"Kita kemana nih?"tanya Olla yang terus menggowes sepeda lipat birunya.
"Ehmm..muter muter taman aja yok!" Jawab Dimas yang juga terus menggowes sepeda gunung putihnya.
"Okeh!"
Sampai di taman
"Eh eh, bemtaran deh!" Olla menghentikan sepedanya pelan.
"Apaan?" Tannya Dimas penasaran.
"Ituu, itu bukannya Via sama Alma ya? Itu juga ada si Ai sama si..sapa yah? Ngga pernah liat, lo kenal ga?" Kata Olla sambil menunjuk anak yang sedang bersepeda sore juga.
"Oh, itu bukannya si Alfin itukan? Bukan anak spensa sih. Kayaknya anak MTS Jatilawang deh" Kata Dimas.
"Eh samperin yuk!" Olla langsung menancap gowesan ke arah Via dkk.
"Eh tunggu kali ah elah!" Dimas yang tertinggal cepat menyusul Olla.
"Viaa!! Almaa!" Panggil Olla sedikit berteriak.
"Eh, lo kesini juga La? Sama sapa lo?" Tanya Via penasaran.
"Iya nih, gue tadi bareng Dimas, noh orangnya!" Kata Olla sambil menunjuk orang yang dia maksud.
"Ceilaahh.. beduaan mulu lo, kapan taken? Ngga usah gengsi napa, gengsi ko dipeliara!" Alma nyerocos.
"Huff, udah ngomongnya? Ngga usah bahas pertakenan getoh nape, lo aja belom taken taken kan sama si Ai?" Olla mendengus dan tersenyum kemenangan.
"Udah kali nge-bully-nya. Sesama jonest itu dilarang mendahului loh! Ceka ceka ceka!" Via menengah.
"Weh weh, sjak kapan lo bijak Vi?" Sindir Olla dan Alma ber barengan.
"Kompak banget lo! Yaudah samperin mereka aja yok!" Ajak Via ke tempat Dimas dkk. Yang diajak hanya ngikut.
~DIMAS pov~
"Ai, lo ngapain disini?" Tanyaku.
"Ngepel, ya main sepedah lah!" Jawab Ai sewot.
"Dia cuma tanya kelez, santaii, broo!" Alfin menengah.
~Normal pov~
"Wooy ngapain kalian?" Olla menepuk pundak Dimas sampe yang ditepuk kagetnya bukan main.
"Lanjutin main sepedahnya yok. Boring ni gue." Via merengek seperti balita minta ballon.
"Yok gue temeniin." Alfin memasang tatapan menggoda pada Via.
Via nge-blush seketika. "Ehm.. yok!" Via meringis tak jelas.
"Eh gue kok di tinggal si?" Alma merungut kesal.
"Kalo lo, sama gue ^.^" sambar Ai seketika.
"Huff, yaudah buruan ndut -_- La, kita duluan ya ;) have fun bebkuh :p :*" Alma menggowes sepedanya diiringi Ai pemuja hatinya *wow* *adegan alay dimulai*
"Mau ngga mau sama gue dong :>" Dimas mengedipkan satu kelopak matanya *genitnyaah* *tetep keren tapi* *nge-blush deh Olla*
Tanpa menjawab, Olla mendahului Dimas dengan sepedanya. Dimas hanya tersenyum manis *bikin diabetes deh*. Olla berhenti di lapak penjual es krim.
"Beliin dong" Olla memasang muka memelas ala alanya.
"Udah duduk dulu dah!" Kata Dimas. "Eh mau yang apa?" Tanya Dimas lagi.
"Cokelat aja deh!" Olla memilih. Dan duduk di kursi panjang khas taman.
"Okeh! Pak, es krim rasa cokelat sama matcha ya pak!" Dimas memesan es krim untuk Olla dan untuknya.
"Ini mas!" Pedagang eskrim itu mengulurkan dua buah es krim cokelat dan matcha.
"Berapa pak?"
