"Risa jangan naik taksi, ini udah malam" Diki mengejarnya tapi nihil.
⏪⏩
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam, lho kakak ipar ngapain kesini malam-malam. Maksud aku ada apa? Tumben ke sini nya malam-malam, sendiri lagi. Ayo masuk dulu" tanya Divia.
"Umi lagi gk ada disini kan?" tanya Risa.
"Engak kak. Mata kakak merah, kakak habis nangis?" tanya Divia.
"Hm"
"Ada apa kak? cerita sama aku? Aku pasti dengerin"
"Aku berantem sama Diki, Diki selingkuh Div"
"Hah? Masa sih? Diki selingkuh sama siapa? Gk mungkin Diki kaya gitu kak"
"Katanya sih itu cuma temannya, tapi aku gk percaya. Diki selalu jaga jarak sama aku hiks dia mulai dingin sama aku, dia juga udah mulai bohong hiks.."
"Ya Allah Diki ko jahat banget sih, kakak yang sabar yah. Nanti aku bilang ke umi"
"Jangan Div, aku gk mau bikin umi sedih"
Tok..tok..
"Bentar ya kak, Divia bukain pintu dulu, kayanya ada tamu" kata Divia lalu pergi untuk membuka puntu
" Diki" Divia sangat kaget kalo yang datang ternyata Diki.
"Assalamualaikum. Risa mana Div?" tanya Diki.
"waalaikumsalam. Kamu habis nangis ki? Risa ada di dalam, dia juga nangis. Kamu jahat ki" kata Divia.
"Risa salah faham Div" kata Diki.
"Kalo gitu cepat selesaikan masalah mu dengan Risa. Kasian dia" kata Divia marah.
"Iya, aku akan selesaikan" kata Diki.
"Assalamualaikum Ris" Salam Diki.
"Waalaikumsalam. Diki? Ngapain kamu ngikutin aku?" tanya Risa. Dia sangat kaget Diki ada disini.
"Kamu nangis lagi? Maafin aku Ris. Kamu salah faham Ris, aku akan jelasin semuanya" bukanya menjawab tapi Diki malah balik nanya.
"Aku gk nangis, ok aku akan dengerin penjelasan kamu" Risa menghapus air matanya. Dia mulai mengalah karena dia nggak mau membuat drama di depan adik iparnya.
"Makasih yah Ris" Diki memeluk Risa, tapi Risa malah menjauh.
"Kamu kenapa Ris?" lanjutnya.
"Gpp" sebenarnya Risa risih, tapi dia sadar dia harus menghormati Diki sebagai suaminya.
"Yaudah kita pulang sekarang" ajak Diki, Risa hanya mengangguk.
"Divia aku ambil ya Risanya" kata Diki.
"MasyaAllah cepat banget nyelesain masalahnya, ajib pisan euy" kata Divia pake logat sundanya.
"Hehe, yaudah kita pulang ya Assalamualaikum" kata Diki dan Risa.
"Waalaikumsalam" jawab Divia.
⏪⏩Dijalan dalam mobil Diki
"Kamu kenapa sih diam terus? Masih marah sama aku" tanya Diki sambil mengelus jari tangan Risa. Tapi Risa hanya menggeleng, dia terus melihat keluar kaca mobil.
"Maafin aku Ris. Aku emang pernah suka sama dia.." kata Diki menjeda omongannya. Risa langsung menatapnya bingung dan sedih.
"Tapi sekarang aku gk suka sama dia, aku cuma suka sama kamu" lanjut Diki.
Akhirnya sampai di rumah.
"Kamu mau kemana?" tanya Diki.
"Kamar" jawab Risa dingin.
"Ouh, aku ikut" kata Diki, Risa hanya mengangguk.
"Ris ko tidurnya jauhan sih, sini dong, nanti jatuh lho" kata Diki, Risa diam aja.
"Ih jangan cuek gitu. Aku mau punya anak dari kamu Ris" kata Diki serius.
"Hah??? Dasar mesum" Risa langsung melempar guling ke muka Diki.
"Ayo lah" Diki langsung memeluk Risa.
"Iii..iyaudah ta..tapi jangan kasar ya" jawab Risa gugup, dia sebenarnya sangat takut, tapi kasian sama Diki yang harus menahan syahwatnya lama, dia anggap malam ini adalah malam yang mengerikan untuk nya.
"Kamu beneran udah siap? Oke ayo" kata Diki langsung menarik selimut dan mematikan lampu.
⏪⏩pagi jam 09.00
"Risa bangun udah siang, kebluk banget sih" kata Diki sambil membuka selimut yang dipakai Risa dan menepuk-nepuk pipinya.
"Ih apaan si Dik, aku masih ngantuk tau" kata Risa menarik selimut nya lagi.
"Ih nih orang, bangun Ris udah siang, sarapan, terus solat duha" risa dan diki tidur sehabis solat subuh.
"Iya bentar lagi"
"Ih bangun cepetan"
"Iya iya aku bangun"
•ruang makan
"Ko makanannya engga di makan?" tanya Diki
"Hm, duluan aja" kata Risa.
"Masakan aku gk enak ya?"
"Enak ko"
"Aku suapin yah?"
"Gk usah aku bisa sendiri"
⏪⏩ Ruang tv
"Diam terus sih, aku suami kamu lho. Dari tadi kamu cuekin aku terus" kata Diki menegur Risa.
"Kamu mau apa?" tanya Risa malas, sambil menghadap Diki.
"Aku mau kamu gk cuekin aku, kamu maafin aku" Diki mengambil tangan Risa dan menciumnya.
"Aku udah maafin kamu" Risa menarik tangannya dari Diki dan lanjut menonton tv.
"Hmm, capek ngomong sama kamu. Yaudah aku pergi"
"Kamu mau kemana?"
"Aku mau ketemu cewek cantik"
"Ih kamu mah rese, aku ikut"
"Yaudah ayo"
Di dalam mobil hening sama sekali.
"Sebenarnya kita mau kemana sih?" tanya Risa yang bingung dari tadi diajak muter-muter terus sama Diki.
"Ke mall, kita beli baju buat bayi kita" kata Diki.
"Aku kan gk hamil"
"Bukan gk hamil tapi belum hamil, nanti juga hamil"
"Seandainya nanti aku hamil, kan masih lama"
"Gapapa siapin dari sekarang biar bayinya senang, terus cepat lahir deh"
"Prematur dong"
"Ya nggak gitu juga"
"Ya lagian jangan gitu, aku aja belum hamil"
"Ih biarin"
"Antusias banget sih pengen punya anak"
"Hehe, iya dong.. Yey sampai deh di mall"
____////_____
Cerita nya gk seru yah?
Maaf ya, mohon di maklumi..
Aku bukan novelis yang handal soalnya. Hehe..
KAMU SEDANG MEMBACA
Menuju Hijrah
Teen FictionDisini bercerita tentang cewek sma yang super bawel dan nyebelin dimasukan ke pesantren karena ibunya yang sudah tidak sanggup untuk mendidiknya. Di pesantren terdapat cowok ganteng plus soleh yang akan merubah sifat cewek tersebut menjadi lebih bai...