Camp

109 14 2
                                    

"Cari kayu bakar yok!" ajak Alma bersemangat.

"Yok ayok. Hehe." Ai menyetujui sambil menampilkan cengirannya ke arah Alma.

Blush!! "Apaan sih I??" Alma melemparkan tonjokan ringan di lengan atas Ai yang sama sekali tak memunculkan reaksi apapun, karena Ai berbadan tinggi dan sedikit gendut, pukulan Alma hanya menyebabkan Ai ketawa tak jelas. Alma hanya berdecak malas.

"Ngga papa kok Al, hehe. Santai." Ai tak berhenti ketawa. Yang ditertawakan hanya memutar bola matanya malas.

"Katanya cari kayu bakar, malah pacaran terus, gimana sih lo berdua?" Olla mendengus dan menganggat alisnya dengan seribu arti.

"Kaya lo ngga aja sama onoh." Ai memanyunkan bibirnya ke arah Dimas.

Olla dan Dimas terdiam dan saling menatap. Dan kembali menatap Ai dan Alma sambil meledakan tawa.

"Hahaha.. lo berdua lucu tauga? Cocok banget, kita? pacaran? Hahahaha.." Dimas ketawa dengan puasnya. Olla pun demikian.

"Betul tuh, mau jadi apa kita kalo pacaran? Hadeehh." Olla menggelengkan kepalanya sambil mencoba menghentikan tawanya. "Aduuh, sakit perut tauga demgernya?! Yaudah ayo, cepetan cari katu bakar!" Refleks, Olla tanpa sengaja menggandeng tangan Dimas yang berada disebelahnya. Dimaspun tanpa sadar membalas gandengan tangan dari Olla.

Sweet bangeett. Ngga deh alay lah. Nggapapa lah alay bentaran. Yang penting mereka sweet banget. Alma membayangkan sambil menampilkan cengiran irinya dan menutup mulutnya dengan dua kepalan tangan. Tiba-tiba, Ai mencubit pipi Alma keras.

"Aww.. sakit tauga! Ishh." Alma berdesis sebal untuk Ai.

Ai yang ngeliat Alma yang menggemaskan baginya hanya terlihat tertawa geli.

"Apaan sih lo, ngga lucu tau." Alma cemberut sembari mengelus pipinya yang dicubit si Gendoet.

***

Pukul 20.00

"Eh gengs, dari pada boring, nyayi ae yok, gue bawa gitaris noh!" Ian menunjuk Ami sang gitaris dari band Okces (katanya)--oka ce es.


"Dari tadi kek, gue boring banget tauga, vokalisnya siapa?" Olla antusias.

"Noh, sebelah luh." Kata Okka yang menunjuk Dimas yang ada di "SEBELAH" Olla.

"Lo bisa nyanyi? BTW, sejak kapan lo disini?" Tanya Olla tak percaya.

"Alah, bilang aja lo suka sama gue kan. Bhak!" Dimas menyombongkan diri.

"Hoy! Jangan pacaran teyus dong! Gue iri loh." Sindir Hepi dengan tawa di akhir kalimatnya.

"Tau tuh,, buruan lah nyanyi kek." Sambung Reva.

"Yaelah. Sapa yang pacaran juga? Udah, buruan sonoh, nyanyi!" Usir Olla untuk Dimas segera melantunkan lagu.

"Iye iye, sabar kali. Pen banget denger suara gue?!" Dimas tersenyum nakal.

Blush! Aduh bullshit-nyaah. Kenapa sih gitu banget. Huft.. Olla menyembunyikan senyumnya.

"Ciye ciye.."
"Nge-blush tuh"
"Ahoy ahoy"
"Jeder banget tauga!"
"Tembak aja si sekalian"
"Hahahahahahaha.." tawa mereka pecah seketika.

Cekreek...
Neni yang mengabadikan moment langka ini tersenyum bangga.

"Eh eh bentar gue mau rekam aksi kalian semua, nggada protes!" Usul Neni dengan menempatkan kameranya di tripod khusus kamera.

Jreeng...
Suara gitar Ami yang mengalun indah. Menciptakan suasana yang berbeda

Di suatu hari tanpa sengaja kita bertemu
Aku yang pernah terluka kembali mengenal cinta
Hati ini kembali temukan senyum yang hilang
Semua itu karena dia

Oh Tuhan ku cinta dia
Ku sayang dia, rindu dia, inginkan dia
Utuhkanlah rasa cintaku di hatiku
Hanya padanya, untuk dia

Jauh waktu berjalan kita lalui bersama
Betapa di setiap hari ku jatuh cinta padanya
Di cintai oleh dia ku merasa sempurna
Semua itu karena dia

*Anji-Dia*

Plak.. plak.. plak.. plak.. plak.. plak.. plak.. Plak.. plak.. plak..

Tepuk tangan dari semua yang menonton suara keren Dimas dan petikan senar Ami kagum. Tak terkecuali Olla, sejak pertama Olla tak yakin dengan suara Dimas, ternyata Dimas berhasil membuat Olla tercengang. Terus saja Olla menyimpan senyum di hatinya.

"Lagu tadi buat seseorang yang keren menurut gue. Haha. Makasih.." ucap Dimas menutup aksinya dan tersenyum manis pada Olla. Meltiingg wooyy..

Lagi lagi Olla nge-blush.

Neni mengambil kameranya dan melihat rekaman tadi.

"Wow, kereenn!!" Neni berteriak histeris.

"Apaan sih Nen, rame banget tauga!" Protes Reva.

"Liat aja nih!" Neni menyodorkan kameranya. Semua berebut untuk melihatnya.

"Nen, gue fotooin dong!" Camel dengan muka manisnya. Narsis emang dia.

"Iye nanti yah! Hehe" jawab Neni.

"Iya sudah lah takpapa. Apa mau dikata" memasang muka sedih ala ala. Dan muka alaynya.

Cekreek!!

Neni memotret moment tanpa rekayasa alias foto natural *ngarang*

"Aduuh gue ngga sempet gaya nih" protes Camel sedih.

"Ah elah dasar narsis. Haha!" Ian menoyor pipi Camel gemas. Sweet deh. Ah, lebay amat. Biarin dah. Adegan alaynya cukup.

"Ih, apaan sih yan!" Mengelus pipinya dan gerak cepat Camel membalas menoyor pipi Ian. Akhirnya, toyor toyoran pipi deh, sampe semua kena toyoran dari Ian dan Camel.

"Hahahaha..." semua kompak tertawa bersama. Aneh sih emang, yaudah sih, bahagia banget? Ato miring banget? Ngga bisa dibedain si. Yang penting asik dah.

Horay.. Horay..
AKu kembalii..
Nyampe ngga feelnya?
Maapin yak ceritanya ngawur..
Acak acakan
Gaje parah
Tau ah..
Yang penting...
Jangan Lupa
Vote Dan Commentnya Yaak..
Plis plis.. butuh pake banget
Aku makin semangat kalo banyak yang nge-vote
Makasih dah yang udah mau nge-vote..
Yang belum, buruan tap gambar bintang di bawah ya..
Bye bye..
Semangat tanpa penyemangat

JHS Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang