"Yey....!! Harris..Harris !!! I'm your childhood friend !" teriaknya saat konser Harris tengah berlangsung
"Kamu tahu, untuk ke konser Harris Aku butuh perjuangan yang besar" katanya pada Sepupunya Disa, anak Aunty Liza."Oh ya ? Memangnya kamu ngapain ? Sampai harus berjuang ?" tanya Disa sedikit berteriak dan melompat-lompat menikmati konser Harris.
"Mama dan Papa ku awalnya tidak mengizinkan Ku untuk datang ke sini dengan alasan yang tidak logika" jawabnya yang juga sedikit berteriak.
"Wow,kamu begitu berjuang untuk datang ke konser Harris"
"Pastinya, Harris kan teman kecil Ku. Harris.... Harris !! Aaa... Dia memegang tangan ku" katanya dengan bahagianya.
18 November 2016
05.12 a.m
*Krrriiiiiiinnnggggg.....
"Arrghh, apaan sih ini, berisik sekali" membuka matanya dan meraba jam bekernya yang berbunyi. Tiba-tiba dia terduduk dan membesarkan matanya
"Hah ??? Jadi yang tadi cuma mimpi ?? Oh My God !" katanya sambil menghantukkan wajahnya pelan ke telapak tangannya yang tegak.
"Sudah jam 05.12. Kenapa Mama tidak membangunkan Ku (kesal). Oh ya, Aku lupa, Aku telah membuat keputusan tadi malam. Jadi, Mama benar-benar menerimanya. Hahh.. baiklah. Belum shalat subuh, sebaiknya aku shalat dulu, setelah itu mandi. *kruukkk (suara perut). Aduh Aku lapar" katanya sambil memegang perutnya dan beranjak dari tempat tidurnya dan menuju kamar mandi untuk berwudhu.06.15 a.m
Keluar kamar dan memakai sepatu ketika di pintu depan rumahnya. Saat melewati ruang keluarga, Mamanya yang melihat nya sedang bersiap-siap berangkat sekolah, memanggilnya"Tiwi, sayang.. Sarapan dulu yuk"
Tiwi hanya diam, sambil memakai sepatunya.
"Ayo dong, jawab Mama""Aku berangkat sekolah... Assalamualaikum"
"Walaikumsalam" jawab Mamanya pelan.
SKIP SEKOLAH
Memasuki pintu gerbang dengan wajah tak seceria biasanya. Sampai di kelas, temannya langsung menghampirinya"Hai, Tiwi. Kamu kenapa ? Tidak biasanya begini" tanya Viona
"Vio, Aku lagi males banyak bicara untuk hari ini" jawabnya
"Ya, Okay. Aku mengerti. Tapi cerita padaku jika keadaanmu membaik" kata Viona lalu meninggalkan Tiwi sendiri
"Hmm ya" katanya dengan suara pelan.
Seharian disekolah dengan rasa tak ada semangat terus mempengaruhinya. Sebegitu rindukah dia pada sahabatnya ? Atau sebegitu sakitkah ketika mendengar bahwa dia tidak akan bertemu lagi dengan Harris sahabatnya ?
Hah.. Hanya Allah lah yang tahu.13.25 p.m
Pulang sekolah dan mengucap kata sambutan ketika pulang dengan lemah.
"Assalamualaikum, Tiwi pulang" seketika itu Mamanya yang mendengarnya pulang langsung menyambut semangat kadatangan anaknya."Sayang,, kamu sudah pulang ? Ayo sini Mama bawain tas kamu"
"Tidak Ma. Biarkan Aku bawa sendiri. Dan ingat, Aku tidak mau makan"
"Tapi sayang, kamu belum ada makan dari tadi pagi. Ayo makan, setidaknya sedikit saja"
Tiwi hanya diam dan masuk ke kamarnya dan menutup pintu dengan Mamanya yang berada di depan pintu kamarnya. Berganti pakaian dan tak lupa Shalat Dzuhur.
Ketika selesai, dia melihat mobil Papanya yang sudah parkir dihalaman rumah mereka.*Kenapa Papa pulang se-awal ini ? katanya dalam hati.
Seorang paruh baya tiba-tiba mengetuk pintu kamarnya, dirinya agak sedikit tersentak kaget.
"Sayang, Papa punya kejutan untuk kamu. Ini bukan kejutan yang biasa"
"Aku sedang tidak ingin kejutan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Harris J_You Are My Destiny
Teen FictionSebuah Persahabatan yang telah lama dijalani, oleh 2 insan ini. Hingga akhirnya waktu akan memisahkan antara mereka berdua. Rela melakukan apa pun untuk kembali bersama. * Karena ketika nafasku lepas, semua langkahku hilang. Tapi tidak dengan bayang...