Author's POV
suasana hati seorang gadis bernama Aleysia itu sangatlah buruk. bahkan ia tak melontarkan satu patah kata pun saat perjalaan pulang. sahabatnya Dylan sudah terus mencoba untuk mengajaknya berbicara namun hasilnya sama aja, Aleysia tetap tidak menghiraukannya. "Al, sudahlah jangan cemberut seperti itu. lelaki itu sedang mabuk, jadi kau tidak perlu memikirkan ucapannya tadi."
"tapi ia mengataiku, bahkan juga mengatai mom. bagaimana aku tidak marah? aku tidak mengerti dengan jalan pikiran si bajingan itu. argh!!" balas Aleysia yang akhirnya berbicara.
"bukannya kau mengejeknya duluan, Al? sudahlah, kau tak perlu-"
"oh, kau membelanya sekarang?!" kata Aleysia yang tak habis pikir dengan ucapan sahabatnya itu.
"cmon Al, jangan kekanak-kanakan seperti itu. baiklah aku minta maaf, okay? aku sama sekali tidak membelanya. aku ingin kau tidak membuang-buang waktumu untuk memikirkan ucapan lelaki itu." akhirnya ucapan Dylan barusan berhasil membungkam mulut Aleysia.
mereka pun sudah sampai didepan perkarangan rumah dan segera turun dari mobil lalu masuk ke dalam rumah kediaman Mckenna.
Kate yang sedang duduk diruang makan pun melihat anaknya yang baru saja pulang. "Al- Dylan?! sejak kapan kau kembali, nak? aku dan Aleysia sangat merindukanmu." ucap Kate bersemangat saat ia melihat Dylan yang berjalan di belakang anaknya itu.
"hi mom! aku baru saja sampai tadi siang dan langsung kesini untuk memberi kejutan, mom. aku juga merindukan kalian." balas Dylan tak kalah semangatnya dan sambil memeluk Kate.
"mom?" panggil Aleysia. "aku tadi melihatmu masuk ke dalam rumah tetangga baru itu. kalian memiliki urusan?"
"uh- iya, mom tadi pergi kesana. aku hanya ingin mencari lebih dalam saja." jawab Kate.
Aleysia pun hanya mengangguk pelan dan mengurungkan niatnya untuk menceritakan soal kejadian tadi.
"kalian sudah makan? kalau belum, mom mau menyiapkan makanan dahulu."
"kau tak perlu repot-repot, mom. aku dan Aleysia baru saja pergi makan tadi." Kate pun menanggapinya dengan senyum. "baiklah. sepertinya mom kelelahan dan butuh istirahat sebentar. jika memerlukan sesuatu, mom ada dikamar okay?"
Kate pun berlalu dari hadapan mereka namun Aleysia merasa ada yang mengganjal saat ia melihat sesuatu yang berwarna merah di sekitar tangan baju ibunya.
"mom, apa itu bercak darah?" tanya Aleysia sambil mendekati mom-nya. "eh? tidak. mungkin bajuku luntur saat dicuci."
tak langsung percaya, Aleysia langsung memeriksa tangan ibunya dan dang! terdapat segaris luka dan darah yang mengering di tangan Kate.
"mom, kau terluka?!" jerit Aleysia. "ini hanya luka kecil, kau tak perlu khawatir." ucap Kate sambil tersenyum kecil.
"what happened to you?"
"tidak terjadi apa-"
"mom, please." desak Aleysia yang sudah benar-benar khawatir pada ibunya itu. "apa ini semua ada hubungannya dengan pria sialan itu?"
"jaga ucapanmu, Al. aku tidak apa-apa, berhentilah bersikap seperti ini."
"jadi ini semua memang karena ulahnya?!" nafas Aleysia sudah berderu kencang saat ia menahan seluruh emosinya. "jelaskan padaku apa yang terjadi mom, aku tidak segan-segan untuk mendatangi rumahnya sekarang." ucapnya lagi dan langsung berniat untuk menemui pria itu.
"Aleysia, berhentilah. biar kan mom Kate menjelaskan semuanya terlebih dahulu." kini giliran Dylan lah yang mencoba untuk meredam emosi Aleysia.
"duduklah, mom akan menceritakan bagaimana kejadiannya."
![](https://img.wattpad.com/cover/75996954-288-k595313.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
A Little Too Much [Shawn Mendes]
FanfictionKau tak pernah ingin menunjukkan bahwa kau takut, namun kesendirian terlalu berat untuk kau hadapi sampai kau tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Meskipun kau terlihat kuat tapi aku tahu kau hampir tidak bisa bertahan. Kadang semuanya terlal...