"Kayla, ayo bangun!! Cepetan mandi trus sarapan. Bunda tunggu dibawah." Teriak Dina, ibunya yang tengah menyiapkan sarapan untuk anak anaknya itu.
"Hoam" Kayla menguap sebelum menjawab teriakan sang ibu yang sangat nyaring itu.
"Iya Bunda, aku segera kebawah" jawabnya dengan suara yang tak kalah nyaring.
Kayla bangkit dari kasurnya dan menghampiri jendela kamarnya untuk menyibakan gorden yang menutupi.
"Hmmm, mendung lagi" gumamnya saat melihat langit yang tak cerah dari jendela kamarnya.
Cuaca akhir-akhir ini memang selalu menggoda Kayla untuk bermalas-malas ria. Udara yang dingin, langit yang gelap, bahkan hujan yang kerap kali datang membuat kasur dan teman-temannya lebih menarik daripada melakukan segala aktivitas diluaran sana.
Tapi apa boleh buat, Kayla harus tetap mandi, dan sekolah pagi ini. Berkutat dengan soal-soal atau mendengar penjelasan guru atas materi yang dibahasnya. Ini akan membosankan pastinya.
Kayla harus membuang semua rasa malas itu dan mulai bergegas mandi. Setelah rapi dengan seragamnya ia turun kebawah dan mendapati ibu dan adik perempuannya Nikita Berlian, yang sudah menunggunya untuk sarapan bersama.
Ya, tidak ada Ayah. Mereka memang sudah mulai hidup tanpa Ayah sejak 2 tahun lalu. Saat kecelakaan tragis itu menimpa Ayahnya.
Terlalu sesak untuk diingat, ditinggal Ayah tercintanya menjadi pukulan tersendiri bagi Kayla. Mungkin bukan hanya Kayla, tapi juga untuk Niki dan juga Ibunya. Terlebih lagi sifat manja Niki dulu terhadap Ayah.
Kayla dan Niki hanya berbeda 2 tahun usianya. Saat itu Kayla duduk di bangku kelas 3 SMP sedangkan Niki baru kelas 1 SMP.
Tak ada yang berubah pada keluarganya. Mereka tetap hidup harmonis. Saling menyayangi dan menjaga satu sama lain. Kayla dan Niki pun sering jalan bersama dan saling bertukar cerita.
Hanya saja keadaan ekonomi keluarga mereka tidak lagi seperti dulu. Dina harus kerja banting tulang untuk menghidupi kedua anaknya. Begitu juga Kayla dan Niki, mereka harus berhemat untuk menggunakan uang saku mereka.
"Cepet Key, nanti terlambat" ujar Dina yang melihat Kayla sudah menuruni tangga rumahnya itu.
"Iya bunda iya" jawab Kayla.
Sesampainya di meja makan, Kayla langsung melahap nasi goreng favorit buatan Bundanya itu. Nasi goreng spesial lengkap dengan telur mata sapi diatasnya.
'Hasil karya Bunda emang paling top.'
"Ka, setelah lulus SMP nanti, aku mau masuk SMA Garuda aja ah bareng kaka" ujar Niki memulai perbincangan.
"Kamu yakin Nik? Bukannya kamu pengen banget masuk SMA favorit Tunas Bangsa ya?" Jawab Kayla.
"Loh, bukannya SMA Garuda juga sekolah favorit ya? Lagian, aku juga biar bisa bareng Kakak kan." Balas Niki.
"Hayo, bicara sekolahnya nanti dulu ya. Coba liat tuh udah jam berapa? Cepet gih berangkat." Sambung Dina mengingatkan.
"Eh, ehehe... iya Bunda." Niki terkekeh.
"Yaudah, kalo gitu kita pamit ya Bunda. Assalamu'alaikum" pamit Kayla dan Niki seraya mencium punggung tangan Bundanya itu.
***
Jendela kelas mulai basah karena tetesan-tetesan hujan mulai turun. Akhir-akhir ini memang sering turun hujan, mengingat memang sudah memasuki musimnya.
Jam pelajaran Biologi terasa sangat membosankan bagi Kayla, mungkin bagi teman-teman sekelasnya juga. Ditambah lagi guru yang amat sangat tidak mendukung, Pak Ganda namanya. Tiap jam pelajaran dia, Pak Ganda hanya datang, menjelaskan sedikit materi kemudian menyuruh kami mengerjakan latihan dibuku LKS kami.
Kayla memandang kearah jendela, memperhatikan tetes demi tetes air yang jatuh diluar sana. Dengan suasana seperti ini, Kayla jadi melamun. Kembali lagi tanda tanya yang semalam sempat datang dipikirannya.
