Haii!! Aku tau buku ini udah selesai. Tapi, enggak ada salahnya kan untuk keep vote ? Comment kalian sangat berarti untuk aku!
Thanks ❤️
-----------------------------------------
Kamis 06:05
Alarm kamar mulai berdering memekakan telinga. Nilam, salah satu dari sekian banyak anak yang kurang beruntung ini bangun dari tempat tidur. Mematikan alarm dan mengerjapkan mata.
"Nilaamnn!!! Bangunn!!! Makan duluu!!" Teriak seseorang dari balik pintu kamarnya. Nilam menutup mukanya dengan bantal. "Aduuhh!!! Iya ini gue udah bangun dari tadi !!"
"Gue tau lo boong Lam! Cepetan banguunn," karena tidak tahan dengan suara teriakan temannya yang sungguh membuat telingannya tuli untuk beberapa lama.
Nilam bangun lalu membuka pintu kamarnya. "Lo tuh ya! Hobi banget gangguin gue! Dasar jomblo kebelet kawin!" Ledek Nilam asal. "Kurang ajar lo ngatain gue kebelet kawin!" Nilam berjalan melewati Billa. Teman "baik"nya. Iya, masih hampir menjadi teman baik.
Di meja makan sudah terpampang makanan-makanan sederhana yang dimasak oleh Ibu Lastri. Ibu pengurus panti asuhan Pelita Harapan. Dia sudah kami anggap sebagai ibu kami sendiri.
"Nilam,Billa,Ayo makan dulu! Abis itu siap-siap pergi ke sekolah," dengan kantung mata di wajahnya, Nilam duduk lalu mengambil piring.Kamis,06:30
Alarm kamar Niko berbunyi. Membuat nya kesal dengan suara itu. Segera ia mematikannya dan terduduk di tepi tempat tidurnya.
Matanya melirik jam dan seketika membuatnya terkejut. "Setengah tujuh?!!!" Segera ia masuk ke kamar mandi dan bergegas mandi.
Ia menunggu bis di halte terdekat dari rumah kontrakannya. Seorang wanita berdiri disebelahnya. Wanita itu sudah terdorong-dorong oleh orang-orang yang kelihatannya sangat sibuk. Dan tidak melihat tubuh wanita mungil itu.
Niko manarik tangan wanita itu dengan kasar. Sontak hal itu membuat mata wanita itu melotot.
"Eh,lepasin!!! Lo mau ngapain gue? Masih pagi woy!!" Terikanya seraya berusaha melepaskan tangannya dari tarikan Niko. Niko melepaskan tangannya di ujung halte yang lebih tenang. "Gue tuh udah baik mau nyelamatin lo ! Kalau enggak gue tarik lo tadi, lo udah keinjek-injek kali!" Balasnya dengan nada dingin.
Nilam malu dibuatnya. Dia sudah menyangka Niko berbuat yang tidak-tidak. Nilam jadi tidak enak dengan Niko.
"Ya...ya.. Yaudah deh. Gue minta maaf udah nuduh lo yang enggak-enggak," ucapnya dengan mata menatap Niko yang sedang sibuk melihat kesana-kemari mencari bis.
Kenapa perasaan gue jadi gini ya? Gue ngerasa ada sesuatu di hati gue.
Tak ada jawaban dari Niko. Ia melihat seragam yang dikenakan Niko. Sudah ada dua hal yang membuat matanya melotot : Niko yang tiba-tiba menarik tangannya, dan sekarang, ia terkejut melihat logo seragam yang dikenakan Niko!
D...di...dia satu sekolah sama gue?
KAMU SEDANG MEMBACA
This Feelings
Teen FictionNilam (16) Gadis yang kehilangan ibu dan ayahnya sejak ia hadir di bumi. Orang tuanya pergi entah kemana. Meninggalkan berjuta perih di hati Nilam. Orang-orang mengatakan bahwa ibunya sudah meninggal. Ia tidak pernah mengenal orang tuanya. Tapi dia...