Real Mission

274 23 25
                                    

Mereka semua menuju tempat pelelangan dengan menggunakan pesawat pribadi milik keluarga Zoldyck, ya sebenarnya Killua mengambilnya. Tempat itu mungkin memang agak sulit jika ditemukan oleh orang yang masih amatir dalam dunia pelelangan tapi itu bukanlah masalah, selama Yamiko bisa melacak lokasi dan Kurapika berpengalaman dengan dunia bawah serta Leader-san yang lumayan ahli, semua itu akan beres. Mereka sampai di sebuah lapangan besar untuk memarkirkan pesawatnya, mereka berjalan menuju tempat yang ia maksud.

Mereka menatap sebuah bangunan tua yang megah namun, menyeramkan. Pasti orang yang mengadakan sengaja membuat kesan seolah-olah gedung ini berhantu sehingga tidak ada warga sekitar yang berani mengunjungi dan dengan begitu barang lelang yang rata-rata hasil selundupan dan ilegal dapat aman. Sangat berani jika masuk lewat pintu depan maka mereka akan masuk lewat pintu langsung yang menghubungkan ruang bawah tanah tapi sebelumnya, Yamiko sudah masuk lebih dulu melewati jendela menuju ruang kendali dan ruang pengawas untuk mematikan seluruh sistem keamanan.

"Lama..."

"Lamanyaa..."

"Oh, iya Kofuku...kau masuk duluan ya. Dan pastikan kau harus berpihak pada mafia itu" ucap Leader-san sedikit mengancam.

"Oke..akan ku coba"

Lama menunggu sinyal dari Yamiko, sekitar sudah sepi dan tidak ada seorang mafia atau bodyguard lagi disana. Yamiko mengirim pesan pada Kofuku jika semuanya sudah siap.
Kofuku sgera masuk dengan pakaian rapi berjas dan sepatu kemudian di susul oleh lainnya.

"Untuk urusan ini serahkan saja pada Yamiko.."

.
.

Mereka semua sudah masuk. Sesuai kesepakatan jika mereka hanya akan meminta bantuan Nanika jika sudah terdesak, untuk awal-awal Nanika akan di letakkan di belakang dengan artian agar ia dapat aman karena senjata pamungkas hanya akan dikeluarkan saat terakhir. Semua telah mengganti pakaian mereka menjadi pakaian rapi berjas layaknya semua orang disana.

"Aku akan menghadapi mereka terakhir karena aku yang akan mencari tahu semuanya" ucap Leader-san.

"Kalau gitu, kenapa tidak kau saja yang menjaga Alluka? Aku akan sibuk membersihkan mayat" kata Undertaker menyerahkan hak jaga.

"Oi, oi...yang benar saja! Aku tidak akan menyerahkan adikku pada orang sinting dan sesat seperti dia!!" Ucap Killua menunjuk Leader-san.

"Jahatnya...lagipula, memang kau mau menyerahkan adikmu pada orang macam Sawayaka?" Tanya Leader-san menunjuk Sawayaka.

"Alluka itu perempuan jadi....ya...ah, tidak apalah jika dengan Sawayaka, lagian dia sedang tidak mengeluarkan Fuyu" Killua akhirnya menyerahkan Alluka pada Sawayaka.

"Mau gimana lagi ini sih" Sawayaka hanya pasrah dibuatnya.

Mereka berpencar ke seluruh penjuru gedung. Karma, Izaya dan Kurapika akan menuju ruang penyimpanan barang lelang, Killua yang akan mengurus para bodyguard bayaran sebagai penjaga di pintu depan, dan Leader-san yang akan menghadapi mereka semua satu persatu, Sawayaka dan Alluka hanya akan datang jika memang sudah sangat terdesak.

Berjalan diantara 2 orang yang memiliki hubungan yang buruk memang sangat menyiksa, Karma dapat membobol brangkas lelang sehingga mereka dapat menyusup masuk, tapi..

"Sial! Kita terlambat! Semua barang sudah di pindahkan!" Umpat Izaya.

"Yah...mau gimana lagi? Satu-satunya cara kita harus menyusup ke gudang aula lelang" ucap Karma.

"Masih ada waktu sebelum barang utama di lelang, kita harus cepat" tambah Kurapika.

Karena penjagaan yang lumayan ketat di sepanjang jalan menuju aula utama lelang, mereka harus sedikit mengerahkan tenaga untuk melawan mereka. Ditambah, ketiganya memiliki nilai lebih dalam pertarungan.

The VirusWhere stories live. Discover now