Chapter 13

4.3K 148 2
                                    

Author Pov

USA, Maret 2016

Sesampainya di USA ali singgah terlebih dulu di sebuah mall yang di sediakan oleh pulau pribadi di sini. Sungguh pulau ini sangatlah indah.

Matanya menatap dua anak kecil yang sepertinya kembar. Ali mengernyit kala melihat kedua anak itu berjalan-jalan tanpa pantauan dari kedua orang tuanya. ' dimana orang tuanya? Anak sekecil itu di biarkan berjalan sendirian ' batin ali

Kedua anak kecil itu terlihat sangat ceria kala menemukan sesuatu yang membuat mereka berbinar

" Dimana orang tua mereka? Kenapa mereka dibiarkan berjalan-jalan tanpa pantauan? " Tanya ali pada salah satu penjaga yang di  perintahkan untuk menjemputnya di bandara.

" Mereka memang sudah biasa seperti ini tuan. Basanya mereka berlima namun saat ini si kembar tiga sedang ikut orangtuanya ke rumah sakit. Mereka adalah salah satu orang penting di pulau ini jadi tidak akan ada yang berani dengan mereka. Ada banyak penjaga yang mengawasinya " Ujar penjaga tersebut

Dalam hati penjaga itu merasa ada kemiripan tuan dan nona kecilnya dengan seseorang yang baru saja ia jemput di bandara.

" Dia kesini ? " gumam ali

Deg

Deg

' wajahnya ' Batin ali. Ali sendiri bingung kenapa wajah keduanya  sangat mirip dengannya.

" Hayoo om " Sapa keduanya dengan riang. Entah mengapa kedua baby ap ingin menghampiri seorang pria yang baru mereka lihat.

" Haii " Balas ali dengan ramah. Kini semuanya kembali berubah, wajah yang tadinya datar dan dingin kini berubah menjadi lebih hangat dan baik

" Om antengg " Ujar anak perempuan itu

" Wkwkk, siapa nama kalian ? " Tanya ali. Penjaga tersebut terkejut melihat wajah ali yang saat ini.

" Apsa "
" Apsi "

" Ooh apsya dan apsyi  "

" Anak manis ayo kembali kerumah, sudah di cari sama bunda " Ujar seorang wanita yang sepertinya pengasuh

" Dadah om anteng, nti itaa emu agi ya " Kata apsya dengan lucunya.

" Iyaa sayang " Balas ali tak lupa dengan senyum mempesonanya.
Ketika kedua anak itu sudah tak ada, wajah ali kembali tegas membuat sang penjaga melongo keheranan.

" Ada apa? Ayo antarkan saya kepenginapan. Saya ingin istirahat " ujar ali dingin.

****

" Ali..apa kabar kamu disana? Anak-anak kita nanyain kamu terus " Gumam prilly sambil menatap kosong kearah pesisir pantai.

" Prill " Panggil rahma yang membuat prilly kembali sadar

" Iya, kenapa ama? " Tanya prilly

" Gua rasa, anak-anak lo emang udah waktunya tau siapa ayahnya. Kasihan mereka prill " Ujar rahma

" Ada saatnya tapi bukan sekarang. Mereka masih terlalu kecil untuk mengetahui semuanya " Balas prilly

" tapi mereka juga butuh kasih sayang ali. Tapi gua ga rela juga sih, dia ga milih kalian jadi emang udah ga ada kesempatan buat dia bertemu anak-anaknya " Kata rahma.

" Egois engga sih? Kadang hati gua sakit kalau anak-anak gua nanyain ayahnya tapi ayah mereka udah bikin hati gua sakit " Lirih prilly.

" Egois untuk kebaikan noproblem lah. Tapi lo harus siap kalau anak-anak lo udah dewasa pasti mereka akan semakin gencar menanyakan keberadaan ayah mereka " Ujar rahma

Diantara Kita {1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang