Err.. cowok nyebelin itu!

2.2K 147 5
                                    

gue mengikuti langkah David ke ruang Mapala.

dia mengeluarkan serenceng kunci dari saku celana dan memasukan salah satunya ke lubang kunci.

kreek.. pintu terbuka.

David memberi isyarat gue supaya masuk.

"sesuai amanat pak Sitor, bersihin ruangan ini sampai bersih ya."

mata gue terbelalak melihat berantakanya ruang Mapala.
kayaknya David dak bisa bedain mana ruang Mapala,mana tempat sampah.

"gila.." ujar gue menggeleng.
"gila?" David mengulangi kalimat gue dengan nada tanya.
"yaiyalah! ini sih namanya kapal pecah,bukan ruang Mapala!"
David yang jauh lebih tinggi dari gue, menunduk memandang gue dengan wajah jutek.
"lu mau bersihin apa mau jadi komentator?"

cih.. ngeselin amat nih cowok!

gue berdecak lalu pergi ke ruang belakang.

"eh, lu mau ngapain?" tegur David.
"gue mau cukur ketek! yaa mau nyari sapu lah!"
ujar gue gak kalah judes.
gue berbalik mencari letak sapu dan berhasil menemukan sebuah lemari kaca dengan aneka perabotan bersih-bersih.

tangan gue menarik pintu itu.
lho,kok gak bisa ya?

gue mencoba sekali lagi.

pintu itu tetap gak mau kebuka.

"Woi, ini lemari macet ye?"

sedetik kemudian David menghampiri gue dan...
ssssrrt... pintu lemari itu di geser David dengan sebelah tangan.

"See?" sebelah alisnya terangkat dan. memandang gue seolah gue adalah makhluk purba yang gak pernah liat lemari geser.

gue buru-buru menyambar sapu dengan perasaan gondok.

"Wait!"
"apalagi?"
"setelah itu pel lantai.."

gue memanyunkan bibir lalu meninggalkan David.

***

"ngapain sih lo liatin gue terus?" gue mulai gak nyaman saat kedua mata David terus mengawasi gue sambil duduk di sofa.
"jangan geer! gue cuma mastiin supaya lu gak kabur kayak tadi siang."

"cih,gue gak akan kabur kok!" gue kembali menyapu sampah snack dan bekas botol mineral di lantai.

David berdiri dari duduknya.
"gue mau keluar sebentar. inget, jangan kabur!"

"Bawel banget si lo!"

"lagian siapa suruh lo dihukum?" David memutar bola matanya dan menghilang di balik pintu.

"Siapa suruh lo di hukum? Bla bla bla.." gue mengulangi kalimat David dengan nada mengejek

gue menghela nafas panjang, merengangkan otot-otot yang pegel. kalau bisa milih, lebih baik gue bantuin nyokap nambal genteng bocor daripada nyapu atau ngepel,karena biasanya mbok rusmi yang lakuin semua itu di rumah.

tiba-tiba seekor serangga menjijikan berkaki empat dan berwarna cokelat (read: kecoak)
nyembul dari bawah meja.

dengan sigap gue langsung mengacungkan sapu tinggi-tinggi bersiap 'tempur' sama makhluk ini.

"Sial!" umpat gue saat makhluk itu lari cepet banget.

"Rasain lo..rasain lo!"
setengah berlari mengeja kecoak, gue memukul-mukul sapu ke lantai tapi anehnya tu kecoak gesit banget.

"Oh iya, hampir lup...."
David tiba-tiba muncul di balik pintu.
"Awaaas!!" Bruuk... gue menabrak David dan membuat kami terjungkal ke lantai.

BERSAMBUNG..

***

udah lama gak update hahaha.. maaf bngt karna singkat. lain kali gue buat lebih panjang deh.. :3

tinggalkan jejak yaa :)

Tomboy? Yeah, That My Style!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang