Usia Bia sudah 6 bulan, dia sangat lucu, ini pertama kalinya Bia makan, dia sangat imut saat sedang mengunyah makanannya tanpa gigi.
"Bia makan apa sih? Ko abi di diemin terus?" tanya Diki yang sangat gemes sama tingkah Bia yang sedang makan.
"Bia makan biskuit bayi bi, Ini kan pertama kali Bia makan, jadi Bia makannya serius banget deh, dihayati bi" jawab Risa sambil terkekeh geli melihat kelucuan anaknya.
"Bia udah pintar makan ya! Kalo Bia udah bisa makan, Bia juga harus bisa menghafal al-qur'an" kata Diki dengan penuh senyum.
"Insyaallah bi, abi harus terus bertilawah qur'an dekat Bia supaya Bia bisa menghafal lewat pendengarannya. Soalnya kan Bia belum bisa baca, seenggaknya dia bisa mendengar terus di pahami ya walaupun belum mengerti" Risa menjelaskan sambil mencubit pelan bahkan sangat lembut pipi Bia.
"Iya umi insyaallah, jadi anak yang sholehah ya nak kaya umi Risa" ujar Diki tersenyum.
"Tapi jangan seperti umi, umi dulunya sangat buruk nak. Kamu harus sholehah dari kecil" kata Risa lirih, mengingat masa lalunya.
"Jangan di ungkit masa lalu lagi Ris. Sampai kapan pun kamu adalah wanita sholehah" ucap Diki menasihati.
"Insyaallah ki" jawab Risa seadanya.
"Ehmmm" Diki berdeham mengkode Risa, tapi yang di kode gk peka.
"Kenapa ki?" tanya Risa bingung.
"Bia udah gede, bikin adik yuk buat Bia" kata Diki memasang muka memohonnya.
"Hm? Adik? Berapa?" tanya Risa antusias.
"Mau?" tanya Diki, di balas anggukan oleh Risa. "Yang banyak. Tumben mau" kata Diki gk nyangka.
"Dasar Mesum hahaha" jawab Risa menggendong Bia, lalu pergi meninggalkan Diki.
⏪⏩Taman
"Bia cantik gk bi?" tanya Risa sambil membenarkan khimar Bia.
"Cantik banget, mirip uminya" kata Diki jujur sambil tersenyum.
"Kalau Bia sudah besar, Bia harus jadi hafidzah ya nak. Bia harus Bisa bawa umi dan abi ke surga" ucap diki sambil mengusap kepala Bia dan menciumnya.
"Pasti dong bi, insyaallah bia akan jadi hafidzah sesuai dengan yang diharapkan abi dan uminya. Amin" kata Risa tersenyum senang melihat buah hatinya tumbuh dengan ceria.
⏪⏩Singkat Cerita
• 9 tahun kemudian"Biya harus semangat menghafalnya, kamu sudah hafal berapa juz nak?" tanya Risa dengan lembut
"Alhamdulillah Biya sudah hafal 30 juz umi" jawab Bia senang. Setiap habis solat Biya selalu menghafal ayat-ayat al-qur'an miliknya. Risa dan Diki pun ikut senang mendengar jawaban dari Biya, putri semata wayangnya. Mereka sangat bersyukur memiliki anak yang sholehah seperti Biya. Menurut mereka Sabiya Fatimah Alazmi adalah anugrah terindah yang di berikan oleh Allah swt.
"Alhamdulillah, istiqomah ya nak" ucap Diki. Biya hanya mengangguk.
"Umi, abi besok Biya ada lomba tahfidz qur'an, dan hadiahnya adalah pergi haji 3 orang. Kalau Biya menang Biya bisa pergi haji bareng umi dan abi" ujar Biya dengan polosnya.
"Biya harus tetap istiqomah. Menang atau kalah itu nggak masalah yang penting Biya udah mencoba. Kalau Biya mau menang, Biya harus tetap berlatih dan berdo'a" ucap Diki menasihati putri kecilnya dengan sangat lembut.
"Insyaallah Biya akan selalu ingat pesan abi" kata Biya tersenyum.
"Jangan cuma di ingat, tapi dijalankan nak" saran Risa sambil mengelus pipi buah hatinya yang sholehah dengan penuh senyuman.
"Iya umi" jawab Biya. Biya sangat beruntung punya umi dan abi yang selalu mengingatkan tentang ke akhirat, menurutnya kehidupan akhirat itu lebih penting dari pada kehidupan dunia.
⏪⏩Tempat Lomba
"Umi, abi do'ain Biya ya, supaya Biya menang" ucap Biya memohon restu pada abi dan uminya.
"Kita pasti do'ain yang terbaik untuk Biya" jawab Risa pada Biya.
"Ingat ya Biya, kamu jangan pikirkan menang atau kalah. Kamu baca aja hafalan qur'an mu dengan baik dan benar" nasihat Diki pada Biya.
"Iya abi, yaudah Biya kesana dulu ya umi, abi" jawab Biya lalu pergi untuk membaca hafalan qur'annya.
"Auzubillahiminassyaitonirrozim Bismillahirrohmanirrohim Arahman alamal qur'an kholaqal insan alamal hulbayyan assyamsu wal qomaru bil husban wannajmu wassajarul yasjudan...
" Biya membaca al-qur'an dengan sangat lantang. Dari jauh uminya dan abinya terus berzikir dan mendo'akannya.
_____"Jadi juara 1 nya adalah...... Sabiya Fatimah Alazmi" kata mcnya.
"Alhamdulillah Biya menang umi, abi" kata Biya terharu.
"Iya nak, selamat ya" jawab Risa, gk terasa air matanya jatuh. Risa sangat terharu melihat anaknya bisa menang hari ini, padahal sainganya sangat luar biasa.
"Alhamdulillah nak" kata Diki yang juga ikut bahagia.
⏪⏩Mekah
"Umi, abi Biya sangat senang bisa melihat ka'bah bareng umi dan abi. Makasih ya umi dan abi udah sabar mendidik Biya menjadi anak yang sholehah. Biya sangat sayang umi dan abi Love you umi abi. Ana uhibbuki fillah umi abi" kata Biya menangis terharu, senang, dan bahagia bisa kemakam Rasulullah, tempat sejarah nabi, tempat pertama kali ada islam, tempat termustajabnya do'a bareng umi dan abinya.
"Umi juga sayang sama Biya karena Allah" jawab Risa.
"Abi juga sayang sama Biya karena Allah, Ana uhibbukifillah SABIYA FATIMAH ALAZMI" kata Diki lalu tersenyum dan memeluk Biya.
THE END
⏪⏩⏪⏩⏪⏩⏪⏩⏪⏩
Gimana ceritanya? Maaf ya ceritanya saya cepetin, kalo dari awal sampai akhir cerita saya jelek, tolong di mengerti ya, aku kan bukan penulis handal hehe.. Bukan seorang novelis terkenal.. Saya cuma iseng-iseng aja buat cerita ini, hehe..
Follow ig saya atuh @dewialf06_
Syukron udah mau baca😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Menuju Hijrah
Novela JuvenilDisini bercerita tentang cewek sma yang super bawel dan nyebelin dimasukan ke pesantren karena ibunya yang sudah tidak sanggup untuk mendidiknya. Di pesantren terdapat cowok ganteng plus soleh yang akan merubah sifat cewek tersebut menjadi lebih bai...