"20k mas" jawab pak eskrim *gatau namanya*
"Ini pak" Dimas membayar dan nyelonong pergi.
*duduk*
"Nih, eskrim lo, btw utang lo nambah ke gue kan?" Dimas mengangkat satu alisnya nakal.
"Iye iye inget kok belum pikun gue." Menjilat es krim cokelatnya.
"Besok lo harus berangkat bareng gue naik sepeda. Ngga suka ditolak gue!" Dimas menatap tingkah Olla yang seperti balita makan *belepotan* dengan slow motion, Dimas membersihkan sisa es krim yang berceceran di sekiar mulut Olla. Olla terbengong. Jantungnya berpacu. Mukanya nge-blush mulu.
Hadeeh bisa mati kutu nih kalo kek gini teros. TENANG La TENANG.. huffttt.. salting broo saltiiingg [] .Hati Olla bermonolog.
"Makan kek bayi tauga!"
"Yaelah yang penting gue cantik." Kata Olla dengan kepedean tingkat dewa.
"Haha lo lucu banget tauga. Untung gue sayang sama lo." Dimas tersenyum simpul.
"Pulang yok! Udah mau maghrib. Ntar ngga disayang mama lagi. Hahaakk" Kata Olla
"Yaudah yok." Dimas mengambil sepedanya. Dan mulai menggowes diikuti Olla.
*sampe rumah*
"Daahh! Ati ati yak!" Olla melambai ke arah Dimas yang menjauh dari rumahnya.
"Huff.. cuma bentar kok cape nyaa." Olla membuka pintu belakang karena Olla baru mengandangkan sepeda kesayangannya.
"Eh udah pulang? Mandi terus sholat maghrib ya!" Kata mama lembut.
"Oke ma" Olla mengacungkan jempolnya dan tersenyum.
*mandi*
*sholat maghrib*
*nonton tv*"Eh bapak, abis lembur ya pah?" Tanya Olla ke laki laki berumur 40th.an itu.
"Iya, papa mandi dulu ya, gerah banget soalnya." Kata papa Olla.
"Iya pah." Olla kembali memfokuskan pandangannya pada acara tv kesukaannya, nonton sepak bola tim Indonesia. Ketika sedang asik asiknya nonton, Olla dikagetkan dengan notiv BBMnya
"Argh sapa sih yang bm? Ganggu banget tauga!" Olla mengoceh tak jelas. "Paling cuma bc-an -_- " akhirnya Olla mengecek aplikasi BBMnya. "Bener aja, bc semuwaah *alay* tapi ngga deng, ada satu yang nge-ping. Dimas. Yaelah belom puas apa kangennya *PD parah*"
Olla N.A
Ah elah ngapain sih lo?Segitu kangennya sama gue lo?
Gue lagi Nonton bola ni, seru banget.
Dimas A.
Najis, PD banget sih lo?Ceileh, tim apa lawan apa?
Olla N.A
Katanya bola maniaa -_-Persib sama PSM
Dimas A.
Weh jagoan gue tuh *persib*. Di chanel apa?Olla N.A
S***Dimas A.
Yaudah gue nonton dulu ya! Jan kangen lo! *pede*Just read
"Kumat apa tu orang? Aneh dah." Olla mendengus.
"Goaaall!!!!!" Papa Olla berteriak kegirangan melihat tim favoritnya*persib* mencetak goal.
"Ih papah ngagetin aja deh!" Rengek Olla
"Lagi seru nih! Ayo masuk.. masuk.. aaahhh.. harusnya goal tadi" Papa Olla berteriak histeris.
Huff.. udah deh. Pecah ramenya.
Edited
Jatilawang,
Kamis 1 Des 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
JHS Love Story
Teen FictionKetika benci menjadi teman dan teman berharap menjadi sayang. Kisah anak SMP yang mengalami cinta pertamanya dan di pertemukan dengan seorang cowok tengil, karena takdir. Pemula :)