"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam, eh ada umi sama Divia. Ayo silahkan masuk" Kata Diki mempersilahkan umi dan adik kembarnya untuk masuk kedalam rumahnya.
"Duduk umi, Divia" lanjutnya.
"Iya, Risa mana ki? Ko gk keliatan?" tanya umi.
"Dia ada dikamar lagi ganti baju pake gamis terus pake kerudungnya" jelas Diki.
"Kakak ipar kalo di rumah cuma berdua sama Diki gk pake gamis terus gk pake kerudung?" tanya Divia.
"Nggak, aku yang nyuruh dia buat gk pake baju syar'i nya kalo di dalam rumah cuma berdua sama aku. Soalnya kasian dia kepanasan, lagian kan aku udah jadi suaminya, jadi ya gapapa" jelas Diki.
"Iya sih, tapi kalo ada tamu gimana?" tanya Divia lagi.
"Kalo ada tamu aku yang bukain pintu, terus dia ke kamar buat ganti baju nya pake baju syar'i" terang Diki.
"Oh gitu, emangnya dia pake baju sependek apa ki?" tanya Divia penasaran.
"Ih kepo banget si kamu" Tindas Diki.
"Ih biarin, aku kan cewek terus adik iparnya jadi ya gapapa dong aku tau" kata Divia tak mau kalah.
"Hmm.. Risa kalo di rumah cuma berdua sama aku, dia pake dress selutut" jelas Diki.
"Waw, seksi" kata Divia membayangkan.
"Yeee, jangan kasih tau siapa-siapa privasi" kata Diki sambil melempar bantal sofanya ke arah Divia.
"Pake lempar-lempar segala, iya aku gk kasih tau siapa-siapa" kata Divia manyun.
"Assalamualaikum" salam Risa yang baru saja keluar dari kamarnya.
"Waalaikumsalam" jawab mereka bertiga.
"Udah lama umi, Divia?" tanya Risa sambil menaruh 3 minuman dan beberapa makanan di meja.
"Enggak ko, baru aja sampai. Kamu jangan repot-repot, kita jadi ngerepotin kamu" kata umi.
"Aku gak repot ko umi. Minumannya di minum umi, Divia. Makanannya juga tuh makanin" suruh Risa tersenyum ramah.
"Kata Diki kamu hamil ya Ris? Berapa bulan?" tanya umi.
"Hm, iya umi. Baru aja dua minggu" kata Risa tersenyum.
"Oh baru mingguan, jangan capek-capek yah. Setiap habis solat baca surat maryam dan surat yusuf agar anaknya pandai, cantik, dan tampan kaya siti maryam dan nabi yusuf. Jangan lupa baca sholawat yah" nasihat umi Aisyah.
"Iya umi, makasih atas nasihatnya" kata Risa senang dapat nasihat dari mertuanya.
"Iya sama-sama. Diki, kamu harus sabar sama sifat Risa, jangan ngeluh nak. Semarah apapun kamu, jangan bentak Risa. Jangan kasar sama istri kamu, kalau kamu menyakiti hati perempuan, itu sama aja kamu menyakiti hati umi" nasihat umi pada Diki, anak laki-lakinya.
"Insyaallah umi" jawab Diki.
"Yeeee... Berarti bentar lagi aku punya keponakan dong" kata Divia bahagia.
"Hahaha" tawa mereka semua.
⏪⏩jam 01.00 am.
"Dikiiii, bangun dong" Risa membangun kan Diki dengan menepuk-nepuk pundaknya.
"Hoamm.. Ada apa si Ris? ini kan masih malam, tahajud juga biasanya jam dua. Ini masih jam satu Ris" kata Diki yang masih lelungu sambil melihat jam dinding yang ada dikamarnya.
"Aku mau pecel ayam ki" kata Risa merengek.
"Ngidam lagi? Ko ngidamnya malam-malam sih?" tanya Diki sambil bangun dari tidurnya dan duduk di pinggir kasur.
