Our Marriage Tales 6

2.5K 253 19
                                    

Sooyoung menatap pintu masuk cafe dengan hati yang berdebar. Rasanya seperti pada kencan pertama. Suaminya, yang belakangan ini dalam sebuah masalah dengan dirinya tadi mengirim pesan dan mengajaknya bertemu. Sooyoung penasaran dengan apa yanh akan dikatakan Sungjae nanti. Sungguh dia sangat penasaran. Apakan Sungjae akan meminta maaf lebih dulu? Atau malah akan menyalahkannya? Sungguh dia tidak bisa menebaknya.

Setengah jam yang lalu, Sooyoung sudah tiba dicafe dengan menumpang taksi. Namun Sungjae tak juga terlihat. Sooyoung berpikir mungkin suaminya itu masih dalam pekerjaannya. Atau mungkin terjebak macet. Meskipun hal itu jarang sekali terjadi di Korea, namun dia menghibur dirinya dengan itu.

Dia menyeruput vanilla latte nya sekali lagi. Kemudian gelas itu menjadi kosong. Dia rasa dia butuh segelas yang baru. Dia memanggil pelayan dan memesan satu minuman lagi.

Matanya kembali menyelinap melirik pintu masuk. Seseorang yang dikenalnya itu masih juga belum terlihat. Sejam sudah dia menunggu. Kejadian ini mengingatkannya pada kejadian beberapa tahun lalu pada saat dirinya pertama sekali mengajak Sungjae untuk berbicara serius. Pria itu sangat cepat mengatakan 'iya'. Namun seperti hari ini, dia tidak kunjung tiba. Perbedaannya adalah saat itu Sooyoung yang mengajaknya, sedangkan saat ini Sungjae yang memulainya.

Sooyoung meraih ponselnya yang berada diatas meja. Mencari kontak Sungjae, dan menghubunginya. Namun tidak ada jawaban. Sooyoung menghela nafas kesal. Apa yang sebenarnya diinginkan pria ini darinya?!

Dia memutuskan untuk menunggu setengah jam terakhir. Namun sama saja, Sungjae tak kunjung ada kabar. Akhirnya, dengan hati yang diselimuti kekesalan, ia pulang. Mungkin Sungjae tidak serius dengan ajakannya tadi.

Hujan turun. Sooyoung berjalan keluar cafe dan berdiri didepan pintu. Menunggu hujan sedikit reda agar dia bisa berjalan menuju pinggir jalanan dan mencari taksi. Dia yakin sekali Sungjae tidak akan datang saat ini.

Seseorang menerobos hujan dan berlari kearah pintu cafe. Bukan, bukan kearah pintu cafe, namun berlari kearahnya.

"Oppa..." Ucapnya lirih.

Sungjae tiba dihadapannya. Hujan kini sudah membasahi sekujur tubuhnya. Bibirnya membiru karena kedinginan. Nafasnya terengah-engah menandakan dia sedang kelelahan.

"Maaf karena aku terlambat." Ucap Sungjae dengan wajah bersalahnya.

Sooyoung masih terdiam dan masih dalam posisi berdirinya.

"Sooyoung-ah, maafkan aku karena aku terlambat." Sungjae mengulangi perkataannya karena Sooyoung tidak memberikan respon apapun.

Sooyoung berjalan mendekatinya dan memeluknya. Dia menangis dibahu suaminya itu. Menumpahkan segala keluh kesahnya belakangan ini. Menyandarkan segala bebannya. Melampiaskan kerinduannya terhadap suaminya itu.

Sungjae mengelus lembut rambut Sooyoung. "Sooyoung-ah, pakaianku basah. Nanti kau bisa basah juga." Ucapnya.
*****
Sungjae mencoba menghidupkan mesin mobilnya, namun sama saja. Mobil itu tak kunjung menyala sementara hujan masih terus membasahi. Untungnya, mobil yang dikendarainya itu mogok saat dia sudah berada tidak terlalu jauh dari cafe. Sehingga dia bisa berlari untuk menemui istrinya.

Rapat dadakan dikantor agensi juga menjadi salah satu alasan keterlambatannya. Eunkwang baru saja mengakui rencana pernikahannya. Hal itu mengundang masalah antara agensi dengan BtoB. Namun semua member memutuskan untuk tidak mempermasalahkan hal itu. Mereka justru mendukung Eunkwang. Hanya saja agensi belum bisa memutuskan apapun.

Saat ini Sooyoung sedang menunggu didalam mobil sementara sungjae mencoba memperbaikinya. Pada saat bertemu didepan pintu cafe tadi, Sungjae belum sempat menceritakan semuanya. Ia hanya mengatakan bahwa mobilnya mogok dan ada diseberang jalan.

Our Marriage Tales 2 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang