Bangun tidur gue langsung cari handphone karena gue mau balas sms Denis yang tadi malam nggak gue balas. Pas gue mau balas satu panggilan tak terjawab dan satu sms gue terima diwaktu yang sama, gue lihat semuanya dari Dimas.
Pagi syg, kamu blm bgn y? Soalnya td aq tlp gak d angkat.
Pagi jg, iya hr ni aq bgnnya ksiangan.
Sambil nunggu balasan sms dari Dimas, gue balas sms dari Denis. Pagi Den maaf y td mlm smsnya gak dbls br dbls skrg, td mlm abis mkn aq lgsg tdr.
Gue nggak langsung terima balasan sms dari Dimas atau Denis, pasti mereka lagi sibuk banget. Gue lihat jam yang udah nunjukkin jam sembilan pagi, ternyata gue benar-benar kesiangan. Pantesan aja sms gue nggak ada yang dibalas, jam segini kan Dimas udah pergi kerja dan lagi sibuk-sibuknya dengan usahanya yang mau buka cabang di Semarang sedangkan Denis pasti lagi dikampus buat bimbingan skripsi. Handphone gue berdering pas gue lagi sarapan sendiri diruang makan.
"Halo sayang." Ucap gue dengan mulut penuh makanan.
"Nad, ini aku Denis."
"Maaf ya aku kirain...."
"Iya, aku ngerti. Kamu udah tiga kali loh panggil aku sayang."
"Kok dihitung sih? "
"Biarin aja, aku mau lihat sampai berapa kali kamu panggil aku sayang. Nad, hari ini kamu ada rencana ke mana?"
"Belum ada rencana ke mana-mana sih, kenapa?"
"Jalan yuk."
"Bukannya kamu hari ini harus ke kampus untuk bimbingan skripsi?"
"Dosennya nggak masuk, makanya aku cepat pulang. Bentar lagi aku jemput kamu ya."
"Ok sampai ketemu nanti." Pembicaraan gue ditelepon sama Denis sudah selesai, gue habisin sisa sarapan. Kelang dua menit kemudian handphone gue kembali bunyi, gue nggak lihat siapa yang telepon dan langsung gue angkat.
"Halo." Ucap gue sambil habisin makanan yang ada dimulut.
"Sayang, handphone kamu kenapa sih? Dari tadi aku telepon sibuk terus, barusan kamu telepon siapa?"
Mampus deh gue harus jawab apa ni? Gue terdiam lama waktu Dimas tanya gitu sama gue. Masa' gue harus bohong lagi sama Dimas? Sumpah demi apa ya, bingung banget nggak tahu harus jawab apa. Kenapa sih Dimas tanya ini sama gue? Kenapa nggak tanya yang lain aja? Kalau gue bilang Denis yang telepon, bisa muncul segudang pertanyaan.
"Telepon kamu, tapi telepon kamu juga sibuk." Jawab gue sekenanya. Gue bohong lagi sama Dimas biar nggak ketahuan kalau gue baru aja terima telepon dari Denis.
"Mungkin pas aku hubungi kamu, kamu juga hubungi aku makanya teleponnya sibuk. Sayang, sejak kapan kamu panggil aku dengan sebutan Den? Memangnya kamu si mbok?"
"Maksud kamu?"
"Pagi ini aku terima sms dari kamu, kamu bilang Pagi Den maaf ya tadi malam smsnya nggak dibalas baru dibalas sekarang tadi malam habis makan aku langsung tidur."
Mati deh gue, sms yang gue kirim buat Denis nyampenya ke Dimas. Pantasan aja nggak ada balasan dari Denis. Gue harus pake alasan apa lagi ni biar omongan gue meyakinkan dan Dimas percaya sama gue? Masa' gue harus bilang itu sms buat Denis? Dimas nyindirnya hebat banget.
"Aku salah ketik, maaf ya."
"Salah ketik apa salah kirim sms?"
"Kamu kok gitu sih ngomongnya? Aku beneran salah ketik kok, tumben kamu telepon aku pas lagi jam kerja biasanya kamu telepon aku pas udah pulang kerja. Memangnya kamu nggak kerja?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Hati
Teen FictionGue dikenalin Dimas sama Denis sahabatnya sejak kuliah. Waktu Dimas ke Semarang, hampir tiap hari gue jalan sama Denis tanpa sepengetahuan Dimas hingga akhirnya gue jatuh cinta sama sahabat cowok gue sendiri.