4

33 4 1
                                    


Tidak butuh waktu lama mereka sarapan. Selesai sarapan mereka berpamitan dengan Bunda Dira, dan langsung menghampiri Pak Tono yang sudah setia menunggu Senjani dan Ratih.

Melihat Pak Tono yang sudah menunggu di depan, langkah kaki Senjani dan Ratih dipercepat dan berlari kecil.

"Pagi pak!" Ucap Senjani dan Ratih dengan kompak.

"Pagi neng, mari saya antar ke sekolah" Pak Tono langsung membukakan pintu untuk Senjani dan Ratih.

Perjalanan dari rumah Bunda Dira ke sekolah hanya memakan waktu 30 menit.

Suasana yang asing terpampang saat Senjani dan Ratih mulai menginjakkan kakinya didepan sekolah. Rasa senang dan bahagia terasa saat mereka mulai memasuki kawasan bebas rokok tersebut.

"Gak nyangka gue Rar!!" Pekik Senjani yang merasa sangat bahagia.

Hari ini mereka hanya akan berkenalan dengan suasana baru. Mereka tidak mengikuti kegiatan OSPEK seperti hal yang seharusnya dijalani, karena ini merupakan salah satu syarat dari Distra.

-------

Saat Senjani dan Ratih selesai berkenalan dengan suasana kelas barunya, mereka langsung menuju cafeteria.

Setibanya di Cafeteria mereka langsung menuju jajaran bangku yang masih kosong. Ratih memesan pesanan mereka dan Senjani diam menempati tempat duduknya.

Senjani duduk sambil memandingi pemandangan disekitar. Taklama terdengar alunan musik One Direction- Strong yang berasal dari ponsel Senjani. Terlihat nama yang terpampang di layar ponselnya Distra, Senjani langsung mengangkat panggilannya.

"Hallo abang?"

"Senjani! Kamu dimana ? Kamu ko gak bilang kalau udah pindah? Kamu dimana sekarang? Abang tau kamu ada di kampus kan?"

"Abang bawel! Nanyanya satu- saru jangan keroyakan bang!. Gue di Cafeteria. Iya emang sengaja gak bilang ke Abang, abis Abang bawel kalau aku kasih tau"

"Ok, gue nyusul. Tunggu situ aja"

Tutt.. tuttt.. tuttt....

Ternyata saat Senjani menerima panggilan dari Distra, terlihat jelas dari sebrang tempat yang ditempati Senjani, Laki- laki yang berparas tampan sedang memandanginya. Namun Senjani menghiraukannya, dan langsung tertawa dilihatnya Ratih yang repot akan bawaannya yang lumayan banyak.

"Ketwain aja terus. Gak bakal gue bagi makanannya!" Ck, kebiasaan Ratih tempramental sensian banget orangnya. Mau tidak mau Senjani membantu Ratih yang kerepotan.

"Jangan marah dong. Nih gue bantuin, kurang baik apa coba ?" Senjani membantu Ratih membawa makanan yang sudah dipesan Ratih.

Saat Mereka sedang menikmati makanan yang sedang disantapnya. Tiba- tiba ada yang memanggil senjani.

"SENJANIII!!"

-------

Kira- kira siapa yang manggil Senjani yaa? Emang udah ada yang kenal sama Senjani atau Ratih?. Btw Ratih kayanya bakalan jadi karakter yang emosinya gampang berubah ( labil ), tapi tetep ko Ratih akan jadi sahabat terbaiknya Senjani disini.

Seperti biasa, bagi yang sudah membaca jangan lupa meninggalkan jejaknya bukan menghilangkan jejak. Gak sampe 5 menit ko buat vote nya, cara nya juga gampang tinggal pencet ⭐. Dan bagi kamu yang mau kasih masukan tinggal comment aja ☺.

Next Chapter?

TO BE CONTINUED!

SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang