Cerita ini akan mengambil masa lalu tokoh dan alasan kenapa bergabung The Virus. Serta bagaimana ia bisa bergabung.
Untuk itu, mari kita lihat apa yang sedang terjadi sekarang.
×××××××
Kurapika merupakan anggota ke-4 The Virus, ia digunakan sebagai infroman dunia lelang oleh Leader-san karena hanya ia yang mengetahuinya. Ia sebenarnya adalah seorang kepala bodyguard dari bos yang bekerja untuk mereka yang bergelut di dunia gelap. Ya, alasan utama ia masuk The Virus karena ia ingin mengambil kembali mata dari sukunya yang habis dibantai, dan saat ia tahu jika The Virus bekerja untuk mengambil kembali semua hak milik orang yang dilelang ia pun setuju ikut. Walau dirinya yang sekarang sangat tertutup dan tidak mudah ditebak serta keras kepala, ia masih mau bekerja sama dengan mereka."Ayolah...ayolah...kali ini rapatnya penting kok" paksa Leader-san kepada Kurapika yang hendak ingin pergi kembali bekerja.
"Jika memang tidak penting aku pergi...aku sibuk" jawabnya.
"Ayolah...ini penting sekali kok! Aku sudah dapat informasi yang sangat penting" ucap Leader-san yang masih bersikukuh mengajak Kurapika.
"Informasi?"
"Benar! Tentang mata merah darah" Leader-san memasang wajah evilnya.
"Jangan percaya dia, Kurapika. Ingat sudah berapa kali kau tertipu tentang rapat penting" sahut Killua yang menguping mereka.
"Urusai!!! Ini percakapan antara aku dan Kurapika, kau jangan ganggu! Lagipula kenapa sih hobimu itu muncul di dialog tiap tokoh, huh?!" Kesal Leader-san dengan Killua yang terus muncul.
"Kali ini harus benar-benar penting" Kurapika akhirnya mau ikut rapat.
"Kau harus ingat kenapa kau disini? Apa tujuan awalmu. Dan bagaimana aku merekrutmu" ucap Leader-san pelan.
"Itu sebuah ketidaksengajaan 'kan? Kau tersasar saat di gedung pelelangan" jawab Kurapika.
"Ah! Bagian yang itu tidak usah disebut!"
"Dasar gembel yang otaknya mini dan tidak tahu jalan" ledek Killua.
"JANGAN MUNCUL DI DIALOG TOKOH LAIN LAGI DONG!!!"
×××××××××××××××××××××××××××××××××××××××
Hari itu pelelangan besar-besaran terjadi. Lelang itu bagaikan ladang uang dan surganya para kolektor barang antik, tapi sebenarnya apa yang dilakukan Leader-san? Aah...kejadian itu terjadi dikarenakan ia sedang kehabisan uang dan anggota. Leader-san mendengar sebuah lelang terbesar di sebuah kota yang amat jauh dari mana pun, namanya Yorkshin. Dengan uang yang sudah menyedihkan akhirnya ia pergi menuju kota itu.
Menurut peta tempat dimana diberlangsungkannya lelang, sebuah gedung besar itu pasti tempatnya karena banyak sekali para kaum ber-uang datang dan berkumpul sementara ia hanyalah gelandangan di tempatnya berasal. Namun, yang ia dapatkan adalah dugaan yang salah, yang hanya diperbolehkan masuk adalah anggota dari mafia dan maksimal 3 orang, karena melihat pakaiannya yang menyedihkan, ia pun diusir dari gedung.
Karena tetap ingin masuk, ia pun menjebol dinding di ruang bawah tanah dan memindik-mindik masuk. Saat itu, pelelangan sudah berlangsung setengah jalan, ia hanya berkeliaran tidak jelas hingga saat dilorong menuju ruang lelang ia bertemu seorang pria berambut blond. Leader-san menoleh dan terkejut mendengar suara rantai.
"Menyeramkan sekali..." Ucap Leader-san.
"Apanya?" Ia yang tak sengaja mendengar ucapan Leader-san pun langsung menoleh.
"Suara rantai itu. Mereka berteriak tentang balas dendam dan kematian bagi orang-orang yang membunuh mereka" jawab Leader-san seraya memakan cumi bakar yang ia curi.
"Apa urusanmu?" Tanyanya lagi, dingin.
"Hoi..kenapa jadi kau yang nanya?"
"Permisi, aku ingin lewat" katanya lagi.
"Hai, tunggu! Aku tahu kenapa kau disini"
"Itu bukan urusanmu"
"Ini anak. Biar kuberitahu, apa kau pernah mendengar sebuah kelompok bernama The Virus? Mereka adalah sekumpulan pemuda unik nan ajaib yang bekerja diseluruh dunia, mereka bukanlah musuh ataupun pahlawan hanya kumpulah orang ajaib, ya memang tak semulia seorang dokter tapi pekerjaan mereka meyangkut nyawa seseorang dan harga yang harus dibayar para pekerja gelap" jelas Leader-san.
"Aku sibuk, tidak ada waktu untuk mendengar bualanmu itu"
Leader-san ditinggal oleh orang itu. Ia langsung masuk ke ruang pelelangan sementara Leader-san masih berdiri dilorong, mengigit-gigit cumi bakar yang masih ada dimulutnya.
"Heh? Aku diabaikan...ya. Oke! Jaa! Suatu saat kau akan mencariku!"
Leader-san berlari dilorong mencari jalan keluar. Namun, karena lorong yang panjang dan gelap, ia hanya berputar-putar ditempat yang sama tanpa ia sadari. Ia kira ia sudah hampir sampai jalan keluar ternyata itu tempat dimana ia mulai. Ia lupa dimana letak dinding yang ia jebol. Sampai saat itu, ia bertemu seseorang, ia tak melihat wajahnya karena orang itu memunggunginya.
"Oi! Mingen!!" Panggilnya merasa ada secercah harapan.
Pria itu menoleh dibalik kegelapan. Leader-san berlari sambil melambaikan tangannya, tersenyum bahagia karena ada orang yang bisa membantunya. Semakin dekat wajah orang itu semakin terlihat, lebih dekat dan...ternyata ia orang yang tadi, senyum Leader-san pudar.
"Aa..ternyata kau" ucap Leader-san dengan wajah datar.
"Ada apa lagi? Kenapa kau tidak pulang dan cari orang lain" sahut Kurapika yang hampir kesal dihantui Leader-san.
"AKU AKAN CARI JIKA AKU TAHU JALAN KELUARNYA!!" Jawab Leader-san satu tarikan napas.
"Baik. Kau tersasar dan ingin tahu jalan keluar. Aku tahu, kau hanya tinggal lurus di sana ada sebuah tangga naiklah dan jalan saja ikuti jalannya nanti kau akan melihat pintu kaca itu adalah jalan keluarnya" jelas Kurapika menunjukkan jalan.
"Aku tahu kok!" Leader-san masih saja sok keren.
"Jelas kau hanya berputar-putar selama 1 jam lebih"
"Hoi, mingen...aku tahu apa yang kau cari. Bola mata merah...aku tahu dimana kau bisa mendapatkan semua itu, tapi...bagaimana yaa...hanya The Virus yang tahu dimana tempatnya" ucap Leader-san dengan wajah songongnya.
"Dimana? Jika kau memang benar tentang bola mata merah aku akan ikut dalam The Virus" jawab Kurapika dan dapat ditebak matanya berubah merah.
Leader-san bergidik ngeri dan merasa terancam.
"Aah, iya kok benar...aku tahu, jadi kau resmi menjadi anggota The Virus"
"Secepatnya...aku akan dapatkan itu"
"Pertama-tama jika ingin mendapatkannya yaitu.....antarkan aku pulang. Aku tersasar dikota ini"
"Jujur saja jika kau memang tersasar"
"Tidak mau memanggilku gelandangan atau gembel?"
"Tidak usah disebut memang sudah terlihat"
××××××××××××××××××××××××××××××××××××××
Itulah bagaimana Kurapika masuk The Virus, dikarenakan dendamnya dan ia ingin mendapatkan kembali mata-mata dari sukunya yang di bantai masal.
"Ah! Mou! Mengingat kejadian itu hanya membuatku kesal!"
YOU ARE READING
The Virus
FanfictionThe virus adalah nama dari sekelompok orang yang beranggotakan 10 orang dengan keunikan dan tujuan masing-masing dan kota yang berbeda. Rata-rata dari mereka memiliki keunikan yang langka bahkan bisa di bilang ajaib. Dan... Apa yang membuat mereka b...