⏪⏩9 bulan kemudian. Kamar Risa, Diki
"Dikiiii, lagi smsan sama siapa sih? Matanya ke handphone terus" kata Risa yang sedang melihat Diki asik dengan handponenya.
"Sama umi" kata Diki.
"Oh sama umi. Kamu kangen sama umi?" tanya Risa.
"Kangen banget, umi kan udah 2 bulan di Kairo" kata Diki.
"Bukannya kemarin umi udah pulang ya? Nanti kita kesana aja" kata Risa lagi.
"Nanti umi dan Divia yang mau kesini, dia katanya kangen banget sama kamu. Padahal aku kan anaknya, tapi yang dikangenin kamu" Kata diki manyun.
"Yeee jangan manyun gitu ah. Itu namanya rezeki anak sholehah. Aku juga kangen banget sama umi" jelas Risa.
"Bia, abi kangen sama bia. Bia kapan lahirnya?" ujar Diki, sambil mengelus perut Risa.
"Nanti abiii, 10 hari lagi bia lahir bi" kata Risa tertawa.
"Jangan lama-lama biaaa" kata Diki tersenyum.
Tokkk...tokkk...tokkk..
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" jawab Risa dan Diki.
"kayanya itu umi deh, yaudah yuk kita bukain pintunya" kata Diki.
"Aku gak ganti baju dulu?" tanya Risa.
"Ga usah, yang dateng umi sama Divia ini. Gapapa sama-sama cewek" kata Diki.
"Yaudah yuk" ajak Risa.
____"Wah kakak ipar seksi banget" kata Divia terkesima.
"Husss Divia" kata umi menegur.
"Hehe, maaf umi. Abisnya aku baru ngeliat kakak ipar pake dress selutut gini, cantik banget umi. Pasti di suruh sama Diki ya?" kata Divia.
"Iya aku yang suruh, cantik kan?" tanya Diki, dibalas 2 jempol sama Divia.
"Awwwhhh..." Rintih Risa sambil memegang perutnya.
"Kamu kenapa Ris?" panik Diki lalu menghampiri Risa.
"Aku mau melahirkan kayanya ki awwwhh" kata Risa merintih.
"Tapikan masih 10 hari lagi?" tanya Diki. Tapi tak di jawab sama Risa.
"Diki siapin mobil, Risa harus cepat di bawa ke rumah sakit. Divia kamu siapkan pakaian Risa dan bayinya. Biar umi yang jagain Risa. Cepat!" intruksi umi Aisyah.
"Baik umi" kata Diki dan Divia lalu pergi dengan tergesa-gesa.
"Sakittt.. Umi.." rintih Risa.
"Istigfar nak" kata umi.
"Astagfirullah, umi antar Risa ganti baju dulu mi. Risa mau pakai hijab" kata Risa memohon.
"Iya sayang, ayo umi antar. Pelan-pelan jalannya nak" kata umi. Risa hanya mengangguk.
⏪⏩Rumah Sakit
"Umi kakak ipar keadaannya gimana ya?" tanya Divia khawatir.
"Tenang nak, di dalam kan ada dokter ada Diki juga yang nemenin Risa. Kamu berdoa aja nak semoga Risa dan bayinya berkah selamat" tegas umi.
____"Oekk...oekkk...oekkk..." suara tangisan bayi.
"Alhamdulillah bayinya lahir dengan selamat, jenis kelaminnya perempuan, sangat cantik mirip sekali dengan ibunya" ucap dokter perempuan tersebut.
"Alhamdulillah bia lahir" kata Diki bersyukur, lalu mencium kening Risa dan menggendong bayinya.
"Makasih ya sayang, kamu udah kasih putri kecil yang cantik untuk aku" kata Diki menatap Risa.
"Sama-sama, Diki usia ku baru 19 tahun tapi aku udah punya bayi. Tapi aku senang lho ki, karena sekarang rumah kita bakalan rame sama suara tangisan bia" kata Risa terharu, sambil memangku bayinya.
"Hmmm.. Aku bangga sama kamu" kata Diki tersenyum.
"Assalamualaikum" kata umi dan Divia.
"Waalaikumsalam" jawab Risa dan Diki.
"Alhamdulillah sekarang umi punya cucu" kata umi bersyukur, lalu menggendong bia dari tangan Risa.
"Aku senang banget sekarang aku punya keponakan, lucunya. Mau di kasih nama siapa kak?" tanya Divia pada Risa.
"Terserah sama Diki aja" kata Risa tersenyum.
"Aku mau kasih dia nama Sabiya Fatimah Alazmi" kata Diki semangat.
"Artinya apa?" tanya Divia.
"Sabiya itu artinya pagi hari, soalnya bayi aku lahir di pagi hari. Fatimah artinya pendiam, lembut hati atau anak dari nabi Muhammad. Alazmi adalah nama belakang Diki" Risa menjelaskan.
"Ka Risa hebat deh, tau artinya. Padahal yang nyiapin nama Diki bukan kakak ipar" kata Divia salut dengan Risa.
"Iya dong" kata Risa tertawa.
⏪⏩Rumah Risa Diki, pukul 21.00
"Bia dari tadi tidur terus, umi kangen nih sama suara tangisan Bia" kata Risa menatap bayinya.
"Ini udah malam umi, bia harus tidur lah" kata Diki menatap bayinya sambil tersenyum.
"Iya abi, umi juga tau" kata Risa lalu tertidur
⏪⏩"Bia ngajakin umi bercanda terus nih, abi ajakin juga dong" kata Diki tersenyum.
"Abi kita jalan-jalan yuk, ke rumah neneknya Bia. Bia mau ketemu nenek dan aunty Divia" kata Risa.
"Yuk" kata Diki lalu menggendong Bia.
__
____
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam, eh ada Bia. Ayo masuk" kata umi Aisyah lalu menggendong Bia dari tangan Diki.
"Biaaaaaaa" teriak Divia sambil lari-lari menghampiri Bia.
"Aunty kangen sama Bia" lanjutnya, lalu menggendong sang keponakan dari gendongan umi Aisyah.
"Aunty jangan gendong Bia, aunty bau belum mandi" kata Diki mengecilkan suaranya seperti balita.
"Enak aja, aunty udah mandi tau wleee" kata Divia memeletkan lidahnya ke Diki.
"Hahaha" tawa mereka semua, termasuk Bia.
![](https://img.wattpad.com/cover/73601619-288-k226083.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Menuju Hijrah
Teen FictionDisini bercerita tentang cewek sma yang super bawel dan nyebelin dimasukan ke pesantren karena ibunya yang sudah tidak sanggup untuk mendidiknya. Di pesantren terdapat cowok ganteng plus soleh yang akan merubah sifat cewek tersebut menjadi lebih bai...