"Kamu gk mau beliin aku pecel ayam ya?" kata Risa memasang wajah sedihnya.
"Bukannya gk mau beliin, tapi ini udah jam satu malam, emangnya masih ada yang buka ya? Kenapa gk nasi goreng aja?" kata Diki.
"Hmm, aku kan lagi pengen pecel ayam bukan nasi goreng" jawab Risa.
"Iya deh. Hay bia? Ngidamnya jangan malam-malam dong, abi kan ngantuk, lagian makanannya susah di cari biaaaa" ucap Diki sambil mengelus perut Risa yang masih rata.
"Bia? Apaan tuh?" tanya Risa.
"Itu nama untuk bayi kecil yang ada di dalam perut umi Risa. Yaudah aku beli pecel ayam dulu ya. Assalamualaikum" jelas Diki sambil mengecup perut Risa.
"Waalaikumsalam" jawab Risa.
⏪⏩Taman
Sore ini Diki mengajak Risa jalan sore, Diki sangat tampan memakai t-shirt merah dan celana training panjang abu-abu bercorak merah sedikit. Risa juga sangat anggun dengan gamis premium abu-abu bercorak merah muda sedikit.
"Diki kamu samperin pasangan itu deh" suruh Risa pada Diki.
"Ngapain?"
"Kamu bilang ke perempuan itu, kalo dia sangat cantik"
"Nggak mau ah, yang ada ntar aku di gebukin lagi sama pacarnya
"Ih kamu mah gitu, ayo dong"
"Kamu mah ngidamnya aneh-aneh aja si, yaudah aku kesana. Do'ain aku biar aku selamat Assalamualaikum" ucap Diki lalu mendekati pasangan itu.
"Waalaikumsalam, semangat sayang hahaha.." kata Risa tertawa geli.
"Mas saya mau izin bilang cantik ke pacar mas, jangan marah mas, saya disuruh istri saya, dia lagi hamil mas. Mas ngerti yah?" izin Diki, sambil memasang muka memelas agar di izinin.
"Oh istrinya lagi hamil, yaudah silahkan" kata cowok tersebut.
"Alhamdulillah si mas nya gk marah"
"Maaf mba, mba sangat cantik deh" kata Diki, mukanya udah mulai merah menahan malu. Risa yang melihatnya dari jauh ketawa terbahak-bahak.
"Makasih ya mas, mba. Saya minta maaf banget" kata Diki gk enak hati.
"Iya gapapa, lagian istrinya kan lagi hamil, jadi wajarlah kalo ngidamnya aneh" kata pasangan tersebut.
"Tapi maaf banget lho mas mba, kalo gitu saya permisi dulu ya. Assalamualaikum" pamit Diki.
"Waalaikumsalam" jawab pasangan tersebut.
____"Kamu lucu banget si ki, hahaha..." kata Risa menggoda.
"Terus aja ketawa. Bia sayang, nanti kalau udah gede jadi anak yang sholehah ya. Abi sangat sayang sama bia" ucap Diki sambil mengelus perut Risa.
"Sholehah? Kalo anaknya cowok gimana?" tanya Risa.
"Ya sholeh"
"Ih jutek banget, marah ya?"
"Nggak ko, kamu kapan sih ngelahirinnya? Aku pengen ketemu sama bia nih"
"Ih Diki, bia itu kan nama cewek. Emangnya kamu tau kalo aku ngandung anak perempuan?"
"Hm, bia pasti cewek. Abi udah punya feeling nih, kalo bayinya pasti cewek"
"Abi sok tau ih"
"Biarin aja. Udah jam 5 lewat, pulang yuk"
"Yuk"
KAMU SEDANG MEMBACA
Menuju Hijrah
Teen FictionDisini bercerita tentang cewek sma yang super bawel dan nyebelin dimasukan ke pesantren karena ibunya yang sudah tidak sanggup untuk mendidiknya. Di pesantren terdapat cowok ganteng plus soleh yang akan merubah sifat cewek tersebut menjadi lebih bai...