Sooyoung membantu Sungjae merebahkan tubuhnya diatas kasur. Hari ini dia sudah bisa pulang setelah 2 hari dirawat dirumah sakit. Keadaannya sudah membaik. Suhu tubuhnya juga sudah kembali normal.
"Oppa, mau aku buatkan teh hangat?" Tanya Sooyoung setelah dia menyelimuti tubuh Sungjae.
Sungjae menggeleng, "tidak usah. Aku ingin air putih saja." Jawabnya.
Sooyoung mengangguk lalu melangkah menuju dapur untuk mengambil segelas air putih.
Sungjae meraih ponselnya yang berada di atas meja kecil disebelah kasurnya. Ia mulai mencari-cari pemberitaan tentang dirinya didunia maya. Komentar-komentar penggemarnya dan artikel-artikel.
"Oppa cepatlah sembuh. Kami sangat merindukanmu."
"Sungjae oppa pasti sangat kelelahan. Oppa jaga kesehatanmu, kami menyayangimu."
"Agensinya tega sekali. Akhir-akhir ini aku sering sekali melihat Sungjae oppa muncul ditelevisi sendirian. Sepertinya agensinya sedang membutuhkan banyak uang."
Sungjae terdiam setelah membaca komentar terakhir di sebuah artikel yang memberitakan tentang dirinya itu.
'Sepertinya agensinya sedang membutuhkan banyak uang.' Komentar itu membuatnya berpikir keras. Benar. Agensi memang sedang membutuhkan banyak uang. Mereka juga meminta bantuan pada Sungjae secara pribadi untuk bekerja lebih keras. Sungjae menyetujuinya. Tapi setelah dipikir lagi, apakah saat ini agensi sedang memanfaatkannya? Ah tidak, dia tidak boleh berpikir seperti itu. Walau bagaimanapun, agensi inilah yang telah membesarkan namanya.
"Oppa minumlah." Perintah Sooyoung.
Sungjae mengubah posisi berbaringnya menjadi duduk dan meminum air putih itu.
"Apa yang sedang kau lihat?" Tanya Sooyoung ketika tak sengaja melirik layar ponsel Sungjae.
"Hanya komentar para penggemar." Jawabnya.
Sooyoung mengambil ponsel sungjae dan me-scroll komentar-komentar itu. Hampir semua isinya mengkhawatirkan suaminya itu dan mendoakan yang terbaik untuknya.
"Ah iya, oppa. Ada yang ingin kutanyakan padamu." Ujar Sooyoung tiba-tiba. Dia kemudian mengembalikan ponsel Sungjae dan berjalan menuju sisi lain kasur untuk bisa berbaring disebelah suaminya itu.
"Tentang apa?" Tanya Sungjae saat mereka sudah berbaring berdampingan.
"A...." Belum sempat Sooyoung menanyakannya, ponsel Sungjae berdering tanda panggilan masuk.
'Eomma' tertera dilayar ponselnya. Sungjae segera menekan tombol hijau dan menyapa ibunya.
"Eomma.." Sapanya.
"Sungjae-ah, appamu ingin bertemu. Datanglah kesini jika kau ada waktu."
"Hm. Baiklah."
"Bagaimana dengan keadaanmu?"
"Aku sudah tidak apa-apa. Tadi aku berharap eomma menjengukku lagi."
"Maaf. Ada hal yang harus eomma urus. Baiklah sebagai gantinya eomma akan berkunjung kerumahmu hari ini. Bagaimana?"
"Tidak usah. Aku akan kesana nanti. Mumpung sedang libur. Aku akan menemui appa."
Sambungan terputus.
"Ada apa?" Tanya Sooyoung.
"Appa ingin bertemu denganku." Jawabnya.
"Bersiaplah, aku ingin mengajakmu dan Jangmi juga kesana."
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Marriage Tales 2 [COMPLETED]
Fanfic"Our Marriage tales 2" adalah fanfiction yang masih menceritakan tentang kehidupan pernikahan Sungjae dan Sooyoung. Kehidupan pernikahan tidak selalu berjalan mulus seperti yang sudah pernah dikatakan Sooyoung maupun Sungjae. Masalah pasti akan dat...