"maaf."
apa? tidak mungkin.
aku masih tak percaya dengan apa yang kudengar barusan. aku pun langsung menoleh ke arah belakang dan ya, dia masih berdiri ditempatnya.
"kau bilang apa?" tanyaku memastikan. karena jujur saja, aku benar-benar bingung dibuatnya sekarang.
"w-what?"
oh sialan, kurasa aku tadi hanya berhalusinasi. lihat saja wajahnya yang menyebalkan itu, sangat mustahil jika ia akan meminta maaf padaku. akupun berusaha membuang pikiranku jauh-jauh dan kembali melanjutkan langkahku.
namun mengapa ucapan itu begitu nyata di telingaku? aku-
bug!
"shit." aku terjatuh saat kakiku bertabrakan dengan pot bunga yang ada di sekitar halaman rumah pria menyebalkan itu.
rasa ngilu langsung menyebar di area kakiku saat menyadari bahwa lututku sudah bersentuhan keras dengan bebatuan.
"ceroboh."
tubuhku seketika tersentak. bukan hanya karena aku terkejut saat mendengar suara itu tapi tangan besarnya sudah berada dibahuku sekarang. apa-apaan dia?!
"dont. touch. me." ucapku penuh kekesalan dan langsung menepis tangannya dari bahuku.
aku bersusah payah untuk bangkit walaupun kakiku terasa nyeri sekali tapi aku tidak membutuhkan pertolongannya. cih!
"kau kira kau itu siapa, hah? berani-beraninya kau menyentuhku. aku sama sekali tidak perlu bantuanmu sedikitpun."
aku pun berusaha untuk melangkahkan kakiku, tapi.. "aduh!" kakiku terasa semakin nyeri saat melangkah dan membuatku kembali terjatuh ke tanah.
Author's POV
seluruh perkataan Aleysia membuat tubuh Shawn tidak bergerak. seakan-akan lelaki itu memikirkan semua ucapan yang terlontar dari mulut gadis itu.
namun Aleysia tidak mau melihat wajah orang yang dibencinya itu lebih lama lagi. tanpa ingin mengetahui respon yang diberikan oleh shawn, ia langsung pergi meninggalkan shawn yang mematung ditempatnya.
"maaf."
sepatah kata itu keluar dari bibir seseorang yang dianggap sudah 'gila' itu begitu saja dengan raut wajahnya yang datar. namun itu mampu membuat Aleysia menghentikan langkahnya dan membalikkan wajahnya. "kau bilang apa?"
"w-what?" saat itu Shawn langsung kikuk begitu mendengar pertanyaan dari Aleysia.
tak mengerti maksudnya apa, gadis itu langsung menggeleng-gelengkan kepalanya. namun kesialan menimpa dirinya, ia terjatuh saat kakinya tersandung batu dan berhasil membuat lututnya sedikit terluka. refleks Shawn langsung memegang bahunya namun Aleysia malah menepis tangannya dan memarahi Shawn habis-habisan.
karena Aleysia merasa tidak perlu bantuan, ia mencoba bangkit dan berjalan beberapa langkah namun dewa tak berpihak padanya. ia malah tersungkur lagi saat merasa lututnya yang semakin terasa nyeri.
Shawn yang awalnya ingin kembali masuk kerumahnya langsung menoleh saat mendengar suara keluhan dari Aleysia. tanpa memikirkan ocehan yang dikeluarkan Aleysia tadi, ia langsung berlari cepat ke arah gadis itu.
"astaga, Aleysia!"
langkah kaki Shawn langsung berhenti saat melihat Dylan yang berteriak dari kejauhan dan juga berlari mendekati Aleysia. "kau kenapa?!" tanya Dylan khawatir.
Aleysia tidak menjawab karena ia masih saja sibuk dengan kakinya itu. melihat itu, tatapan Dylan langsung mengarah ke arah Shawn yang jaraknya hanya beberapa meter dari Aleysia. "apa kau yang membuatnya jatuh?" tanya Dylan yang meletakkan kecurigaan pada pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Little Too Much [Shawn Mendes]
FanfictionKau tak pernah ingin menunjukkan bahwa kau takut, namun kesendirian terlalu berat untuk kau hadapi sampai kau tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Meskipun kau terlihat kuat tapi aku tahu kau hampir tidak bisa bertahan. Kadang semuanya terlal...