Alluka & Killua

351 28 14
                                    

Cerita ini akan mengambil masa lalu dan alasan kenapa tokoh mau bergabung.

Tapi mari kita lihat kejadian yang sedang terjadi.

×××××××××××××××××××××××××××××××××××××

Alluka merupakan anggota ke-2 The Virus, dan dia juga adalah adik dari salah satu anggota yaitu, Killua. Mereka sering disebut sebagai Zoldyck bersaudara. Walau ia selalu datang rapat tapi sebenarnya Alluka tidak tahu menahu tentang apa yang anggota The Virus bicarakan.

Killua merupakan anggota ke-7 The Virus, dan dia juga adalah kakak dari Alluka. Killua merupakan anak yang paling spesial di keluarga Zoldyck dan nantinya kelak akan menjadi pewaris bisnis keluarga yaitu menjadi seorang pembunuh bayaran elit.

"Bukankah sudah ku bilang! Tidak mungkin! Aku takkan menyerahkan adikku pada orang sinting sepertimu" sahut Killua seraya menarik Alluka dan genggaman Leader-san.

"Wah..wah..kejamnya...aku ini kan seorang Leader-san" ucap Leader-san dengan nada lirihnya.

"Aree...? Apakah selama ini Leader-san pernah berguna bagi kami ya..." Ucap Killua dengan wajah kucingnya.

"Onii-chan!" Alluka yang merasa kakaknya sedang menguji ketabahan Leader-san pun langsung menegurnya.

"Baiklah...aku tidak akan memanfaatkan adik tercintamu ini, lagipula aku nanti yang akan kerepotan mengabulkan permohonannya yang ajaib itu" Leader-san akhirnya menyerah.

"Maafkan kakakku yang songong ini, dia memang selalu suka meledek orang" ucap Alluka melihat Leader-san yang terpojok.

"Yaa...adikmu ini memang adik yang baik ya"

"Oi! Jangan katakan hal kejam seperti itu pada kakakmu yang baik hati ini" Killua merasa dirinya telah di intimidasi oleh  Alluka.

"Haha...lagipula, keinginanmu yang kau bilang saat bergabung itu akan terwujud jadi, tunggulah dan...jangan lupakan bagaimana kau bisa ada dinThe Virus" Leader-san mulai memasang wajah yang sedikit serius.

"Uhm! Itu pertemuan yang menyenangkan" ucap Alluka dengan tersenyum.

"Itu lagi?!"

×××××××××××××××××××××××××××××××××××××××

Hari itu, Leader-san hendak ingin pergi berkeliling dunia mengunjungi tempat-tempat yang belum pernah ada di daftar tempat yang harus dikunjungi namun, dengan bodohnya ia malah tersasar ke sebuah kota yang jauh dari kota ia berasal. Di sana ia melihat sebuah pohon yang sangat tinggi hampir 30 meter orang-orang disana menyebutnya pohon dunia.

Karena kehabisan uang dan persediaan makanan, Leader-san terpaksa harus mengais makanan dari tempat sampah. Ia masuk ke sebuah gang dan berhasil mendapatkan sebuah apel yang lumayan masih bagus. Tapi, tepat di gang sebrangnya ada sekelompok anak remaja yang sedang berbicara, satu diantaranya perempuan dan 2 lainnya laki-laki. Tak sengaja ia melihat sebuah kejadian yang luar biasa diluar akal sehat, anak perempuan yang berdiri tadi mengeluarkan aura hitam dan tak lama wajahnya berubah, matanya berubah menjadi hitam pekat tampak seperti bukan manusia. Leader-san memindik dan mendengar percakapan mereka jika anak perempuan tadi dapat mengabulkan permohonan dan ia dipanggil, Nanika.

Lama menguntit ketiga anak itu akhirnya seorang anak laki-laki berambut spiky itu berpisah dengan keduanya, ia pergi menuju pohon dunia. Dan Leader-san juga mendengar jika kedua anak itu ingin berpergian berkeliling dunia dengan anak perempuan tadi yang ternyata adalah adiknya. Akhirnya, Leader-san pun mendekati mereka berdua.

