Aleysia's POV
aku tersentak saat tiba-tiba tanganku ditarik kencang oleh pria aneh itu. aku pun mencari keberadaan Caroline dan ia langsung berpura-pura menyibukkan diri. oh bitch.. dia bahkan tidak membantu ku sama sekali. "kau mau bawa aku kemana?!" teriakku namun tetap saja tak menjawab dan terus saja menyeretku.
aku lagi-lagi terkejut saat tahu ia mau membawa ku kedalam ruang ganti di pusat perbelanjaan ini. ia mendorong tubuhku keras ke arah cermin dan mengunci ruangan ini. ugh! sekarang ia menahan leherku dengan pergelangan tangannya.
"ini peringatan terakhir. jangan paksa aku untuk menyakitimu, nona." ucapnya penuh penekanan sambil memukul dinding ruang ganti dengan keras. apa maksudnya? ia ingin mengancamku, lagi?!
aku mendorong tubuhnya sekuat tenagaku. "kau pikir aku takut dengan pria aneh yang kesepian sepertimu?! dasar pria sakit jiwa." ujarku tak habis pikir.
seketika wajahnya merah padam karena ucapanku barusan. apa ia tidak terima saat kubilang aku tak takut dengannya?
"JAGA UCAPANMU ITU!!" aku tersentak saat ia tiba-tiba berteriak tepat didepan wajahku dan memukul dinding ruangan ini lebih keras daripada yang ia lakukan sebelumnya.
"jangan. jangan pernah tunjukan wajahmu lagi didepanku." ia mundur perlahan dari hadapanku dan membuka engsel pintu ruang ganti ini. "pergi."
dan ia menyuruhku pergi sekarang? dia benar-benar sudah tidak waras. kurasa aku tidak salah saat-
"KUBILANG PERGI!!" triakannya berhasil menghamburkan seluruh lamunanku. tanpa berpikir panjang, akupun langsung meninggalkannya sendirian diruangan itu.
Author's POV
Aleysia, seorang gadis pemalas berumur 19 tahun itu sedang asik menonton acara TV sendirian dan tak memerdulikan sekitarnya. padahal ia tahu kalau ibunya- Kate sedang sibuk mengolah makanan didapur.
"Al! tidak bisakah kau membantuku?" teriak Kate dari dapur, ia benar-benar kerepotan sekarang. "tidak, mom. aku sedang sibuk." ucap Aleysia mencoba tak perduli.
"maksudmu sibuk menonton TV itu? ayolah sebentar lagi tamunya akan datang." balas Kate lagi dan berhasil membuat ia mengerutkan dahinya keheranan.
Aleysia langsung berlari ke arah dapur dan melihat Kate yang benar-benar kerepotan sekarang. "apa teman kantormu yang akan datang, mom? mengapa kau tak bilang padaku dari tadi, aku kan bisa bersiap-siap dulu."
"tidak, sayang. tetangga baru kitalah yang akan datang untuk makan malam bersama." ucap Kate sambil tersenyum.
"oh tetangga baru itu.. apa mereka akan membawa anaknya?" tanya Aleysia lagi saat teringat dengan apa yang diucapkan ibunya kemarin.
Kate mengangguk, "tentu saja. nah sekarang lebih baik kau bantu mom dulu, baru kau segera bersiap-siap. mom sudah menyiapkan bajumu dikamar."
"uh, baiklah mom." ujarnya pasrah.
---
KAMU SEDANG MEMBACA
A Little Too Much [Shawn Mendes]
FanfictionKau tak pernah ingin menunjukkan bahwa kau takut, namun kesendirian terlalu berat untuk kau hadapi sampai kau tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Meskipun kau terlihat kuat tapi aku tahu kau hampir tidak bisa bertahan. Kadang semuanya terlal...