15. Final Decision

2.3K 171 83
                                    

EsGe / Gracia POV

Kejadian semalam betul-betul seperti mimpi. Rasanya aku tertidur untuk waktu yang sangaaattt lama, dan sekarang aku terbangun.. Aku merasa ada sesuatu yang salah dengan diriku sendiri. Hatiku gundah dan gelisah. Aku cinta dengan Kak Jessica! Aku menikmati semua permainan panas kami semalam! Tapi kenapa sekarang dadaku dipenuhi rasa bersalah?

Aku ingin memejamkan mataku lalu kembali tidur dalam pelukan hangat Kak Jessie, tapi setiap kali aku menutup mata, resah kembali muncul dalam benakku. Akhirnya pelan-pelan aku berguling dari atas tubuh kakakku, lalu menuruni ranjang. Kak Jessie masih sama sekali tidak bergeming oleh gerakanku barusan. Sepertinya tidurnya benar-benar lelap.

Aku memperhatikan wajah Kak Jessie dari tepi ranjang. Entah kenapa aku melihat raut wajah Kak Jessie tampak lebih tenang daripada sebelumnya. Kak Jessie tidur seperti bayi yang seolah tidak memiliki lagi beban di dunia yang kejam ini.

Apa itu berarti Kakak sudah mengakui perasaan kakak padaku?

Sungguh tidak bosan-bosannya aku menatap dirinya. Mungkin ada sekitar satu menit aku duduk di sana memperhatikan lekukan wajah Kak Jessie yang indah, sebelum akhirnya aku bangkit dari tempat dudukku.

Aku berjalan ke depan cermin, lalu aku menatap diriku di depan cermin yang memperlihatkan tubuhku seluruh tubuhku tanpa terbalut pakaian.

Astaga...aku bukan gadis remaja lagi....aku benar-benar sudah berubah jadi gadis dewasa sekarang...

Pandanganku terarah pada sebuah tas lengan berwarna ungu muda. Ini tas punyaku-kah ? Sejak kapan aku suka warna ungu seperti ini?

Aku membuka tas tersebut untuk kulihat apa saja isinya. Sungguh konyol, padahal itu adalah tasku sendiri, tapi aku seperti 'lupa' dengan apa isinya.

Buku binder berwarna ungu, peralatan make-up standar, parfum, pulpen, permen rasa anggur, hape, dan...ah..dompet. Kubuka dompet itu dan hal pertama yang kulihat adalah sebuah foto. Fotoku dan sahabatku, Okta.

Okta, dia mengingatkanku pada Nadse

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Okta, dia mengingatkanku pada Nadse. Seperti apa ya Nadse sekarang? Apa dia percaya atas berita bohong yang disebarkan mamaku? Aku merindukannya, meski aku tak pernah terlalu dekat dengan Nadse. Biar bagaimanapun juga Nadse adalah satu-satunya temanku di sekolah.

Kubalik lapisan foto tersebut dan kali ini kulihat foto yang lain. Fotoku bersama Kak Melody.

 Fotoku bersama Kak Melody

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Tale Of Two AngelsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang