Kian hari, aku merasa hubunganku dan dia makin terasa abnormal. Kami tidak seperti kebanyakan orang yang berpacaran. Topik pembicaraan kami selalu saja tentangmu.
Jujur saja, aku bosan.
Namun, saat-saat berada di dekatnya terasa tak akan terulang lagi. Saat-saat melihatnya tertawa bahkan tersenyum manis.Yah, walaupun ekspresi itu hanya ditujukannya saat kami membicarakan tentangmu.
Tidak apa.
Boleh kan, aku berbahagia di atas kebohongan? Memang, sama saja dengan menipu diri sendiri. Tapi, aku ingin bahagia.Alasan setiap bahagiaku sudah berada di sampingku. Walaupun dirinya sedang membicarakan 'alasan bahagia' versi dirinya.
Iya, bukan aku.
Sejak awal, memang hanya namamu yang memenuhi otaknya, mengisi setiap celah di hatinya.Ya, aku tidak pernah dianggap.
Tapi, melihat senyumnya, rasanya aku tetap ingin berada disampingnya. Rasanya aku tetap ingin berbahagia di atas kebohongan.
Boleh kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
ASN #2 : Almost
Short StoryALFA SIERRA NOVEMBER #2 : ALMOST Tentang dia, dengan senyum dan pandangan mata teduh. Tentang kamu, yang terus bersembunyi. Tentang aku, yang tidak melihat kenyataan. [#161 in short story 04/07/2016] [#582 in short story 29/06/2016] --cover by oldmi...