'Kak Tama itu kaya mirip seseorang deh, tapi siapa ya?' Pikirannya mulai kemana-mana. Kayla mencoba mengingat-ingat, siapa orang yang mirip dengan Kak Tama itu.
'Ah, cuma perasaan gue aja kali ya' kali ini Kayla menyerah untuk menjawab pertanyaan dipikirannya itu.
"Woy!!! Bengong mulu. Kesambet baru tau rasa loh" Ujar Pita mengagetkannya.
"Kampret!!! Sialan bener emang kunyuk satu ini" gerutu Kayla.
"Lagian bengong mulu. Udah istirahat tau. Lo ga laper apa? " tanya Pita.
"Oh, jelas dong laper. Hayu kita makan yang banyak. Gue mau makan baso Pak Joko, trus gorengan Pak bejo, es dawet nya Mbak Ayu, sama mau beli ciki di warung Bu Tati." Jawab Kayla sambil mengabsen makanan yang ia sebutkan dengan jarinya.
"Lah, itu perut apa karung? Semua diembat." Balas Pita.
"Biarin, mumpung GRATIS" Jawab Kayla menekankan kata 'gratis' kemudian melangkah kearah kantin meninggalkan Pita.
"Gratis? Emang ada yang mau traktir kita ya?" Tanya Pita sambil menggaruk-garuk kepalanya.
"Anjir, gue kan masih harus traktir dia selama seminggu" ujar Pita menepuk keningnya.
"Woy Kampret!!! Tungguin gue!!!" Panggil Pita sambil mengejar Kayla yang meninggalkannya.
***
"Yuhuu!!! Baso Pak Joko!!! Aaamm..." ujar Kayla sambil melahap baso disendoknya itu.
"Key, baso aja ya sama es teh. Ngerumasa dikit napa jadi temen." Mohon Pita.
"Mmm, gimana ya? Hey perut, kamu cukup ngga kalo cuma makan baso sama minum es teh doang?" Jawab Kayla sambil mengelus-elus perutnya seolah bertanya pada perutnya itu.
"Plis deh Key." Ujar Pita memutar bola matanya melihat tingkah Kayla yang nyebelin itu.
"Haha... iya deh iya. Udah ah jangan ngomong mulu. Ganggu kenikmatan baso Pak Joko aja lo" jawab Kayla sambil terkekeh.
"Nah iya gitu napa dari tadi" balas Pita.
'Clup'
Baru saja Kayla hendak menyuap baso disendoknya itu. Tiba-tiba baso itu jatuh lagi kemangkuknya akibat tangannya yang melemas ketika melihat Tama dan teman-temannya dari arah berlawanan sedang melangkah kearahnya.
Mulut Kayla masih melangap, matanya berbinar-binar mengikuti setiap pergerakan Tama. Seperti magnet, pandangannya tak lepas pada lelaki itu.
Terlihat dari sini, Tama mulai duduk agak jauh disebrang sana. Sedang berbincang ria bersama teman-temannya dan sesekali tertawa. Ya, tertawa. Hal yang membuat pesona lelaki itu makin keluar saja.
Melihat pemandangan itu tiba-tiba seakan ada backsound yang terputar saat itu ditelinga Kayla.
Bila aku jatuh cinta
Aku mendengar nyanyian
seribu dewa dewi cinta
Menggema dunia
Bila aku jatuh cinta
Aku melihat matahari
Kan datang padaku
Dan memelukku dengan sayang
#Nidji-Bila Aku Jatuh Cinta.
'Pernah gak sih lo ngerasain kaya gue? Ngerasa kaya ada magnet dimata kita yang bikin kita ga bisa lepas dari pandangan kita ke dia dan ngerasa ada lagu-lagu yang terputer ditelinga kita kaya backsound yang ada di film-film.
Duh Ka Tama, pesonanya bisa dikurangin dikit ngga sih? Aku bisa jatuh nih ka '
__________________________________________
Hai guys!!! Maaf nih baru nongol buat update part ini. Terutama buat readers yang nungguin kelanjutan cerita ini. *kaya ada aje yang nungguin... 😂😂😂😂
Haha gapapa lah ya...
Makasih juga yang udah vote, voment, dan udah sempetin baca. Tetep nantikan kelanjutannya ya...Salam damai dan sejahtera,
*J 💋💋
KAMU SEDANG MEMBACA
PUISI KAYLA
Teen FictionMikalya Fitri. Gadis alay nan dramatis yang gapernah bisa diem. Otak pas-pasan, dan hobbinya malu maluin. Gak ada yang bagus kecuali wajah manisnya yang bisa sedikit menolong. Siapa yang sangka kalau Kayla suka menulis puisi? Semuanya tak ada yang m...