Author's POV
Kate langsung tersenyum lega begitu mendengar suara langkahan kaki yang semakin mendekat dari arah dalam rumah milik Alice.
namun ternyata Shawn lah yang membukakan pintu untuk mereka. tapi bukannya menyambut kedatangan mereka dengan sopan, Shawn malah mengeluarkan ekspresi tak senang saat melihat Aleysia dan Kate yang berada didepan rumahnya itu. "mau apa kalian kemari?" tanyanya tanpa sedikit pun basa-basi. tapi saat Kate ingin menjelaskan apa maksud kedatangannya, tiba-tiba Alice muncul dari arah dapurnya.
"ah, Kate? mengapa kalian hanya berdiri disini saja. mari masuk." ucap Alice dengan ramahnya dan dibalas dengan anggukan oleh Kate.
---
"sebenarnya tujuan kami datang kesini untuk meminta maaf pada kalian. terutama atas perbuatan Aleysia pada Shawn yang kemarin dan juga tadi siang."
tapi Alice tak tampak bingung saat mendengar penjelasan singkat itu karena ia sudah mengetahuinya. dan tentu saja Kate yang memberitahukannya terlebih dahulu.
"maaf." ucap Aleysia acuh tak acuh dan hal tersebut membuat Kate harus menahan emosi terhadap anaknya yang keras kepala itu. ia tak senang mendengar ucapan Aleysia yang terkesan sangat tidak sopan didepan Alice maupun Shawn. "bicaralah dengan baik, Aleysia." ucap Kate.
Aleysia yang sudah tak bisa berbuat apa-apa lagi pun hanya bisa mengikuti perintah ibunya untuk meminta maaf pada Shawn. "ya, ya. aku meminta maaf karena sudah menampar dan juga menyinggung perasaanmu. aku tidak sengaja melakukannya, mungkin aku hanya sedikit terbawa emosi." jelas Aleysia sambil memutarkan kedua bola matanya.
siapapun yang melihatnya pasti akan tahu kalau Aleysia tidak bersungguh-sungguh dengan ucapannya.
Shawn tak mengeluarkan sepatah katapun, ia hanya memainkan alisnya dan mengangguk sekilas. walaupun demikian, Alice dan Kate tersenyum lega karena sudah tidak ada permasalahan lagi diantara mereka untuk sementara ini.
"ehm, baiklah. aku harap kalian bisa berteman dan tidak bertengkar seperti ini kembali. karena kupikir mulai dari sekarang kalian akan lebih sering menghabiskan waktu bersama. bukan begitu, Alice?" ucap Kate dan dibalas dengan senyuman manis dari Alice.
tetapi penjelaskan Kate barusan telah membuat anak semata wayangnya itu tersentak kaget. "apa maksudmu, mom?" ucapnya kebingungan sekaligus tak habis pikir dengan perkataan ibunya. Aleysia pun menoleh ke arah Shawn dan berharap ia akan mengamuk juga membantah ucapan dari Kate. tetapi semua bukan seperti apa yang ia harapkan, Shawn malah berdiam diri tanpa mengucapkan sepatah katapun dari bibirnya. siapapun tidak tahu apa yang ada didalam dipikirannya sekarang, tetapi wajahnya menggambarkan bahwa ia tidak terbawa emosi sedikitpun. "mom, please." mohon Aleysia yang terlihat gusar dan sekaligus meminta penjelasan pada ibunya itu.
mencoba untuk mengabaikan ucapan Aleysia, Kate mengalihkan perhatiannya dan mengambil beberapa berkas dari dalam tasnya. ia memberikan berkas itu kepada Alice dan dengan senang hati Alice membuka berkas itu juga segera menandatangani-nya.
tidak mengerti apa yang sebenarnya direncanakan oleh kedua wanita paruh baya itu, tetapi yang pasti kepala Aleysia sudah penuh dengan pertanyaan-pertanyaan yang ia tak tahu apa jawabannya.
"apa maksud ini semua?" semua mata langsung tertuju pada pria yang sedari tadi hanya berdiam diri itu. Aleysia menatapnya aneh karena yang ia lihat Shawn bersikap tenang bahkan tak peduli tadinya.
"hunny, kau harus menandatangani surat ini juga." ucap Alice sambil memberikan berkas yang ia pegang itu pada anaknya. "tak bisakah kau menjelaskan apa itu terlebih dahulu, mom?"
Alice menghembuskan nafasnya pelan, "read it." ucapnya sambil tersenyum singkat.
Shawn mengambil kasar itu berkas itu dari tangan ibunya. ia perlahan membukanya dengan penuh keraguan yang bisa terlihat sangat jelas dari gerak-geriknya. setelah beberapa detik ia melihat apa isi berkas tersebut, wajahnya seketika memerah dan terlihat Shawn perlahan mengepalkan tangannya kuat. Kate dan Alice terlihat was-was begitu melihat reaksi yang dikeluarkannya. meskipun Aleysia juga tidak tahu apa isi berkas itu, jantungnya juga berdetak kencang karena ia tahu sebentar lagi bahwa Shawn akan hilang kontrol.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Little Too Much [Shawn Mendes]
FanfictionKau tak pernah ingin menunjukkan bahwa kau takut, namun kesendirian terlalu berat untuk kau hadapi sampai kau tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Meskipun kau terlihat kuat tapi aku tahu kau hampir tidak bisa bertahan. Kadang semuanya terlal...