Sepulang sekolah, dia berinisiatif untuk segera mencari kerja. "Gue kerja dimana ya?" Nilam melirik setiap poster yang tertempel di tiang listrik. "
TING!!!
Lampu muncul diatas kepalanya. "Kenapa gue enggak kerja di restoran Kak Niko aja ya?"
Segera dia berlari menuju restoran. Terlihat, Niko sedang mengelap meja bekas pelanggan. "Kak Niko!" Panggil Nilam. Ia mendekati Niko.
"Kak, gue mau kerja disini!!" Niko membuka matanya lebar-kebar. "Maksud lo?! Tunggu, tunggu! Lo bukan mau ngikutin gue kan?"
Nilam membuang nafasnya. "Iiihh! Gue tuh mau cari uang buat sahabat gue kak!"
"Enggak! Pokoknya gue enggak mau lo kerja disini! Enggak ada lowongan!!"
Nilam tetap memaksa Niko supaya menunjukan dimana ruang manager restoran tersebut.
"Hey, Niko! Kenapa kamu marah-marah sama pelanggan?" Lelaki berkemeja putih itu menegur Niko.
Nilam langsung mengambil kesempatan. "Bapak ini manager disini kan?" Ia mengangguk. "Kenalin. Saya Nilam. Saya mau kerja disini pak,"
Lelaki itu menjabat tangan Nilam. "Nilam, kamu ikut ke ruangan saya. Dan kamu Niko! Kerja yang bener! Jangan marah-marahin pelanggan!" Niko mengangguk sambil meminta maaf.
Nilam mengikuti pak manager itu ke ruangannya.
"Jadi, kamu mau kerja disini?" Tanyanya setelah mereka tiba di dalam ruangan. "Iya pak. Saya mau kerja paruh waktu disini. Saya masih SMA. Tapi saya mau kerja,"
Bapak itu mengambil ijazah SD dan SMP Nilam. Melihat-lihatnya. Sambil sesekali mengangguk-anggukan kepalanya.
"Ok! Besok, kamu bisa kerja disini. Habis kamu pulang sekolah, lansung kesini ya! Dan ini kunci loker kamu dan juga baju seragam kamu. Kamu sebagai pelayan disini. Ok?"
Senyum bahagia terpancar di bibir kecil Nilam. "Makasih banyak ya pak!" Nilam menyalami Pak Kurniawan dengan sopan. Lalu keluar dari ruangannya.
"Kak! Aku keterima kerja disini loh!!" Niko berdehem. Tanpa menanggapi Nilam.
Nilam mengangkat bahunya. Ia pun keluar dengan wajah bahagia.
"Aduh! Tuh anak pake kerja disini segala lagi! Lagian Pak Kurnia pake nerima dia segala lagi!!"
Nilam langsung ke rumah sakit dengan wajah supeerr ceria! Bu Lastri dan Billa aneh melihatnya.
"Bu! Bil! Nilam diterima kerja!!!" Serunya semangat. "Waahh, selamat ya nak. Kerja dimana kamu?" Nilam melihat Billa sebelum menjawab. Mengisyaratkan bahwa Nilam akan menceritakan kejadiannya hari ini.
"Aku kerja di restoran. Restorannya enggak jauh dari sekolah kok," Nilam menganbil satu potong roti dan memakannya. Ia berlari cepat kearah Billa yang tidak jauh dari rumahnya.
"Lo tau enggak? Gue kerja ditempatnya Kak Niko!!! Jadi, gue bisa maki deket sama dia!" Seru Nilam semangat. "Seriusan?" Billa juga jadi semangat. "Sumpah demi cucurut!" Billa tertawa.
"Eh, curut! Lo udah makan belom? Pasti belom!!" Nilam mengambil makanan yang tersedia di meja beroda. Makanan itu masih utuh. Seperti belum disentuh.
"Eh, pantat babon! Lo tau aja gue belom makan! Suapin dong," mata Nilam berbinar. "Ck! Monyet !"
Nilam mengambil meja itu dengan makanan di atasnya. Nilam membuka wrap ( plastik pembungkus ) yang masih melindungi makanan dari debu.
Nasi lembek dan sayur sop menjadi makanan berat. Kue bolu yang sangat lembut sebagai dessert.
Seusai makan, Nilam dan Billa bercanda.
Kenapa sih? Gue tertarik but temenan sama babi ngepot kayak Billa?
KAMU SEDANG MEMBACA
This Feelings
Teen FictionNilam (16) Gadis yang kehilangan ibu dan ayahnya sejak ia hadir di bumi. Orang tuanya pergi entah kemana. Meninggalkan berjuta perih di hati Nilam. Orang-orang mengatakan bahwa ibunya sudah meninggal. Ia tidak pernah mengenal orang tuanya. Tapi dia...