"Tolong berhentilah dari pekerjaanmu."
Pertengkaran antara dirinya dan Sooyoung semalam kembali mengganggu pikirannya. Bahkan ketika dia sedang bekerja.
Hari ini tidak ada shooting drama. Mungkin besok. Sungjae belum tahu pasti karena managernya juga belum memberitahunya.
Sungjae merogoh tas kecil yang dibawanya tadi. Saat ini dia dan BtoB sedang dalam perjalanan menuju sebuah acara musik. Eunkwang, Paniel dan Minhyuk yang berada didalam mobil yang sama dengannya hanya terdiam dan fokus dengan ponselnya. Mungkin mereka sedang berhubungan dengan istrinya.
Istri? Setelah kejadian semalam dan Sooyoung menamparnya, masih bisakah dia memanggil Sooyoung adalah istrinya? Ah tidak. Bagaimana pun Sooyoung tetaplah istrinya. Semarah apapun dia pada istrinya, dia tidak boleh membencinya.
*****
"Kau hanya cemburu! Kenapa kau cemburuan sekali?! Dan saat ini kau mempengaruhi Jangmi untuk ikut-ikutan cemburu dan marah padaku, iyakan?!" Pekik Sungjae malam itu ketika Sooyoung menceritakan kejadian hari ini. Kejadian dimana Jangmi menangis dan mengatakan bahwa dia membenci Sae Ron.Sooyoung menggeleng keras, "sungguh ini bukan tentangku oppa! Ini tentang Jangmi! Aku tidak ingin dia terus-terusan terganggu dengan pekerjaanmu!"
"Apa? Bagaimana bisa anak sekecil itu terganggu dengan pekerjaanku? Bahkan dia belum mengerti. Kaulah yang merasa terganggu!"
"Oppa..." Ucap Sooyoung. Dia tidak menyangka suaminya akan berkata sekasar itu.
"Aku muak Sooyoung-ah! Aku muak jika kau selalu cemburu begini!"
Sooyoung semakin tak bisa menahan air matanya. Dia hanya terdiam sambil menangis dan terus menatap wajah marah Sungjae. Mengerikan sekali. Sungjae tidak pernah berbicara sekasar ini padanya. Sungguh pria dihadapannya ini bukanlah Sungjae yang dia kenal. Bukan seperti suaminya, teman tidurnya. Dia bukan Sungjae.
"... Bahkan dulu kau cemburu sekali hanya karena Nayeon memelukku dan kau kabur dari rumah! Kau kira aku bisa melupakan kejadian itu?!"
Kini Sungjae mulai mengungkit masa lalu. Kejadian yang sudah lama sekali. Kejadian ketika mereka baru saja menikah. Mengapa sungjae selalu saja membahasnya? Sementara Sooyoung berusaha keras untuk melupakan kejadian-kejadian suram dimasa lalu itu. Mengenai Nayeon, bukan pada saat mereka berpelukan yang membuat Sooyoung sakit, namun saat Nayeon hampir membunuh suaminya. Itulah yang paling ingin dilupakannya. Dan sekarang sungjae menguaknya lagi.
"Kau kira aku bisa melupakan saat kau berciuman dengan Chanyeol dirumah kita?! Ak..."
Plakk!
Sooyoung melayangkan telapak tangannya di pipi kanan Sungjae. Membuat pria itu terdiam. Meraba pipinya yang memanas dan perlahan memerah. Menatap wajah pilu Sooyoung. Bukan, kali ini bukan wajah pilu. Namun wajah marah. Sungjae tidak pernah melihat wajah Sooyoung seperti itu sebelumnya.
"Mengapa kau terus mengungkit masa lalu?" Tanya Sooyoung. Tidak dengan berteriak atau membentak. Dia bertanya dengan nada pelan namun mampu menusuk hati dan telinga Sungjae.
Sungjae masih terdiam. Apa dia benar-benar sudah keterlaluan? Tidak. Dia tidak salah. Mereka harus segera meluruskan permasalahan ini. Itulah keinginannya. Dia hanya tidak ingin Sooyoung terlalu pencemburu. Ini adalah pekerjaannya. Wajar jika dia melakukan hal seperti itu.
"Terserah apa maumu oppa. Aku tidak akan peduli lagi." Sambung Sooyoung kemudian pergi meninggalkan Sungjae.
Sungjae masih terpaku dan terus berkutat dengan pikirannya. Apa dia sudah salah? Apa dia terlalu berlebihan? Apa dia sudah menyakiti hati Sooyoung? Tidak. Masalah ini harus segera diselesaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Marriage Tales 2 [COMPLETED]
Fanfiction"Our Marriage tales 2" adalah fanfiction yang masih menceritakan tentang kehidupan pernikahan Sungjae dan Sooyoung. Kehidupan pernikahan tidak selalu berjalan mulus seperti yang sudah pernah dikatakan Sooyoung maupun Sungjae. Masalah pasti akan dat...