Prologue

546 28 3
                                    

Aku ingin menjadi cahaya dalam hidupmu. Yang selalu menerangi jiwamu, ketika berbagai masalah datang menghadang. Mengurungmu dalam sebuah ruangan kecil tanpa jendela.

Aku ingin menemanimu dengan cahaya kecilku. Menyelimutimu dari kedinginan dan kegelapan dengan cahaya yang aku miliki.

Aku ingin selalu berada disisimu. Tak peduli seberapa sulit untuk menjadi sebuah cahaya yang berada ditengah kegelapan yang mengerikan.

Aku akan selalu ada. Selalu menunggumu dengan penuh harapan.

Tidakkah kau ketahui. Aku masih disini. Ditempat saat pertama kali kau mengungkapkan semua perasaanmu terhadapku. Tempat dimana aku merasakan cinta yang sebenarnya.

Aku masih menantimu dalam sebuah harapan yang besar. Meskipun kau kini telah pergi, namun aku percaya bahwa suatu saat takdir akan kembali mempertemukan kita ditempat ini.

Itulah alasan, mengapa setiap hari aku mengunjungi tempat ini.

Tempat ini masih terlihat sama. Sebuah tempat yang indah. Sebuah tempat bernama Meojon Bridge, sebuah jembatan yang dibawahnya mengalir Cheonggye River yang terletak dipusat Kota Seoul. Sungai itu masih terus mengalir. Seperti perasaanku kepadamu. Ada banyak orang yang melintasi tempat ini. Hanya satu yang berbeda. Kau tak lagi disini. Bersamaku. Menggenggam erat tanganku. Tertawa bersama, menikmati keindahan sore hari sepulang sekolah dulu.

Aku masih setia menggendong sebuah gitar, yang dulu pernah kau berikan saat kau pergi meninggalkanku. Aku masih mengingat jelas semua cerita indah, ketika aku memandangi gitar ini. Sebuah gitar kayu berwarna hitam polos. Ada nama kita berdua disana. Terukir jelas dileher gitar tersebut. Aku merindukanmu. Merindukan lagu cinta kita. Merindukan suara merdumu dan alunan indah dari petikan senar gitarmu.

Percayalah. Aku masih sama seperti yang dulu. Aku masih menyimpan cinta dan rindu yang sama untukmu. Cepatlah kembali. Temui aku disini. Cepat kembalilah.

***

Saranghae, Oppa... (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang