Richard's POV"You were the shadow to my light.
Did you feel us.
Another start you fade away.
Afraid our aim is out of sight
Wanna see us
Alive"
Aku sedikit tidak bisa berkonsentrasi karena gadis tidak waras itu terus saja menyanyikan lagu tidak jelas.
Memang tidak sekeras seperti biasanya. Dia hanya bernyanyi dengan lirih tapi telingaku masih dapat menangkapnya.
Bahkan aku sudah memberikan tatapan tajamku namun dia malah semakin menjadi-jadi. Dia menambahkan suara berisik dengan mengetuk-ketukan ballpoint ke atas meja.
"Where are you now?
Atlantis?
Under the sea?
Under the sea?
Where are you now?
Another dream?
The monsters running wild inside of me
i'm faded
i'm faded"
Cukup aku tidak tahan."Bisakah kau untuk diam sebentar saja!" Aku menatap tajam kearahnya.
Namun yang ku tatap malah tersenyum-senyum tidak jelas.
"Ada yang salah?" Aku menaikan sebelah alisku.
Dia menggelengkan kepalanya "Enggak. Gue cuma mancing loe"
Aku mengerutkan dahiku tidak mengerti.
"Gue sengaja nyanyi biar loe bicara ke gue. Tapi loe nya cuma natap gue dengan tatapan elang loe"
Aku menghela nafasku.
"Tapi akhirnya berhasil juga. Loe ngajak bicara gue duluan"
"Aku tidak mengajakmu bicara"
"Tapi pembicaraan ini yang pertama mulai loe." Dia tersenyum bangga. Ha? Gadis aneh.
"Kalau begitu hentikan saja perbincangan ini"
"Ga bisa. Oh iya nanti pulang sekolah loe ikut gue ya"
"Aku tidak bisa"
"Kenapa? Eits, jangan bilang bukan urusan gue"
Aku menutar bola mataku dengan malas.
"Not your business"
"Gue udah bilang jangan pake alesan 'bukan urusan loe' Richard"
"Aku memang tidak memakainnya"
"But you did it"
"I said it in English. Of course it's different"
"Tapi artinya sama tuan Richard yang maha agung!"
"Terserah"
Aku kembali fokus pada soal-soal matematika di buku ku ini. Namun gadis gila itu tidak mau berhenti mengoceh.
"Kalau begitu gue akan ikut loe nanti"
Aku tidak menggubrisnya. Aku malas berargumen dengannya. Dia sangat keras kepala.
"Pokoknya nanti gue akan ngikutin kemana loe pergi"
Aku tidak mendengarkan dan masih mengerjakan matematika.
"Nanti saat kita keluar gue akan nempelin loe terus"
Blah bla blah hanya itu yang terdengar di telingaku.
YOU ARE READING
RICHARD
Teen FictionChloe Adams Gue tertarik dengan Richard Nicholas Hawkins. Tatapan dinginnya membuat gue merasa tertantang. Mata birunya selalu membuat mata hijau gue ingin terus menatapnya. Gue pengen lebih deket sama Richard. Ga peduli dengan penampilannya yang n...