Gracia POV
Pi.....pip...pip...pipp...pip...
Trek!
Jam 8...hhhhhhh....kuliah tambahan di hari Sabtu memang menyebalkan. Dari antara semua hari yang kosong kenapa harus hari ini sih? Padahal kemarin banyak banget jam kosong tapi malah milih hari ini. Kayak gak tau aja orang lain mau istirahat... Huft...
Aku menggerakkan tubuhku keluar dari ranjang dengan malas. Kuusap kedua mataku berkali-kali dengan harapan aku bisa merasa lebih segar. Hal pertama yang kucari adalah Kak Veranda. Kak Ve sudah tidak ada di sisiku sedari tadi aku membuka mata. Bahkan kalau aku tidak salah, tadi pagi ketika langit masih agak gelap, aku sudah mendengar suara air mengalir dari kamar mandi.
Oh ya, ngomong-ngomong aku juga sudah satu minggu menetap di apartemen Kak Ve. Bisa kubilang aku sangat betah tinggal di sini. Alasan utama tentu saja karena Kak Ve. Kak Ve itu seolah dikirimkan dari Tuhan sebagai pengganti Kak Mel. Aku bisa menceritakan apa saja padanya dan Kak Ve selalu siap mendengarkan. Hanya saja Kak Veranda adalah orang yang sangat sibuk. Dia jarang ada di kampus ataupun di apartemennya sendiri.
Aku sendiri tidak pernah menyangka kak Ve ternyata cukup populer. Memang aku sering mendengar nama Kak Ve di televisi dan media kabar lainnya, tapi aku tak pernah tahu orang yang ingin menikah menggunakan jasa EO Kak Ve mengantri begitu banyak. Bahkan kemarin ini Kak Ve mengatakan kalau dia tidak kenal baik dengan Kak Mel, Kak Veranda tidak akan menerimanya karena kesibukannya.
Alasan lainnya, apartemen ini benar-benar nyaman untuk ditinggali. Suasana yang sepi, sejuk, dan tidak macet. Aku jadi mengerti alasan kenapa Kak Ve memilih apartemen ini. Mungkin kalau aku sudah bekerja , aku akan membeli satu tempat juga di sini. Jelas aku tidak mau tinggal bersama Kak Frieska terus menerus. Oh ya, Kak Fries juga tidak memberi kabar apa-apa semenjak aku pergi. Tidak bicara bahkan bertanya pun tidak. Ah yasudahlah, yang penting aku sudah melakukan apa yang benar. Lagipula Kak Mel juga sudah tahu aku ada di sini.
Setelah semua jiwaku terkumpul barulah aku bangkit dari ranjangku. Aku menyiapkan pakaian gantiku untuk ke kampus lalu aku segera bersih-bersih.
Tidak membutuhkan waktu lama sampai aku selesai bersih-bersih dan kembali berpakaian. Ruang tengah tempat aku dan Kak Ve biasa makan bersama terasa sepi. Aku hanya melihat beberapa roti tawar ditata rapi di meja makan lengkap dengan beberapa jenis macam selai. Di samping makanan itu aku melihat sebuah sticky notes kecil yang bertulisan tulisan tangan Kak Ve.
'Gre, hari ini aku jadi ya ketemu klien di daerah Puncak. Pulangnya mungkin agak malem. Kamu gak usah nungguin. Have a GRE-at ya! :) -Veranda '
Senyumku langsung merekah saat aku membaca pesan singkat itu. Tuh 'kan apa kubilang, Kak Ve itu bukan manusia.
Kulihat jam di dinding masih menunjukkan pukul setengah sembilan. Masih ada banyak waktu sampai waktu kuliah mulai jam setengah sepuluh. Kuambil sepotong roti tawar lalu kuoles sedikit selai coklat, kemudian aku menyantap roti tersebut sambil menonton acara televisi yang menyiarkan film kartun.
Televisi saja tahu kalau Sabtu itu waktunya resfreshing, kenapa dosenku yang satu ini tidak mengerti sih?
***
Aku punya pertanyaan untuk kalian yang sedang kuliah atau sudah pernah melewati masa kuliah. Menurut kalian apa salah satu hal yang menyebalkan di masa-masa kuliah?

KAMU SEDANG MEMBACA
The Tale Of Two Angels
Fanfic"Di dalam benakku yang terdalam aku sudah menyadari, bahwa ini adalah pertemuan yang berbahaya" Shania Gracia adalah seorang anak adopsi di Keluarga Laksani. Masa lalunya yang kelam membuat ia terjebak di keluarga lain yang membuatnya tidak nyaman...