Jleb [come back]

135 14 2
                                        

"Jadi gitu Vi, ya.. gue harus gimana dong?" Ujar Olla setelah menyruput es Cokelat di Chocolate cafe. Di seberangnya terlihat Via yang sedang mengunyah kentang goreng yang masih hangat.

"Emm, kalo menurut gue sih, Dimas itu ngga salah deh. Lo nya aja yang terlalu sa-"

"Cuma sahabat Okeeyy" potong Olla cepat.

"Iya dah iyaa.. lo nya aja yang 'sayang sabagai sahabat' berlebihan. Jadi baper. Jadi ada rasa cemburu. Kasian kan-" Ocehan Via terpotong dengan sanggahan Olla(lagi).

"Ish, dianya aja keles yang ngga bisa tepat janji_-" Olla mencomot kentang goreng sampe tinggal setengah.

"Emang ya. Baper buat laper. Duh.. duh. Kentang gue abis kan." Protes Via yang memandang gerakan Olla.

"Bodo!" Ucap Olla sembari mengunyah kentang goreng yang penuh di mulutnya.

"Udah dulu ya. Gue udah di tungguin Alvin.." Via menggembungkan pipinya gemas dan Olla berekasi dengan mengerucutkan bibirnya kesal.

"Uluk uluukk!! Tinggal dulu ya beb." Via mencubit pipi chuby Olla dan langsung nyelonong pergi.

"Weit weit!!" Olla mengerjapkan matanya sembari gagap menunjuk-nunjuk Via yang sudah melenggang pergi.

"Ah elah. Sapa yang bayar nih?" Olla menghembuskan nafasnya kasar. Tak lama, Olla melenggang menuju meja pembayaran. "Meja 04 mbak." Ujar Olla.

"35k aja. Ada lagi?" Kata Mbak Kasir.

"Engga mba, itu aja. Ini uangnya!" Olla mengulurkan uang pecahan 50k.

"Ini kembalinya. Terima kasih sudah mampir!" Ujar mbak kasir sembari menempelkan dua telapak tangannya di depan dada tanda terima kasih.

"Sama sama!" Olla menerima uang kembaliannya sembali tersenyum untuk kemudian melenggang pergi dari kafe itu.

Olla menarik pintu kaca yang tepajang sebagai pemisah ruang dan outdoor. Terasa perubahan suhu yang dingin AC dengan suhu luar yang terkena panas terik matahari yang masih eksis di pukul 14.30.

"Olla?" Seseorang bersuara berat telah menepuk pundak Olla dari belakang saat Olla masih berdiri di depan kafe.

Olla menoleh ke arah si empunya suara berat tersebut. "AMII?" Ucap Olla sok dramatis kepada orang yang menepuk pundaknya tadi. Ternyata Ami lah dalang dari suara berat itu.

"Ngapain lu?" Tanya Ami yang melihat Olla yang masih mengenakan seragam putih biru lengkap dengan tas gendong hitamnya.

"Tadi abis mampir. Lu ngapain di sini?" Tanya Olla balik.

"Gue abis latian band. Oh ya sama Por Por juga." Ami cengengesan tak jelas. Olla merasa jengah mendengar nama 'porpor' disebut sebut. 'Urusan apa sama gue? Ngga penting banget deh' setidaknya itulah yang ada di pikiran Olla saat ini. "Tadi dia juga nanyain lo. Pokoknya banyak deh." Sambung Ami seperti telah mengetahui isi hati Olla.

"Bullshit!" Olla memutar bola matanya kesal. 'Ni orang belom tau rasanya di gigit singa kali ya? Mungkin dia maunya gue telen langsung deh idup idup!' Gerutu Olla dalam hati.

"Ngapain sih masih ngejogrog di situ? Pulang gih!" Usir Olla yang merasa tak betah dengan kehadiran Ami yang selalu saja membahas Por por.

JHS Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang