Chapter 1

640 74 23
                                    

In everynight....

aku terpuruk.
bayangan itu.
bisikan itu.
ia selalu datang.
disana, tepat didepanku.
dan sekarang ia muncul kembali.
kepalaku terasa berat.
ini begitu menyakitkan.

'kau sial.'

'semua orang akan membencimu.'

'dan kematian.'

bisikan itu kembali.
aku menutup telingaku kuat namun bisikan itu terus menggema ditelingaku.

"ARGH!!!! GO!!!!!"

kepalaku sakit, sangat sakit. kulempar semua barang yang ada disekitarku. aku menggeliat. aku tak terkendali. semua hancur berantakan.

namun seketika, semuanya lenyap.

Author's POV

munculnya secercah cahaya matahari dari jendela kamar Aleysia itu sama sekali tidak mampu membangunkan gadis berparas cantik sekaligus berantakan itu.

sesekali ia mencoba untuk mengerjapkan matanya, namun yang ia lakukan malah menarik selimutnya dan berusaha untuk tidur kembali. bagaimana tidak? tentu saja ia tak ingin menyia-nyiakan hari libur terakhirnya dikampus.

*tok tok tok*

"Aley, apa kau masih tidur?" tanya Kate- ibu Aleysia sambil mengetuk pintu kamar anak semata wayangnya itu.

"kau harus ikut dengan mom ke kantor, sayang."

Aleysia mendadak bangkit dari tidurnya akibat mendengar perkataan ibunya barusan. "apa kau sudah tidak waras, mom? ini hari libur terakhirku dan kau mengajakku untuk ikut denganmu?" teriak Aleysia dari dalam kamarnya, ia sama sekali tidak terima karena seharusnya dia tidur seharian hari ini.

Kate sama sekali tidak merespon apapun dari ucapan anaknya itu. ia berfikir lebih baik ia pergi daripada ia tetap memaksa Aleysia namun tak akan ada hasilnya.

Aleysia bersandar dan menarik nafasnya dalam saat mendengar suara mobil ibunya yang melaju pergi.

"argh mom masih saja memaksaku. aku tak akan mau mengikuti jejaknya sebagai dokter kejiwaan. not interesting at all." umpat Aleysia dan kembali menjatuhkan tubuhnya dikasur.

*cling*

bunyi tanda pesan masuk langsung memecahkan lamunan Aleysia.

from: Caroline Isaac
Mr. G baru saja menghubungiku. ia bilang tugas yang ia berikan kemarin harus diserahkan pada pukul 2 siang. lalu ia menyuruhku untuk memberitahukanmu. sungguh menyebalkan sekali.

Aleysia hanya menunjukkan wajah datarnya saat membaca pesan dari temannya itu dan tidak berniat membalasnya sekalipun karena tentu saja yang ia maksud itu besok. ia kembali mencoba memejamkan matanya lagi..

*cling*

from: Caroline Jean
pukul 2 siang. hari ini. dikampus.

dang.
Aleysia langsung melihat ke arah jam dinding yang ada dikamarnya itu dan tersentak saat mengetahui bahwa sekarang sudah pukul 1.15 siang.

Aleysia's POV

bagaimana bisa Mr. G meminta tugasnya mendadak seperti ini?! sialan, akan ku lempar dia dengan sepatuku jika aku bertemu dengannya nanti!

ya tentu saja aku tidak serius. bisa-bisa aku dikeluarkan dari kampus itu dan mom akan menceramahiku hingga tiga hari tujuh malam.

aku langsung mencuci wajahku dan bersiap ke kampus. tentu saja aku tidak akan mandi, karena aku tak ada waktu untuk itu dan rasa malas selalu menggerogotiku. aku berlari menuruni tangga dan langsung mengeluarkan Range Rover kesayanganku dan malaju kencang ke arah kampus.

setelah dua puluh menit menempuh perjalanan, aku sudah berada di area parkiran kampusku. sekarang sudah menunjukkan pukul 01.53 siang dan aku rasa aku datang tepat waktu.

Univercity of Warwick adalah universitas dimana tempat aku belajar mengenai seni yang sudah dua tahun lamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Univercity of Warwick adalah universitas dimana tempat aku belajar mengenai seni yang sudah dua tahun lamanya. tentu aku tidak mengambil kedokteran seperti apa yang ibuku inginkan karena aku akan selalu menolaknya.

suasana kampus hari ini tidak begitu ramai dan juga sepi. hal itu karena hanya mahasiswa/i semester empat dan lima lah yang libur. aku pun terus berjalan menelusuri lorong kampusku dan ah! itu Caroline sudah berada didepan ruangan Mr. G.

'Aleysia!' teriak Caroline sambil melambaikan tangannya kepadaku. akupun berlari kecil ke arahnya sambil memegangi tugasku ini. "ayo masuk! dia ini sungguh menyusahkan saja."

Caroline terkekeh geli mendengar ucapanku. kami pun masuk keruangan Mr. G dan langsung mengumpulkan tugas kesenian itu.

"excusme, sir."

aku sedikit tersentak akibat suara seorang pria yang akan masuk ke ruangan ini. uh mengapa sekarang aku mudah sekali terkejut?

aku dan Caroline pun menoleh ke arah sumber suara dan terlihat seorang pria bertubuh tinggi berada tepat didepan pintu ruangan ini. tatapannya hanya lurus mengarah ke Mr. G dan perlahan ia berjalan memasuki ruangan.

"kau anak baru?" ucapku spontan, aku memang tidak pernah melihatnya dari pertama kali aku masuk disini. jadi tak ada salahnya kan?

"sepertinya ia tidak mendengar ucapanmu barusan.." bisik Caroline karena pria itu sama sekali tidak merespon ucapanku. jangankan merespon, ia sama sekali tidak menoleh ke arahku.

"hey, aku berbicara denganmu!" ucapku sedikit keras dan juga kesal. bagaimana bisa ia tidak mendengar suaraku dengan jarak yang tidak jauh ini?

bukannya menjawab, pria sialan ini hanya menoleh ke arahku sekilas dan langsung memalingkan wajahnya. goddamnit!

"kau-" sebelum aku melanjutkan ucapan ku, Caroline malah menarikku keluar dari ruangan Mr. G dan membawaku ke parkiran kampus.

"apa dia tidak pandai berbicara? atau dia tidak bisa mendengar? bisa-bisanya dia tidak menghiraukan ucapanku. sialan." ocehku tak karuan.

"mungkin dia tak mau berbicara dengan orang asing?" respon Caroline yang sama sekali tidak membuat kesalku hilang.

"lihat saja, akan kukerjai dia nanti."

bersambung.

HALOOO, INI FF KETIGA AKU SETELAH 'THE WEIGHT' DAN 'NEVER BE ALONE (oneshot)'

FINALLY CHAPTER 1 UDAH SELESAIII. DONT FORGET TO VOTE AND COMMENT. HOPE U LIKE IT! ❤️

A Little Too Much [Shawn Mendes]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang