6. Baik

126 26 8
                                    

"Haduh... liatnya aja udah pusing gue. Gimana nyelesainnya coba?" Gerutu Kayla yang sedang mengerjakan tugas remedial Kimia nya itu diperpusatakaan sekolah.

Bagaimana bisa ia menyelsaikan soal-soal kimia ini sendirian? Guru Kimia nya memang luar biasa. Setiap murid yang nilainya dibawah rata-rata harus mengerjakan 100 soal kimia sebagai tugas remedialnya. Kita ulangi '100 soal'.

Mengerjakan 10 soal ulangan kemarin saja Kayla angkat tangan. Apalagi yang jumlahnya 100 soal? Woah... bisa berasap mungkin kepala Kayla.

Sekarang Kayla hanya duduk di perpustakaan dengan kedua tangan menopang dagunya. Meratapi nasibnya bersama keseratus soal didepannya.

"Kalo diliatin aja kapan selesainya?" Tanya seseorang yang sekarang sudah berada tepat disamping Kayla dengan posisi menopang dagu sama sepertinya.

"Loh? Kak Tama? Ko ada disini? " Tanya Kayla membulatkan matanya.

"Ini kan tempat umum, salah ya Kakak ada disini?" Jawab Tama.

"Eh, engga sih Kak" balas Kayla.

"Lagi ngerjain tugas?" Tanya Tama lagi.

"Iya nih. 100 soal kimia Kak. Bayangin aja coba, parah kan? " Jawab Kayla.

"Loh, jangan dibayangin dong, tapi dikerjain." Kata Tama sedikit terkekeh.

"Kalo bisa juga udah aku kerjain dari tadi Kak." Jawab Kayla.

"Mmm, mau Kakak ajarin?" Tawar Tama.

"Mau dong Kak. Mau bingits malah, hihi. " jawab Kayla sambil mengangguk dengan semangat.

"Jadi, mana yang kamu ngga ngerti?" Tanya Tama.

"Mmm, yang ini, trus ini, ini juga, abis itu yang ini... " jawab Kayla dengan menunjuk-nunjuk nomer soal.

"Bilang aja semuanya Mik" Kata Tama.

"Hihi" Kayla hanya memperlihatkan cengirannya.

Tama mendekatkan tubuhnya kearah Kayla. Menghapus jarak yang ada diantara mereka. Agar ia bisa menjelaskan penyelesaiannya lebih leluasa.

"Jadi, yang ini itu kamu harus tentuin dulu ini masuk ke kategori asam atau basa, kuat atau lemah. Nah, abis itu.... " jelas Tama panjang lebar.

Kayla memperhatikan dengan seksama. Iya, dengan seksama dan sangat fokus. Tapi kearah Tama, bukan kearah soal-soal Kimia itu.

"Kamu ngerti kan? " Tanya Tama menolehkan wajahnya kearah Kayla.

Deg...

Kayla bersitatap dengan Tama dengan jarak yang sedekat ini. Membuat degupan jantung Kayla jadi tak karuan. Bahkan Kayla kini seperti lupa caranya bernafas.

Siapa yang sangka kalau Tama pun merasakan kegugupan yang sama. Bahkan dengan jarak sedekat ini, Tama baru menyadari bahwa Kayla mempunyai mata berwarna coklat gelap yang indah.

"Ehm, keluarin aja kali, gak usah tahan nafas." Ucap Tama yang menyadari kegugupan Kayla.

"Eh, beneran nih ka keluarin aja?" Tanya Kayla.

Tama hanya mengangguk sebagai jawaban.

'Prrruuttt'

Keluarlah gas beracun itu. Membuat Tama membulatkan matanya karena kaget.

"Lega Kak. Kakak tau aja aku nahan-nahan dari tadi." Kata Kayla sambil cengar-cengir ga jelas (?).

Mendengar ucapan Kayla itu, tawa Tama pecah. Sungguh, Tama nggak pernah menemukan gadis senekad Kayla.

'Lo tau nggak? Bisa bikin gebetan ketawa lepas itu something banget'

***

Tama tak bisa menahan tawanya saat melihat ke layar ponselnya. Disana terlihat foto Kayla yang ia ambil diam-diam saat Kayla ketiduran diperpustakaan karena kelelahan mengerjakan soal Kimia tadi. Ekspresinya sungguh luar biasa. Matanya tertutup, tapi mulutnya terbuka. Sangat mengundang tawa.

Ya, Kayla berhasil memasuki pikiran Tama malam ini. Bahkan Tama sekarang sudah senyum-senyum sendiri saat mengingat kejadian tadi.

"Mika... dia, lucu juga" gumam Tama sambil terkekeh.

Diliriknya jam dinding dikamarnya itu. Ternyata sudah menunjukkan pukul 10 malam. Tama mulai merebahkan tubuhnya diatas kasur kesayangannya itu, kemudian memejamkan matanya.

Line!

Suara khas dari aplikasi line itu berbunyi. Membuat mata Tama terbuka kembali. Diliriknya layar ponsel bercasing putih itu yang sudah menampilkan notifikasi chat dari adiknya yang bernama Randy.

Randy Airlangga: Woy Bang! Minggu depan gue balik nih kerumah.

Tama Ramadhan: Yang bener lo Dek? Woah... Candy ikut juga kan?

Randy Airlangga: Iya dong Bang. Rencananya kita mau tinggal disana aja bareng lo sama Mamah dan Papah.

Tama Ramadhan: Wih, cakep deh kalo gitu. Oiya, emangnya lo beneran udah sembuh?

Randy Airlangga: Kata Dokter Robert sih gue udah sembuh. Mangkanya gue mau balik kerumah.

Tama Ramadhan: Oh, bagus deh. Kalo gitu, gue tunggu ya.

_________________________________________

Hai hai !!! Nongol lagi nih. Gatel pengen update mumpun dapet wifi gratis ... 😄*gamodal bgt sumpah ...

Btw, siapa ya Randy? Siapa Candy? Hayo siapa? Hehehe... 😄

Terus baca ceritanya ya... jangan lupa juga vote and vomentnya...

Salam Damai dan Sejahtera!
*J💋💋

PUISI KAYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang