"Ollaaa bangun nak udah siang niih." Mama mengguncang guncang badan Olla yang terbungkus selimut tebal.
"Hmm. Jam berapa ma?" Tanya Olla lemas.
"Udah jam 5. Ntar telat lagi. Buruan sholat, mandi mama tunggu di meja makan ya. Berangkat sama papa atau jalan?" Tanya mama perhatian.
"Ngga ah ma, mau naik sepedah bareng Dimas ^•^"
"ekhmm.. yaudah buruan ah!" Kata mama. Mama berjalan keluar dari kamar Olla.
Olla berjalan gontai ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu.
*sholat*
*mandi*
*sarapan*"Oolllaaa.." suara dimas menggema dari halaman rumah Olla.
Tepat pukul 06.15 Dimas nyamperin rumah Olla. Dia ngga mau telat gara gara berangkat naik sepeda kesiangan
"Ma Pa Olla berangkat ya. Udah disamper tuh." Olla mencium tangan Mama dan Bapak.
"Ati ati ya." Kata Mama.
"Udah cukup sarapannya?" Tanya Bapak.
"Udah Pak. Aku naik sepeda ya Pak?" Tanya Olla sopan.
"Iya" Bapak dan Mama Olla mengantar Olla sampe pintu.
Dimas menghampiri orang tua Olla "Tante, om saya berangkat ya, anak tante sama om saya pinjem ya. Hehe." Dimas mencium tangan orang tua Olla dengan sopan.
"Iya ati ati ya nak." Mama Olla tersenyum lembut.
***
"Udah siap? Yok berangkat!" kata Olla sambil menaiki sepedanya.
"Ayok." Sahut Dimas.
Mereka mulai menjauh dai halaman rumah Olla. Sampai di gerbang sekolah mereka menuntun sepedanya*tata krama sekolah*
"Capek?" Tanya Dimas.
Olla menggeleng "engga kok!"
"Yaiya lah engga capek. Nyepedanya bareng orang ganteng + keren parah bareng gue." kata Dimas menyombongkan diri*pede parah kumat*
"Iya-in aja deh Mr. Pede. Ceka ceka ceka." Olla menirukan gaya tawa seperti Dimas.
"Plagiat lo-_-" Kata Dimas.
"Makasih, gue emang cantik kok, lo nya aja yang baru sadar :v"
"Idiihh pedenya dah ngelewatin level parah tingkat dewa."
Setelah lama mereka menuntun sepeda*jalan kek siput* mereka sampai di parkiran (sebelah kantin).
"Hap. Udah deh. Kelas yok! Gue kangen kelas nih!" Selesai Olla men-standar sepedanya, Olla menarik tangan Dimas ke kelas 9g tercintrong.
Ceilleehh.. pake pegang pegang tangan gue lagii. Hati Dimas bermonolog. Senyumnya merekah sempurna
*Dalem kelas*
"Gue pikir gue udah berangkat cepet deh. Tapi udah rame aja ni kelas." Dimas memandang seisi kelas yang sebenernya kosong.
"Lo ada masalah mata yak? Beli kacamata gih.. lama lama kaya Afgan(Arif Suganda) lagii.. haha" ejek Olla.
"Waah parah lo. Ketularan baru tau lo." Sumpah Dimas sambil nyelonong pergi ke kursinya.
Olla duduk di kursinya yang ada di seberang kursi Dimas. Jauh emang. Tapi sejajar, Dimas di sayap kiri dan Olla di sayap kanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
JHS Love Story
Teen FictionKetika benci menjadi teman dan teman berharap menjadi sayang. Kisah anak SMP yang mengalami cinta pertamanya dan di pertemukan dengan seorang cowok tengil, karena takdir. Pemula :)