Sungjae membuka matanya perlahan. Seseorang kini tengah memeluknya erat. Siapa lagi kalau bukan Park Sooyoung istrinya. Perut istrinya yang semakin membesar karena kehamilannya yang memasuki bulan ke-8 itu membuat ada sedikit jarak antara mereka. Namun tetap saja hal itu tidak mengganggu mengingat yang berada di antara mereka berdua adalah calon anak kedua mereka.
Sungjae mengelus lembut perut Sooyoung. Istrinya itu masih terlelap. Tidak sabar rasanya menantikan kelahiran buah cinta mereka ini. Melihat bagaimana rupanya. Menyaksikan bagaimana dia tumbuh. Sungjae sungguh tidak sabar menantikannya.
Sungjae melirik jam dinding di kamarnya. Sudah pukul 8 pagi. Bahagia sekali melihat Sooyoung masih tidur di jam segini sejak sebulan lalu. Sungjae melarangnya untuk bekerja karena kehamilannya yang semakin bertambah bulan. Awalnya Sooyoung menolak, namun Sungjae terus memaksanya hingga wanita itu tak bisa lagi berkutik.
Mengenai pekerjaannya, saat ini Sungjae masihlah seorang idol. Namun drama yang di perankannya bersama Sae Ron beberapa waktu lalu akan menjadi drama terakhir disepanjang perjalanan karirnya. Sungjae memutuskan untuk melepaskan gelar aktornya agar dia tetap bisa bersama BtoB. Hyunsik benar, memang ada yang harus di lepaskannya. Bukan anak dan istrinya ataupun BtoB, namun sesuatu yang menimbulkan masalah, gelar aktornya.
"Oppa.."
"Hm? Kau sudah bangun."
Sooyoung mendongakkan kepalanya agar bisa melihat wajah suaminya. "Suamiku tampan sekali." Ucapnya sambil tertawa lucu.
Sungjae mengernyitkan dahinya. Mengapa tiba-tiba sekali? Apa dia baru menyadari bahwa Sungjae memanglah tampan? Kemana saja dia selama ini?
"Tidak usah bingung begitu. Aku hanya bercanda." Ucap Sooyoung yang kemudian mempererat pelukannya.
"Kau manja sekali selama mengandung." Sungjae mengecup keningnya. Sooyoung tersenyum lucu.
"Hari ini kau pulang jam berapa?" Tanya Sooyoung.
Sungjae terlihat berpikir sejenak. Terlihat jelas dia sedang menghitung-hitung jadwalnya hari ini. "Jam... 1 pagi. Kalau tidak ada perubahan." Jawabnya.
Sooyoung mendengus kesal. Lama sekali! Padahal ia ingin bertemu suaminya lebih lama hari ini. Tapi Sungjae malah akan pulang pagi. Entah mengapa dia seperti sangat ingin bersama Sungjae lebih lama. Memeluknya seperti ini. Tapi harus segera berlalu karena pekerjaan suaminya itu.
"Lama sekali." Ucapnya sedikit kesal.
Sungjae mengacak rambutnya, "mengapa kau semakin bertambah manja saja?"
"Bersiaplah. Nanti kau terlambat." Ucap Sooyoung mengenyampingkan kegeoisannya. Suaminya memang harus bekerja. Banyak yang menunggunya di luar sana.
Sungjae mengangguk lalu mengecup bibirnya satu kali. Kemudian bangkit dan berjalan menuju kamar mandi. Percayalah, Sungjae juga sangat berat harus meninggalkan Sooyoung lagi. Tapi dia tak kuasa mengubahnya. Ini adalah kewajiban baginya.
*****
Jangmi baru saja tiba di sekolahnya. Hatinya sudah sedikit tenang. Ayah dan ibunya sudah berbaikan dan teman-temannya sudah tidak mengejeknya lagi."Jangmi-ah.." Seorang teman Jangmi menghampiri gadis kecil itu.
"Hm?"
"Apa yang sedang kau lakukan? Tidak ikut bermain?" Tanya temannya yang sedari tadi mengamati Jangmi yang sedang duduk di sudut taman bermain.
"Masih pagi sekali. Kelas juga belum di mulai. Aku takut kelelahan." Jawabnya.
Temannya itu mengangguk, "baiklah. Aku akan menemanimu disini."
Jangmi menoleh dan menatapnya. Seung Yeon, teman sebangkunya ini baik sekali. Selalu menemaninya dan membelanya. Rasanya dia ingin sekali memperkenalkan temannya ini pada ayah dan ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Marriage Tales 2 [COMPLETED]
Fiksi Penggemar"Our Marriage tales 2" adalah fanfiction yang masih menceritakan tentang kehidupan pernikahan Sungjae dan Sooyoung. Kehidupan pernikahan tidak selalu berjalan mulus seperti yang sudah pernah dikatakan Sooyoung maupun Sungjae. Masalah pasti akan dat...