AUTHOR POV
Jakarta, Januari 2014
07.00 Pagi
Sang mentari sudah menampilkan sinarnya namun tak membuat
dua insan yang baru menikah secara sembunyi sembunyi ini terbangun. Mereka malah semakin tenggelam dalam tidur nyenyaknya, meskipun tak sadar.Namun saat suara handphone berdering dan tak lama melantunkan suara penyanyi Justin bieber~Sorry. Membuat keduanya mau tak mau membuka mata karena terasa terusik.
Ali menyadari jika ponselnya berbunyi langsung mengambilnya di atas nakas. Di lihat nama penelponnya Agatha my beloved akhirnya dia pun menggeser tombol hijau.
" Hallo " Sapa ali dengan suara seraknya. Sedangkan prilly dia masih merasa enggan untuk membuka mata karena ia merasa jika tubuhnya itu remuk.
" Li, kamu kapan pulang ? Kangen " Rengek Agatha yang membuat ali kalut, bagaimana bisa dia berada di kamar ini bersama prilly dan dengan keadaan full naked!
" Nanti malam sayang " Jawab ali. Prilly mulai terusik dengan panggilan itu ada rasa tak suka dan ada rasa bersalah didirinya. Sebenarnya prilly masih dapat mendengar ucapan ali karena dia juga mulai terusik saat merasakan pergerakan di ranjangnya.
' Apa ini benar ? Aku telah memberikannya pada ali dan dia adalah suamiku meskipun aku seperti istri tak di anggap tapi itu adalah haknya ' Prilly mulai mencari kebenaran karena kelakuan ali semalam yang merenggut mahkotanya meskipun lembut tapi itu dalam keadaan mabuk.
" Iya udah ya sayang, aku ada meeting. Byee " ali memutuskan sambungan teleponnya dan kembali menaruh ponselnya di nakas. Kini fokusnya pada prilly, bukannya dia tidak sadar jika dia telah merenggut kesucian prilly.
' Tapi kan aku suaminya, itu hakku. Tapi aku tidak mencintainya. Tapi dia sudah bukan lagi gadis karena semalam aku kebablasan dan sialnya aku melakukannya hingga pukul lima pagi dan aku akan sangat merasa menjadi pria brengsek jika meninggalkannya begitu saja setelah merempas masa depannya 'Ali merasa dirinya salah namun dia juga mencari kebenaran untuk dirinya namun sayangnya tidak ada dan memang dirinya yang telah meminta prilly untuk melakukannya semalam dengannya.
Ali mengelus pipi prilly yang natural tanpa make up sangat cantik. Ali harus membuang rasa bersalah nya dan bersikap seperti biasa tapi ada satu yang membuatnya mengganjal semalam dia tidak menggunakan pengaman! Tapi belum tentu prilly akan hamil jika hanya melakukannya baru sekali agatha yang sudah bertahun tahun saja tidak hamil hamil.
Prilly mulai menggulat merasa dia harus terbangun karena pasti rahma akan menceramahi nya panjang lebar jika prilly terlambat padahal prilly pemilik rumah sakit itu. Tapi rasa sakit menyerpa di bagian selangkangannya.
" Aaargh " Ringis prilly merasa sakit di bagian intimnya.
" Kenapa prill ? " Tanya ali panik.
" Alii kamu ngapaian aku?? Ini sakitt banget " Ujar prilly sembari menangis bukannya tidak tahu apa yang dilakukan ali namun prilly merasakan sakit yang luar biasa ' Kalau tau sesakit ini aku tidak mau melakukannya ' Batin prilly.
" Astaga jam tujuh!! Aku harus ke rumah sakit " Ujar prilly panik seraya menahan sakit.
" Engga kamu harus istirahat! Nanti aku yang akan menelpon asisten kamu... Em~ Maaf ya prill buat kamu jadi merasakan sakit tapi aku semalam benar benar kebablasan " Ujar ali dengan tatapan yang mulai melembut.
" Kamu gak salah.. karena memang ini hak kamu.. meskipun kamu engga anggap aku ada.. tapi aku harus menjalankan tugasku, meskipun kamu engga menginginkan aku sebagai istri kamu " Jelas prilly membuat besitan rasa bersalah dalam diri ali.

KAMU SEDANG MEMBACA
Diantara Kita {1}
De Todobagaimana pendapat kalian jika kalian harus menikah lagi, ku ulangi Lagi! Karena perjodohan konyol! Padahal aku sudah memiliki istri yang sangat ku cinta, meskipun dia tidak bisa memberi ku keturunan~Ali What? Bagaimana mungkin aku di nikahkan sama...