Kegagalan :(

128 7 1
                                    

Tak terasa pelajaran hari ini usai. Cepat. Penghuni yang ada di kelas 9G sibuk merapikan peralatan tulis menulis masing masing di jam pelajaran B.Indonesia belum sampai selesai. Pak Effendi sengaja merampungkan tugasnya lebih awal karena Ia ada keperluan diluar, katanya. Ini memang kesempatan berharga. Tapi tetap saja pak Effendi menturuh anak anaknya untuk keluar dari kelas pada waktunya, bel pulang maksudnya.

"La, ntar bisa kan ke taman? Abis latian pensi." Suara Dimas yang tiba tiba muncul di samping meja tempat Via dan Olla duduk.

"Ah elah ngagetin aja deh." Olla masih sibuk dengan barang barang yang bernama buku pena dan penghapus yang berserakan bak kapal pecah di atas meja. "Iye iye ntaran gue usahain deh." Olla menampilkan cengiran khasnya.

"Okeh. Gue tunggu lo ya. Bye!" Dimas mengedipkan sebelah kelopak matanya dan nyelonong pergi.

"Eits.." suara Camel menghentikan langkah Dimas yang baru melangkahkan kaki panjangnya dari meja Olla. "Mau kemana lo? Kabur?" Camel menarik tangan Dimas mundur.

"Hehe. Kabur? Ya engga lah. Gue juga mo latian keles." Dimas mrnghampiri teman teman bandnya.

"Huff. Ngeselin banget si Por Por La, ajarin dong yayang luh!" Camel menggerutu.

"Idih sapa juga sih dia. Bukan sapa sapa gue kelez!" Sangkal Olla.

"Yaelah KODE KERAS tuh POR!! PEKA DIKIT NAPAH!" Camel sedikit berteriak bermaksud menyadarkan kepekaan Dimas.

"Ish apaan sih Mel. Ngeselin dah!" Olla mengerucutkan bibirnya lucu. Camel hanya terkekeh melihat tingkah anak buahnya yang sedang cinta monyet.

"Yaudah. Eh cepet latian jadi pulangnya cepet juga." Camel mulai mengarahkan anak buahnya.

***

Dua jam kemudian latihan hari ini selesai. Cepat memang karena hanya menghitung hari acara yang di tunggu tunggu datang dan semuanya harus sudah siap.

"Huh, capek juga walaupun bentaran." Via mengelap peluh yang bercucuran di pelipisnya.

"Iya nih."
"Gerah."
"Pulang yok."
"Ayok."
"Cape jugaa."

Selesai menumpahkan rasa capek mereka, mereka berjalan pulang. Baru saja ingin melangkahkan kaki, Olla teringat pesan Dimas yang menginginkan dirinya untuk menemui Dimas di taman. Olla mengambil sepedanya di parkiran sepeda.

"Hey, gue duluan yak. Byee!" Olla melambaikan tangannya sambil mengayuh sepedanya setelah keluar dari gerbang sekolah.

"Ciye yang mau ketemuaan! Good luck yak!" Via memberi dukungan untuk sahabatnya.

"Makasih, ciye juga yang udah jadian sama si ALFIN!!" Olla membocorkan rahasia Via, keceplosan. Huhu. Sory Via. Olla membatin.

"Jadi lo jadian Vi?"
"Wah parah lo!"
"Jadian diem diem."
"Bagi PJ!"
"Sama Alfin yang anak MTs itu kan?"

"Apaan sih lo pada, nggada pj pj.an ah, minta aja tuh sama Alfinya!" Via nyelonong pergi.

"Huuu.."
"Pokoknya PJ!"
"Besok lu yah!"
"Awas aja"
"Pulang dah pulang."

***

"Hoy, ngapain sih ngajakin kesini?" Tanya Olla memecah keheningan.

"Engga, cuma mau berdua aja sama lo." Jawab Dimas santai sambil terus memandang lurus kedepan.

Dibawah pohon makhoni besar Olla dan Dimas menikmati suasana sore di sekitar danau kecil. Hening. Dan menenangkan. Suasana yang pas untuk melepas penat.

JHS Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang