Chloe's POVSekarang ini sedang jam nya istirahat. Gue, Mara dan Ray sedang duduk manis di tempat biasa kita.
Gue menyeruput jus alpukat kesukaan gue.
Richard.
Nama itu terlintas di kepala gue.
Richard.
Tatapannya. Entah kenapa gue ngerasa tatapannya itu beda dari tatapan lainnya.
Tajam. Dingin. Datar. Ketiga tatapan itu malah bikin gue tertarik.
Mata birunya yang terhalang oleh kacamata sialan itu. Selalu aja menarik mata hijau gue untuk terus mandangin dia.
"Gue ga habis pikir! Murid baru yang gue kira bakalan kece ternyata cupu setengah mati"
Gue tersadar dari lamunan gue. Menoleh ke arah Mara yang ada dihadapan gue.
"Gue belum liat deh murid barunya" Ucap Ray yang duduk di sebelah Mara.
"Cupu buanget!!"
"Ah masa sih?"
"Loe dibilangin kok ngeyel sih"
Gue menatap Ray dan Mara bergantian. Hanya mendengarkan obrolan mereka seputar Richard.
"Kok tadi loe kayak ga ada tampang kaget sih, Chloe?" Mara menatap gue dengan pandangan bertanya.Gue mengendikan bahu. "Gue kan dari awal ga berekspektasi yang macem - macem"
"Loe mah kebiasaan, masalah cowok pasti loe cuek" Ray ngeledek.
"Tapi Richard ga seburuk itu kok. Tatapan dia tuh bikin gue tertarik deh. Jarang banget gue temuin tatapan kaya gitu"
"Chloe, loe sinting ya? tatapan dingin judes kek gitu loe banggain. Udah cupu, judes, waktu perkenalan juga irit banget ngomongnya" Mara menggeleng - gelengkan kepalanya dengan cepat.
"Tapi dia beda, Mara. Beda dari kebanyakan cowok" Gue menatap mata Mara.
"Loe mabuk ya?" Pertanyaan bego Ray keluar dari mulutnya.
*plak
Mara memukul kepala Ray dengan tangannya.
"Ini kawasan sekolah. Dilarang. Mabuk" Mara menekuk wajahnya ke arah Ray.
"Loe gimana sih" Gue menatap Ray.
"Ya habis, loe ga kaya biasanya aja" Ray terkekeh.
Aku mengerutkan dahiku. Iya juga ya?
Gue kok mikirin cowok itu sih. Padahal kan baru aja tadi ketemu.
Jarang gue mikirin cowok kecuali Papa dan tentunya Ray, karena dia sahabat gue.
Wake up Chloe! loe kesambet apa sih. God sake.
"Tauah"
Gue pura - pura ngambek aja kali ya biar Mara dan Ray ga ngebahas lagi.
"Chloe cantiikk!!"
Gue memutar kedua bola mata gue.
Tuhan Yesus jangan lagi.
"Loe ga makan sayang? kok ga makan sih?" Lionel mengambil duduk disamping gue.
"Loe ga liat gue lagi ngapain?"
"Minum jus alpukat. Emangnya kenyang sayang?"

YOU ARE READING
RICHARD
Teen FictionChloe Adams Gue tertarik dengan Richard Nicholas Hawkins. Tatapan dinginnya membuat gue merasa tertantang. Mata birunya selalu membuat mata hijau gue ingin terus menatapnya. Gue pengen lebih deket sama Richard. Ga peduli dengan penampilannya yang n...