Gracia POV
Ckrek!
"Aku pulang...!" kataku seiring aku masuk ke dalam apartemen Kak Ve. Lampu ruang tengah sudah menyala, itu berarti Kak Ve sudah pulang. Tapi di mana dia?
"Kak Ve...?" panggilku.
"Aku di sini, Gre...!"
Aku mengikuti suara Kak Ve yang berasal dari dapur. Setibanya di sana kudapati Kak Ve lengkap dengan celemek dan rambutnya yang diikat rapi.. Setelah mencium aroma yang wangi, barulah aku ingat tadi siang Kak Ve sempat menyinggung dia bakal masak sesuatu yang enak.
"Hola, Gre..." sapa Kak Ve dengan hangat seperti biasa. Kulihat dia baru saja memasukkan sesuatu ke dalam oven.
"Hai, Kak. Jadi nih masak?" tanyaku.
"Jadi dong, Gre. Masa gak jadi?"
"Asik dong...masak apaan nih, Kak?"
"Apa hayo tebak?"
"Hmmm...." Memang tadi Kak Ve sempat sms bilang mau masak yang enak, tapi dia gak bilang mau masak apa. Aku melihat-lihat bahan-bahan yang disiapkan Kak Ve di atas porcelaine, berikut oven yang menyala.
" Molten Cake ?" tebakku.
"Haha...Gre....aku gak bisa kok bikin kue yang susah gitu."
"Hmm..." aku kembali berpikir. "Apa dong ya...."
"Kesempatannya dua kali lagi, Gre. Kalau salah kamu gak boleh nyicipin...!" raut wajah Kak Ve berubah jadi raut wajah antagonisnya yang khas.
"Ih...kok gitu sih, Kak??? Jangan dong....!"
"Hmmm...ya tebak kalau gitu."
"Clue dong, Kak! Clue ! " pintaku dengan agak merengek.
"Hehe...iya deh. Clue-nya, aku baca resep makanan ini di majalah yang waktu itu aku titip kamu beliin."
Aku diam sebentar untuk mengingat-ingat majalah yang dimaksud oleh Kak Ve.
.
.
.
Aha!
"Aaah...aku ingat! Kak Ve pasti mau masak Lasagna!"
"Bingo!" Jawabanku benar dan Kak Ve mencubit pipiku. "Tapi masih agak lama, Gre. Kamu mandi dulu aja ya?"
Aku mengangguk dan menurut.
"Ah iya." Kataku sebelum aku benar-benar keluar dapur. "Aku sama Okta tadi udah ambil foto buat nanti kompetisi, nanti Kak Ve bantuin pilih ya?"
"Oh udah? Oke nanti abis makan ya..."
Sekali lagi aku mengangguk. Kali ini aku benar-benar meninggalkan Kak Ve di dapur untuk pergi mandi lebih dulu.
***
"Nah...! Sudah matang....!!"
Mataku berbinar-binar dan lidahku menari-nari melihat Lasagna buatan Kak Ve yang baru saja keluar dari oven. Dari wanginya saja aku sudah bisa memastikan kalau Lasagna ini rasanya akan enak sekali.
"Ayo, Gre. Dicobain." Kak Ve memotong lapis pertama Lasagna itu lalu meletakkan di piringku sebelum dia melakukan hal yang sama untuk dirinya. "Jangan diliatin, Gre. Diliatin doang mana enak...hahaha..."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tale Of Two Angels
Fanfiction"Di dalam benakku yang terdalam aku sudah menyadari, bahwa ini adalah pertemuan yang berbahaya" Shania Gracia adalah seorang anak adopsi di Keluarga Laksani. Masa lalunya yang kelam membuat ia terjebak di keluarga lain yang membuatnya tidak nyaman...