6

5.7K 544 62
                                    

Kafe Crezz ramai siang ini. Banyak anak sekolah Mishi yang singgah di sana, sekadar ngobrol atau sambil mengerjakan tigas sekolah. Tempatnya memang strategis, dekat sekolah dan menunya enak.

Mishi sebenarnya sedikit heran Sky mengajaknya ke sini. Tempat ini tentu saja berisi anak-anak SMA-nya. Mishi melirik ke sekeliling, tak sedikit yang memandang ke arahnya.

"Kak."

"Ya?"

"Tumben sih ngajak ke sini?"

"Di rumah kan nggak ada Mama, nggak masalah kan makan di sini?"

"Oh.... Nggak pa-pa sih. Aku suka kok menu di sini. Aku kan sering makan di sini sama Mentari."

"Kamu mau pesen apa?" tanya Sky, masih melihat-lihat menu.

"Aku mau suparela sama es--"

"Es teh?" potong Sky.

"Yup, bener banget."

"Kamu di manapun pesennya selalu es teh."

"Habis cuma minuman itu yang di mana-mana rasanya enak."

"Nggak mau nyoba es krim?"

"Nggak ah, nanti nggak habis. Sayang kalau nggak habis."

"Buat aku kalau nggak habis. Bukannya kamu pengin es krim dari kemarin?"

"Kok Kak Sky tahu?"

"Lihat di path-mu."

"Beneran Kak Sky mau habisin kalau aku nggak habis?"

"Iya, kamu mau rasa apa?"

"Beneran?"

"Iya, Mishi Alayya," balas Sky seraya menatap Mishi. Mengalihkan pandangannya dari buku menu.

Tapi Mishi segera memalingkan wajahnya dipandang Sky. Pipinya terasa berkedut seketika. Debaran aneh itu semakin terasa.

"Aku mau rasa cookies aja, Kak."

Tangan Sky terulur mengusap puncak kepala Mishi. "Ok."

Mishi memainkan gamenya saat menunggu menu datang. Dia tak tahu harus bersikap bagaimana saat dekat dengan Sky seperti ini. Sementara Sky juga hanya diam. Mishi ingin pesanannya segera datang, jadi dia tak mati kutu.

"Kamu main game apa?"

"Kayak biasanya, Kak."

"Memang apa asyiknya?"

"Ya asyik aja, mau coba?"

"Boleh."

Sky mengambil alih ponsel yang Mishi ulurkan padanya. Senyum tipis terulas melihat game yang Mishi mainkan. Game-nya anak kecil yang harus punya kesabaran agar level permainannya meningkat. Tangannya bergerak keluar dari menu game. Ada rasa ingin tahu isi dari ponsel Mishi yang kini sudah sibuk dengan es krimnya yang baru saja datang.

Aplikasi chat Mishi paling banyak berisi namanya, Sky Angkasa. Lalu ada nama Mentari dan beberapa nama lain. Tapi dia penasaran dengan nama Bumi Hadar. Dia pun membuka chat dari Bumi.

I'm SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang