Part4

27.2K 1K 6
                                    

Sudah 1 tahun Risa mondok di Pesantren Al-FURQON

"Assalamualaikum, ada apa ya umi manggil Risa?"
,
"Liat deh, ada mama kamu tuh. Dia mau ngomong sesuatu katanya" jawab umi aisyah.

"Mama. Ma aku kangen banget sama mama" Risa langsung memeluk mamanya dan mamanya pun langsung membalas pelukan nya.

"Iya sayang mama juga kangen banget sama kamu. Sayang, mama dan papa ada tugas di New York. Kamu ikut kami yah?" tanya mamanya Risa.

"Apa ma? New York? Ma itu kan jauh banget dari Indonesia, aku gk mungkin ikut mama sama papa. Aku udah betah ma tinggal di pesantren ini"

"Jadi kamu gk akan ikut kami? Tapi nak, kami akan tinggalkan kamu lama. Apa kamu yakin?"

"Hmm.. Aku yakin ma, tapi aku mohon setelah semua tugas mama dan papa selesai, mama harus kembali ke Indonesia?"

"Mama gk bisa janji nak. Jika kamu betah tinggal di pesantren ini, kamu harus turutin apa kata umi Aisyah. Kamu jangan nakal sama umi Aisyah"

"Iya ma, aku janji"

"Yaudah kalo gitu mama pamit sekarang ya?"

"Mama mau berangkat ke New York sekarang?"

"Iya nak, ingat pesan mama jangan nakal sama umi. Sayang mama pergi ya, Aisyah aku pamit ya, aku titip anak ku. Assalamualaikum" kata Fatimah (mama Risa)

"Waalaikumsalam, mama hati-hati. Salam sama papa" jawab Risa sendu.

"Waalaikumsalam" jawab umi Aisyah.

Malam pun tiba, pintu kamar Risa, Syifa, Najwa telah di ketuk-ketuk oleh umi Aisyah.

"Assalamualaikum, Risa bangun nak" teriak umi Aisyah.

"Hoammm.. Waalaikumsalam, iya bentar" jawab Risa sambil membuka pintu.

"Apa kamu sudah tau kabar tentang mama papa kamu?" tanya umi Aisyah.

"Belum umi. Emangnya ada apa?"

"kamu tenang ya, jangan histeris.. Eummm.. Sebenarnya mama sama papa kamu kecelakaan. Tadi pesawat yang di tumpangi mama papa kamu jatuh ke jurang, sekitar setengah jam lalu" kata umi Aisyah, menjelaskan dengan hati-hati.

"Apa? Mama papa kecelakaan? Sekarang mereka dimana umi? Hiks..hiks.. Risa mau ketemu sama mama papa umi hiks..hiks"

"Kamu yang sabar ya nak, kita kerumah sakit sekarang"

"Iya umi, aku kunci pintu kamar dulu" kata Risa.

(Santri disini punya kunci pintu kamar masing-masing)

•Rumah Sakit (KamarMayat)

"Mama papa jangan tinggalin Risa, Risa sayang sama mama sama papa hiks..hiks.. Bangun ma, bangun pa. Kalo mama sama papa pergi siapa yang jagain Risa? Risa takut ma, pa. Hiks..hiks bangun ma, bangun pa" tangis Risa histeris.

"Risa kamu jangan sedih, ikhlaskan kepergian mama dan papa kamu. Kamu harus tabah Risa, umi akan jagain kamu. Jadi jangan pernah merasa sendiri" kata umi Aisyah sambil memeluk Risa.

"Umi, kalo aja Risa mau di ajak mama sama papa ke New York. Mungkin Risa gk akan Sendiri mi, mungkin mama sama papa akan ajak Risa mi hiks..hiks"

"Shut, Risa harus kuat ya. Kamu gk boleh ngomong kaya gitu, itu sama aja kamu menyalahkan takdir nak"

"Ma pa maafin Risa, selama mama dan papa hidup Risa gk pernah turutin kemauan papa sama mama. Hiks..hiks.. Maafin Risa ma, pa hiks..hiks"

"sudah sayang, jangan di tangisi terus. Kalo kamu terus-terusan nangis kaya gini, mama sama papa kamu gk akan tenang. Ikhlaskan mereka nak"

"Makasih umi udah mau nasihatin aku"

"Iya sayang. Yaudah jangan nangis lagi"

•Dua bulan kemudian

"Najwa gue mau beli novel di depan, lo mau nitip sesuatu?" tanya Risa.

"Oh, eh nggak. Kamu mau beli novel apalagi?"

"Hmmm. Entah. Oh ya, kalau Syifa kesini suruh dia beresin tempat tidunya ya. jorok, gk betah gw liatnya"

"Sip. Hati-hati"

"Oke. Assalamualaikum Najwa"

"Waalaikumsalam Risa"

•Di Toko Buku

"Nih mba uangnya" tiba-tiba ada cowok yang bayarin buku Risa.

"Heh, apa-apaan sih, gw punya uang, gw bisa bayar sendiri. Nih uang lo gw ganti"

"Hmmm, gk usah. Aku ikhlas ko, lagian sekalian juga aku beli buku favoritku"

"Hmmm, yaudah kalo lo mau bayarin novel gw. Teralazmi, lo beli buku apa?"

"Ini buku tentang seseorang muslimah buruk hati yang berhijrah menjadi muslimah baik"

"Oh, gk menarik"

"Hmm" Diki tersenyum apa adanya.

"Gue mau balik ke ponpes, lo mau bareng?"

"Ko tumben kamu baik sama aku?"

"Yeee geer lo!"

"ya sudah, ayo kita kembali ke ponpes" kata Diki.

"Ko gw ngerasa deg-degan gini ya? Apa mungkin gw beneran jatuh cinta sama Diki?" pikir risa dalam hati.

"Maaf Ris, tolong jalannya jangan dekat-dekat" kata Diki.

"Nih anak bener-bener ya!" omel Risa.

Menuju HijrahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang