Apakah kalian tahu? Kadang jarak antara kebahagiaan dan kesedihan hanyalah satu lembar kertas
- SG
***
Author POV
Pagi itu entah ada angin apa Gracia terbangun dengan sendirinya pukul setengah 6 pagi. Memang ada jadwalnya kuliah pagi saat itu, tapi biasanya juga Gracia baru bangun ketika alarm berbunyi atau dibangunkan oleh Ve. Gracia bangun pagi dengan sendirinya adalah...keajaiban.
Saat jiwanya mulai berkumpul, senyum langsung muncul di bibirnya. Gracia kembali teringat momen-momen yang dialaminya kemarin. Rupanya itulah yang membuat semangatnya menyala pagi ini. Debar jantungnya bisa dia rasakan dari luar, Gracia sudah tidak sabar untuk memulai hari ini.
Tidak mempedulikan udara dingin di luar, Gracia keluar dari selimut hangatnya lalu merenggangkan tubuhnya di tepi ranjang.
"Hmmmm...? Kok udah bangun aja, Gre?" gerakan yang dibuat Gracia membuat Ve terbangun. Tapi dia sendiri masih malas untuk bangun sepagi itu. Veranda hanya mengerjapkan mata beberapa kali sebelum dia menarik selimut sampai ke lehernya.
"hehehe....gak bisa tidur lagi, Kak." Jawab Gracia.
"Hmmm...yaudah..." Veranda memejamkan lagi matanya lalu mengulet di atas ranjang.
"Kak Ve mau sarapan apa? Aku buatin nih..." kata Gracia dengan semangat
"Terserah kamu ajah, aku masih ngantuk..." jawab Ve asal. Dalam hati dia agak gregetan sendiri juga. Semalam Gre bisa langsung tidur nyenyak, sedangkan dia harus mengerjakan laporan kuliahnya yang agak terhambat sampai larut malam.
"Oke deh...." Gracia pun segera berjalan keluar menuju ruang tengah. Di sana dia tidak menyalakan lampu, melainkan membuka gordain dan membiarkan sinar fajar menerangi ruangan yang remang-remang itu. Gracia juga membuka sedikit jendelanya, lalu menghirup udara dalam-dalam.
"Aahhh...hari ini akan jadi hari yang baik...." Ucapnya pada diri sendiri. Ya, bisa dibilang mood-nya sekarang sedang berada puncak-puncaknya. Setelah puas memandangi jalanan melalui jendela, Gracia beralih ke dapur. Dia ingat kemarin Ve dan dirinya sudah membeli cereal yang enak. Hanya perlu ditambah susu maka sudah sarapan siap untuk pagi itu. Sesudah semuanya siap, dirinya pun duduk di meja makan lalu mulai menyantap sarapannya sambil membaca majalah.
Kira-kira 10menit kemudian, Gracia sudah selesai menyantap makan paginya. Dia mencuci kembali mangkuknya, lalu membereskan kembali semua sampah-sampahnya.
Tumben Kak Ve belum bangun ya, kata Gracia sambil melihat jam dinding yang sudah menunjukkan hampir pukul 6. Karena penasaran, Gracia kembali ke kamar untuk melihat apakah Ve sudah bangun atau belum. Gracia mengintip dari pintu dan ternyata benar, Veranda masih terlelap tidur di balik selimutnya. Kayaknya semaleman Kak Ve begadang sampe subuh deh, lanjut Gracia dalam hati. Akhirnya Gracia memutuskan untuk mandi dulu, dan jika Ve belum bangun juga, dirinya berencana untuk naik ojek ke kampus.
***
"Makasih, bang." Ucap Gracia seiring membayar dan turun dari motor. Yep, akhirnya Gracia pergi ke kampus menggunakan ojek karena sampai dia sudah selesai mandi pun, Veranda masih terlelap tidur. Gracia tidak tega membangunkannya meski sebenarnya kemarin Ve sudah menjanjikan akan mengantarnya pergi. Apalagi kelas Gracia hari itu adalah kelas pagi yang diadakan pukul 7, jadi Gracia harus cepat-cepat.
Drrt...drrt...drrrt....
Sebuah sms masuk tepat setelah Gracia memasuki pelataran gedung kuliah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tale Of Two Angels
Fanfiction"Di dalam benakku yang terdalam aku sudah menyadari, bahwa ini adalah pertemuan yang berbahaya" Shania Gracia adalah seorang anak adopsi di Keluarga Laksani. Masa lalunya yang kelam membuat ia terjebak di keluarga lain yang membuatnya tidak nyaman...