Hari ini adalah hari terakhir mereka bersama. Tak ada lagi yang bisa mereka lakukan untuk mencegah datangnya hari ini.
05.16 a.m
Tiwi terbangun dari tidurnya. Menguap dan membuka gorden jendela kamarnya dengan tatapan masih kurang jelas. Teringat akan kalung tadi malam yang Harris berikan. Dia memegangi kalung itu dan melihat ke lehernya. *It's so perfect* fikirnya.
Dan teringat olehnya, bahwa ini adalah hari terakhir mereka bersama-sama lagi. Tak pasti entah kapan bisa bertemu kembali."Hmmm Haahh..." Tiwi menghela nafas.
"Hari ini adalah hari terakhir, dimana aku dan Harris takkan pasti akan bertemu kembali. Sungguh, Harris teman sekaligus sahabat yang menyenangkan" kata Tiwi pelan.Kemudian dia beranjak dari duduknya dan menuju ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu dan kemudian shalat Subuh.
06.03 a.m
Tiwi keluar kamar dan sudah berpakaian rapih. Hari ini adalah hari minggu. Dia menghampiri Mamanya di dapur untuk menyiapkan sarapan."Pagi Ma.." sambut Tiwi
"Hai sayang. Pagi juga anak Mama. Kok udah rapi ? Mau kemana ?" tanya Mamanya
"Ma.. Lari pagi yuk. Sama Papa juga" ajak Tiwi
"Sayang, kamu ingat gak hari ini ? Hari ini kan kita mau pergi makan bareng keluarga Harris. Sekaligus mengantarnya ke Bandara. Jadi Mama harus siapin sarapan untuk kamu dan Papa" jawab Mamanya.
"Oh.. Kita mau pergi bareng keluarga Harris ya Ma ? Wow... Oke deh Ma, Tiwi lari pagi sendiri aja. Bye Ma.. Assalamualaikum" kata Tiwi meninggalkan Mamanya
"Walaikumsalam. Hati-hati sayang" jawab Mamanya
Menuju pintu depan dan memakai sepatu olahraganya. Saat berjalan menuju pintu gerbang, Tiwi melihat Harris di halaman rumahnya sedang bermain bola.
"Harris..." panggil Tiwi
"Hai Tiwi. Where you go ?" tanya Harris.
"Ini, aku mau lari pagi. You want to join with me ?" ajak Tiwi
"Oh sure. Wait me okay. Aku permisi ke Mama dulu" kata Harris kemudian masuk ke rumahnya.
"Okay.." jawab Tiwi setengah berteriak
Tak lama kemudian Harris keluar dengan sepatu sportnya.
"Ayo. Let's go" kata HarrisMereka berjalan dan mulai berlari-lari kecil.
"Harris. Hari ini hari terakhir kita bersama" kata Tiwi
"Ya. Don't be sad. Just support for me, that I can do it. I will be a winner for you" kata Harris
"Harris kumohon jangan lupakan aku, jika kamu sudah punya teman baru disana. Aku pasti mendoakan dan mendukungmu"
"I will not to forget you. Okay thank you" jawab Harris
Mereka berdua melanjutkan lari pagi bersama hingga selesai."Huh... Capek juga ya" kata Tiwi sambil memegang lutut dan membungkukkan badan.
"Kamu mau beli minum ? sebelum kita sampai rumah" tanya Harris.
"Aku lupa bawa uang Harris. Tadi buru-buru. Takut kesiangan" jawab Tiwi
"Oh no problem, i bring my money. You want ? I buy" kata Harris spontan
"Okay, nanti aku bayar dirumah"
"No. Aku mau bayarin kamu" kata Harris.
"Woow.. Serius Ris ?" tanya Tiwi
"Ya. Why not ?" jawab Harris sambil mengangkat kedua tangannya setengah pinggang
"Kamu baik banget. Oke deh. Yuk kita beli minum. By the way thank you ya Harris"
KAMU SEDANG MEMBACA
Harris J_You Are My Destiny
Teen FictionSebuah Persahabatan yang telah lama dijalani, oleh 2 insan ini. Hingga akhirnya waktu akan memisahkan antara mereka berdua. Rela melakukan apa pun untuk kembali bersama. * Karena ketika nafasku lepas, semua langkahku hilang. Tapi tidak dengan bayang...