The Beautiful Memory

315 24 2
                                    

Setelah tahu bahwa Harris akan berangkat hanya tinggal beberapa hari lagi, mereka menghabiskan waktu mereka bersama. Dengan berpergian, makan, jalan-jalan, bermain iceskating dan di sela-sela waktu itu mereka tak lupa untuk melaksanakan kewajiban mereka sebagai umat Islam. Shalat berjamaah di masjid terkenal dan mengaji bersama.

Disuatu malam mereka sedang berbincang-bincang tentang sekolah mereka. Yang duduk di atas trampolin milik Harris.

"Tiwi, where is your high school for oneday ?" tanya Harris

"Umm, I don't know. Why Harris ?"

"Nothing. I just ask you. Oh iya I have something for you" kata Harris yang sedang merogoh saku celananya.
"This is for you" lanjut Harris

"What is this ?" tanya Tiwi

"Just opened. I hope you will like it and keep it" jawab Harris lagi

Kemudian Tiwi membuka benda yang di berikan Harris itu pada Tiwi yang berada di dalam kotak kecil berwarna biru muda, warna kesukaan Tiwi. Ketika membukanya Tiwi tersenyum. Harris lega ketika melihat Tiwi tersenyum dengan apa yang diberikan kepada Tiwi.

"Wow... It's so beautiful Harris. But you buy this with your money ?" kata Tiwi sambil mengambil benda itu dari dalam kotak kecil

"Umm ya. I buy it with my money. Don't ask me what is expensive or cheap. Just see my honesty to you be my friend"

"Owh.. Thank you so much Harris thank you so much. Aku akan simpan ini, I promise" jawab Tiwi

Dan benda yang diberikan Harris pada Tiwi adalah sebuah kalung cantik yang berliontin berbentuk buah cheri merah. Dari wajahnya, Tiwi terlihat sangat menyukai kalungnya.

"You wanna wear it now ?" tanya Harris

"Oh ya sure. I want" jawab Tiwi

"Give it, I will wear it to you"

"Oh okay"
Harris memakaikan kalung itu ke leher Tiwi.

"Okay. You look beautiful after you wear it" kata Harris memuji.

"Thank you Harris. You really-really my friend" kata Tiwi sambil memegangi kalung di lehernya.

Harris hanya tersenyum melihat Tiwi. Tiba-tiba Harris berbicara..

"Buat sesuatu yang unik yuk"

"Sesuatu yang unik ?" tanya Tiwi

"Ya"

"Maksud kamu apa Ris ?" tanya Tiwi lagi

"Bagaimana kalau kita buat kata-kata ajaib" kata Harris

"The magic words?" tanya Tiwi

"Ya. Kita bisa mengucapkannya ketika kita yakin bahwa kita pasti bisa melakukan sesuatu dengan berhasil. Seperti mantra. Dan untuk saling mempercayai satu sama lain. Tapi itu semua atas izin Allah" kata Harris

"Okay. Aku mau. Tapi apa ? Kita harus berfikir keras untuk itu" sambung Tiwi

"Umm bagaimana kalau ini 'karena kita adalah sahabat untuk selamanya'. Bagaimana ?" tanya Harris.

"Kurang bagus mantranya. Kalau menurutku sih kita mengucapkan perkataan yang kita ucapkan terlebih dahulu, baru kita sambung dengan mantra itu. Gimana ?" tanya Tiwi

"Memang begitu kan. Kok kamu baru connect sih ?" kata Harris sambil mengacak rambut tiwi yang lurus sebahu.

"Ih Harris berantakan nih rambutnya. Tapi apa ya kata-katanya ?" kata Tiwi sambil berdiri dan beranjak ke trampolin dan mulai lompat-lompat di trampolin milik Harris. Setelah beberapa menit kemudian..

"Aha !! Bagaimana kalau ini 'Karena ketika nafasku lepas, tapi tidak dengan bayangmu'. Keren kan ?" kata Tiwi

"Bagus sih tapi terlalu singkat, tambahkan sedikit kata lagi. Kali ini biarkan aku yang menambahkan" kata Harris

"Hmhmm okay" kata Tiwi sambil lompat-lompat.
Dan setelah beberapa detik...

"I know. 'Karena ketika nafasku lepas, semua langkahku hilang. Tapi tidak dengan bayangmu' How ?" tanya Harris.

"Yayaya okay. It's a good words Harris" kata Tiwi bersemangat.

Tiba-tiba Mama Tiwi memanggil dari balik diding pembatas rumah mereka yang terbalut tanaman cantik.

"Tiwi... C'mon baby. Have a midnight 🌃 Just sleep honey" kata Mama Tiwi

"Oh okay Ma. Tiwi datang ya" ketika itu Mama nya senyum kepada Harris dan membalikkan badan
"Harris, I must go home. Besok kita lanjut lagi ya" kata Tiwi sambil turun dari trampolin.
"Okay bye Harris. Thank you for this necklace" sambung Tiwi sambil berlari kecil meninggalkan Harris.

Harris hanya tersenyum sambil melmbaikan tangannya ke arah Tiwi. Setelah melihat Tiwi sudah memasuki halaman rumahnya, Harris beranjak dari duduknya dan berjalan masuk ke dalam rumah.
Dan ketika sudah berada di kamar, Tiwi memegangi kalung yang dibarikan Harris kepadanya sambil memandang langit. Dia melihat bulan sabit yang seolah tersenyum padanya 🌛🌙

🌏 🌉 🌃

Harris J_You Are My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang