8. Lembaran Puisi

277 9 0
                                    

02 Juli, 2014

Terenggut Takdir

Jatuh aku tersungkur
Nafas tersenggal tak teratur
Pada kenyataan kelam
Yang datang memukulku hingga lebam

Terduduk, menuduk
Terisak, hingga sesak
Membenci takdir
Yang kini tiba-tiba hadir.

Merenggutnya dari hidupku
Meniadakannya tanpa izinku.
Sesosok pria kuat pantang menyerah
Pahlawan yang biasa kupanggil 'Ayah'.

Meski tertutup tanah yang menggunung
Ketahuilah Ayah, kau selalu ada direlung
Walau tanpamu aku kalut
Tapi hidupku masih harus berlanjut.

*K

Karena penasaran, Tama akhirnya membuka buku yang ia temukan tadi sore. Dibacanya lembar demi lembar puisi yang tertulis disana. Lengkap dengan inisial 'K' dibawahnya.

Ia kenal betul dengan tulisan-tulisan ini. Sudah jelas, pemilik buku ini adalah penulis puisi yang ia idolakan. Gadis 'K' yang selalu menempel puisinya setiap minggu.

Dibukanya lagi halaman berikutnya, hampir sebagian besar puisi karangannya tentang kepedihan hidupnya. Hingga sampai di 3 lebar terakhir.

Seperti ditetesi bermacam cat, tiga lembar terakhir puisi karangan si gadis 'K' itu lebih berwarna. Tidak lagi kelam. Mulai dari puisi yang sudah tak asing lagi judulnya 'Senyum jenis apa itu?' Sampai puisi terakhirnya yang belum pernah ia baca.

12, Januari 2016

Nyanyian Senja

Kupandangimu dari jauh
Dengan gitarmu yang terengkuh
Ditengah langit yang menjingga
Tersinari oleh mentari senja

Kau petik senar senar gitar
Yang menjadikan hatiku mulai bergetar
Menimbulkan indahnya nada-nada
Nyanyian senja yang buatku terlena.

*K

***

Kayla sedang terbaring diatas kasurnya. Memandangi ponselnya yang menampilkan foto Tama sambil menggerutu sendirian.

"Aish, Kak Tama nyebelin banget sih. Emangnya gue mainan apa? Duh, lagian guenya juga kenapa pake nutup mata sendiri coba? Emangnya Kak Tama mau ngapain lo Key? Mau cium lo gitu? Ngimpi amat sih Key...  Ah, aish...  " gerutu Kayla sambil melempar sembarang ponselnya kekasur dan mengacak rambutnya sendiri.

Tama, menurut Kayla adalah angannya. Tak mungkin ternggapai, apalagi terealisasi. Tapi walaupun begitu, bukan berarti Tama bisa mempermainkan perasaan Kayla.

Diperlakukan seperti tadi sore, itu sangat menyebalkan menurut Kayla. Rasanya seperti diajak melayang keangkasa penuh cinta, kemudian dihempaskan begitu saja.

Saat perasaan tak enak muncul seperti ini, sepertinya Kayla harus menulis untuk menetralisir perasaannya. Maka diraihlah tasnya hendak mengambil buku khusus puisinya itu.

Raba sana, raba sini, tapi telapak tangan Kayla tak merasakan keberadaan buku itu didalamnya. Dilebarkannya tas itu, dan dilihatnya isi tas itu satu-satu. Tapi tetap tak ditemukan.

"Loh, ini kemana buku puisinya? Ko ga ada sih? " Tanya Kayla sendiri.

****

"Sebenernya siapa sih pemilik buku ini? Siapa gadis dibalik inisial 'K' itu?  Kemana gue harus balikin buku ini?" Tanya Tama sambil membolak-balikan buku puisi yang ada ditangannya itu.

Ini bukan yang pertama kalinya Tama menanyakan tentang gadis 'K' itu dipikirannya. Tama sudah mencari tahu tentang gadis itu sebelumnya. Tapi hasilnya nihil. Beberapa gadis dengan nama yang diawali huruf 'K' telah ia datangi, tapi mereka bukan penulis puisi itu.

Pertanyaan tentang siapa si gadis 'K' itu belum terjawab. Tapi dirinya malah dipertemukan dengan buku puisinya ditaman belakang sekolah sore tadi.

"Ah! Iya... Di taman belakang sekolah sore tadi kan gue sama Mika. Apa iya ini punya....  Ahaha.... pasti bukan. Pasti bukan Mika."

Bicara tentang Mika, Tama jadi teringat kejadian tadi sore. Tama merasa bersalah dengannya atas perbuatan yang dia lakukan sore tadi. Mika terlihat sangat kesal padanya tadi. Apa dia marah?

Pikirannya mulai bercabang. Maka ia putuskan untuk menaruh buku itu dimeja belajarnya dan mengambil gitarnya untuk sekedar menyegarkan pikirannya.

Kucari kamu dalam setiap malam

Dalam bayang masa suram

Kucari kamu dalam setiap langkah

Dalam ragu yang membisu

Kucari kamu dalam setiap ruang

Seperti aku yang menunggu kabar dari angin malam

Aku cari kamu

Disetiap malam yang panjang

Aku cari kamu

Kutemui kau tiada

#Payung Teduh - Kucari Kamu.

__________________________________________

Hai hai, Selamat Lebaran untuk yang merayakan!!! Maafkan daku yg mungkin banyak salah...  😂😂

Btw, kira kira Tama berhasil ngga ya mengungkap gadis berinisial 'K' itu? 

Nantikan kelanjutannya ya...

Salam Damai dan Sejahtera

*J💋💋

PUISI KAYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang