" Okta balas mendesis dengan khawatir.
"Dingiiiinnnnnnn.....!!!" Gracia tiba-tiba melompat dan memeluk Okta dengan erat.
"Aaaarrrghhh, Gre! Aku udah bersih jangan peluk-peluk!!!"
Author POV end
***
Gracia POV
"Hhhhhhhhhhhhhh.............."
Entah sudah keberapa kalinya aku mendesah panjang hari ini. Satu bulan lebih sudah Kak Mel meninggalkan aku. Selama satu bulan itu aku jadi seperti zombie. Nafsu makanku hilang, niatku untuk kuliah juga menurun, dan rasanya setiap kali pulang ke rumah aku lelah sekali. Padahal semester ini kuliahku termasuk santai. Belum lagi Kak Frieska yang....
"GRE!!"
"Hmm...? Apa, Ta?" Aku menatap Okta yang baru saja datang dengan malas. Saat ini aku baru saja selesai kelas dan duduk-duduk di foodcourt sambil meminum teh hangat. Okta memang mengatakan ingin menemuiku untuk membicarakan sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tale Of Two Angels
Fanfiction"Di dalam benakku yang terdalam aku sudah menyadari, bahwa ini adalah pertemuan yang berbahaya" Shania Gracia adalah seorang anak adopsi di Keluarga Laksani. Masa lalunya yang kelam membuat ia terjebak di keluarga lain yang membuatnya tidak nyaman...