"Hai!!" Sapa Leader-san sebaik mungkin.

"Siapa orang gembel ini?" Pertanyaan anak itu sungguh menusuk hati Leader-san.

"A-a-apa?! Gembel?!! Kau kira mana ada gembel tampan dan stylish sepertiku?!" Tanya Leader-san kesal karena merasa dirinya itu tidak ada wajah layaknya gembel.

"Ah, ada kok...kau" tunjuk anak laki-laki itu.

"Onii-chan! Kau harus baik" ucap si anak perempuan yang akhirnya membela Leader-san.

"Oi, Alluka kau ada dipihak siapa? Kakakmu atau orang asing gembel ini?"

"Aku tidak memilih keduanya"

"Hai, stop! Aku sebenarnya adalah turis asing yang kebetulan tersasar disini dan mendadak menjadi gelandangan walau sebenarnya di tempatku tinggal aku memang gelandangan. Oh iya, aku melihat kalian tadi di gang kecil itu...wah...hebat sekali adikmu ini memiliki kekuatan yang sangat langka" ucap Leader-san seraya menggaruk belakang kepalanya yang sebenarnya tidak gatal.

"Oi! Tutup mulutmu! Ini adalah rahasia kami!" Killua langsung menutup mulut Leader-san dengan tangannya.

"Aku ingin menawarkan sesuatu padamu. Ada sebuah kelompok bernama The Virus mereka bukanlah musuh tapi juga bukan pahlawan, mereka hanya sekumpulan orang-orang unik nan ajaib yang melakukan pekerjaan diseluruh dunia, tidak semulia dokter memang tapi pekerjaannya menyangkut nyawa dan harga yang dibayar oleh mereka para pekerja gelap" jelas Leader-san, memelankan suaranya.

"Lalu?" Tanya Killua polos.

"Hugh! Aku menjelaskan panjang-panjang dan hanya itu jawabanmu." Leader-san merasa terpukul.

"Pertanyaanku masih sama. Lalu?"

"AKU SEDANG MEREKRUT MEMBER!!!" Jawab Leader-san berteriak sekuat tenaganya dan dihadiahi pandagan dari orang-orang di sekitar mereka.

"Oi! Pelankan suaramu! Untuk kedua kalinya aku menjadi pusat perhatian orang-orang!" Kata Killua seraya menjitak Leader-san.

"Jadi kau harus ikut! Pokoknya harus! Ini wewenang mutlak!" Paksa Leader-san.

"Uhm...bagaimana yaa..begini, sebenarnya aku adalah mantan pembunuh bayaran dan adikku ini memiiki kebiasaan untuk membuat permohonan tapi untuk saat ini ia hanya akan mendengarkan permohonanku saja. Dan...Alluka, apa kau setuju?" Jelas Killua, Leader-san terkejut dengan penjelasannya.

"Selama bersama Onii-chan aku tidak masalah" jawab Alluka.

"Uhm, oke. Jaa, kalau begitu...hoi! Gembel, dimana tempatmu berasal? Aku akan antar dengan pesawat pribadi milikku" ucap Killua memanggil Leader-san dengan kata 'gembel' itu lagi.

"Ano ne..ku beritahu, aku ini ketua dari kelompok itu" jawab Leader-san dan mencubit pipi Killua.

"Cih...payah. Masa ada ketua macam kau ini" pandangannya menjatuhkan Leader-san lagi.

"Aah..pokoknya terserah dirimu! Yang penting aku pulang!"

××××××××××××××××××××××××××××××××××××××

Itulah bagaimana mereka berdua masuk The Virus dan panggilan mereka tetaplah sama yaitu Ketua gembel-san, masih tetap dengan embel-embel 'gembel' tersebut yang akhirnya melekat erat pada Leader-san. Tapi, akhirnya mereka menyadari mengapa Leader-san layak menjadi ketua kelompok itu.

"Yaah, pada akhirnya dia tetapah gembel di kota tempatnya tinggal"

The VirusWhere stories live. Discover now