Cinta Dalam Hati #5

1K 23 0
                                    

Suara jam beker yang nyaring, sinar matahari yang berusaha masuk ke kamar berhasil membangunkan gue dari tidur. Perlahan mata gue terbuka dan lihat jam yang masih berada dijam enam, terus gue lihat handphone yang sudah ada dua sms. Satu per satu gue buka dan gue baca  semua dari Dimas.

Syg, aq br aja sampe rumah niy. Itu sms pertama dari Dimas yang gue baca dan gue lihat sms itu dikirim Dimas jam satu pagi.

Pagi syg, kamu uda bgn blm? Kl udah bgn tlp atau sms aq y. Sms kedua dari Dimas yang gue terima jam enam pagi yang dikirim Dimas jam lima pagi.

Gue coba hubungi Dimas tapi nggak diangkat, pas gue mau sms Dimas udah keburu telepon.

"Halo." Ucap gue dengan suara yang masih terasa berat saat terima telepon dari Dimas.

"Halo sayang, selamat pagi. Kamu udah bangun?" Suara Dimas terdengar begitu bersemangat dari biasanya.

"Udah ni baru aja bangun."

"Buruan mandi gih siap-siap bentar lagi aku jemput kamu, dandan yang cantik ya." Dimas langsung tutup teleponnya sebelum gue bilang apa-apa sama dia.

Gue buka lemari dan cari baju yang paling bagus, mata gue tertuju pada satu baju. Gue baru sadar kalau baju itu dari Dimas dan belum pernah gue pakai sama sekali. Gue pakai baju itu, terus keluar kamar dan jalan ke ruang makan. Gue lihat nyokap masih ada diruang makan lagi beresin meja makan, gue duduk dimeja makan. Nyokap lihat gue dengan tatapan yang tajam, lihat gue yang dandan nggak kayak biasanya.

"Kamu mau ke mana jam segini?"

"Mau antar Dimas ke bandara."

"Memangnya Dimas mau ke mana?"

"Semarang."

Suara klakson mobil terdengar jelas dari depan rumah gue, dan gue sudah hapal banget dengan suara klakson itu. Gue jalan ke depan ngintip dari jendela buat pastiin kalau itu memang suara klakson mobil Dimas. Gue balik lagi ke belakang ngabisin sisa sarapan dan ambil tas.

"Nadya jalan dulu ya Ma." Ucap gue sambil cium pipi kanan nyokap. Gue bergegas jalan keluar rumah dan naik mobil Dimas, didalam mobil itu gue lihat ada nyokapnya dan yang bawa mobil laki-laki seumuran bokap gue. Gue nggak tahu siapa orang ini karena gue nggak pernah lihat sebelumnya dan gue juga nggak kenal sama sekali.

"Sayang, kenalin ini Pak Tomi tetangga sebelah rumah. Aku minta tolong sama Pak Tomi antarin aku ke bandara, soalnya Mama masih belum berani bawa mobil." Pak Tomi cuma tersenyum waktu Dimas ngenalin gue sama Pak Tomi. Kami tiba dibandara, Pak Tomi nurunin barang bawaan Dimas terus pergi ninggalin kami buat parkir mobil.

"Sayang, nanti kalau udah sampe Semarang jangan lupa kabari aku ya."

"Pastinya. Ma, aku titip Nadya ya. Aku masuk ke dalam ya soalnya udah harus check-in ni."

"Ok deh, kalau gitu. Aku sama Mama kamu langsung pulang aja ya, jangan lupa sampe Semarang telepon atau sms aku."

"Iya bawel. Pulang gih, Pak Tomi udah nungguin tu." Ujar Dimas sambil peluk dan cium kening gue.

"I'm gonna miss you."

"I'm gonna miss you too."

Gue pergi ninggalin bandara sama nyokapnya Dimas setelah gue lihat Dimas masuk ke dalam buat check-in. Gue pulang sama nyokapnya Dimas, dijalan gue harus bersabar untuk bisa sampe rumah dengan cepat karena harus ngadepin kemacetan jalan yang luar biasa. Menjelang malam gue sampe rumah, handphone gue bunyi pas gue baru aja mau turun dari mobil Dimas. Gue lihat dilayar handphone ada nama Dimas ngubungi gue.

"Halo." Ucap gue pas jawab telepon dari Dimas.

"Halo sayang, kamu lagi dimana?"

"Aku baru aja sampe rumah, ini aku baru mau turun dari mobil kamu."

"Loh, kok lama banget sampenya? Memangnya kamu habis dari mana sama Mama?"

"Habis nganterin kamu ke bandaralah, emangnya ke mana?!"

"Kok lama banget sampenya?"

"Kamu kayak nggak tahu Jakarta aja deh. Kamu mau ngomong sama Mama kamu?"

"Aku kan mau ngomongnya sama kamu bukan sama Mama, entar aja deh aku telepon Mama. Sayang, aku udah sampe di Semarang ya aku nginap dirumah Tante."

"Terus pulangnya kapan?"

"Baru juga sampe udah ditanyain pulang, kamu kangen ya sama aku?"

Gue diam aja nggak jawab apa-apa, suara Dimas nggak kedengaran capek sama sekali karena baru sampe di Semarang.

"Kamu istirahat dulu gih, kan capek. Aku juga mau masuk ke dalam, nggak enak sama Mama kamu dan Pak Tomi."

"Ok deh, nanti aku hubungi kamu lagi ya. Dah sayang..." Dimas mengakhiri pembicaraannya ditelepon sama gue, tanpa gue sadari ternyata nyokap Dimas dan Pak Tomi dengarin apa yang gue bicarain sama Dimas ditelepon dan mereka jadi tambah lama pulang gara-gara gue masih didalam mobil.

"Barusan Dimas telepon kamu?"

"Iya, Tan. Kok dia nggak mau ngomong sama Mamanya?"

"Katanya nanti dia telepon Tante. Nadya masuk ke dalam dulu ya."

"Salam sama Mama kamu ya."

Gue masuk ke dalam dan lihat bokap nyokap gue juga si kembar udah duduk dimeja makan untuk makan malam. Gue langsung duduk dimeja makan dan ikut makan bareng mereka tanpa harus ganti baju lebih dulu.

"Dimas udah berangkat?"

"Udah Ma."

"Berangkat ke mana Ma?" Tanya Bokap.

"Ke Semarang."

"Ada yang pacaran jarak jauh ni." Kata Clara.

"Hati-hati loh, cewek Semarang nggak kalah cantik dengan cewek Jakarta."

Gue diam aja sambil nikmati makan malam bareng keluarga yang jarang banget gue rasain karena kalau gue udah ketemu sama Dimas, gue pasti makan malam diluar sama Dimas. Gue selesai makan lebih dulu dibanding bokap yang hampir selesai makan, sedangkan nyokap dan si kembar masih asyik makan dan ngabisin sisa lauk yang ada dimeja makan. Gue masuk ke kamar ganti baju lihat handphone nggak ada sms juga telepon dari Dimas, gue yakin pasti dia kecapekan banget hari ini.

Cinta Dalam HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang